Strategi Distribusi Strategi Promosi

45 unit dan berguna dalam melaksanakan berbagai perhitungan atau digunakan sebagai ukuran operasional. Rencana harga jual produk ini ditentukan dengan memperhitungkan persentase keuntungan yang hendak diraih yaitu sebesar 34 dari harga pokok produksi HPP. Dengan margin keuntungan sebesar 34 dihasilkan harga jual manisan stroberi adalah Rp. 125.000 per kilogram. Harga produk manisan stroberi Fraises yang di produksi diusahakan tidak akan mengalami peningkatan, mengingat pasar manisan stroberi merupakan pasar yang baru dibangun sehingga sangat memerlukan strategi pemasaran sebagai tahap awal pengenalan produk di pasaran. Peningkatan harga hanya akan terjadi apabila terdapat perubahan dalam kemasan yang digunakan. Selain itu, harga produk manisan buah yang berkisar antara Rp 65.000 – Rp 85.000, menjadi pertimbangan tersendiri dalam penentuan harga manisan stroberi. Tabel 11. Perbandingan Harga Jual Manisan Buah Jenis Manisan Buah Harga di Pasaran Rpkg Mangga 85.000 Jambu 85.000 Nanas 85.000 Tomat 80.000 Jeruk 75.000 Wortel 75.000 Pepaya 65.000 Sumber : www.indonetwork.co.id

3. Strategi Distribusi

Saluran pemasaran dapat dilihat sebagai sekumpulan organisasi yang saling tergantung satu dengan yang lainnya serta terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan. Saluran pemasran dicirikan dengan jumlah tingkat saluran. Manisan stroberi sebagai barang konsumsi dan manisan mix sebagai barang industri memiliki tipe saluran pemasaran tersendiri untuk memasarkan produk tersebut ke konsumen dan industri hilir pengguna produk. Terdapat beberapa alternatif saluran pemasaran yang dapat digunakan dalam memasarkan manisan stroberi. Pertama, perusahaan dapat membentuk suatu tim penjual manisan stroberi Fraises yang menawarkan dan menjual secara langsung produk ini ke tempat wisata di daerah Ciwidey. Kedua, produk manisan stroberi disalurkan melalui distributor industri pada wilayah dan industri pengguna akhir yang berbeda-beda. Namun, pada tahap penetrasi pasar pada awal produksi dilakukan alternatif pertama, yaitu memasarkan langsung melalui tim penjual yang dibentuk oleh perusahaan. Hal ini dilakukan karena manisan stroberi yang dibuat masih dalam jumlah terbatas dan kegiatan pemasaran yang digunakan adalah perusahaan ke konsumen tertentu sehingga dibutuhkan komunikasi langsung antara penjual dengan pembeli. Mengingat manisan stroberi adalah produk olahan dari komoditi wisata perkebunan di Ciwidey yang bernilai tambah dengan rasanya yang enak, umur simpan yang lama serta proses pembuatan yang modern dan higienis. Pemilihan strategi ini mengharuskan perusahaan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pemasaran manisan stroberi yang dihasilkan, diantaranya, pembentukan tim penjual, tempat persediaan produk, dan strategi pemasaran. 46

4. Strategi Promosi

Menurut Kotler 2000, dalam pelaksanaan pemasaran produk diperlukan strategi pemasaran yang tepat karena manisan stroberi masih tergolong produk baru yang berada pada tahap pengenalan. Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa kepada calon konsumen dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya, dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan adanya kenaikan angka penjualan. Promosi merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam pemasaran karena promosi dapat dijadikan alat pengenalan produk sekaligus meraih pangsa pasar. Bauran komunikasi pemasaran bauran promosi terdiri dari empat perangkat utama, yaitu iklan, promosi penjualan sales promotion, hubungan masyarakat public relation, dan penjualan personal personal selling. Bauran promosi yang digunakan, yaitu melalui promosi penjualan melalui pameran-pameran, kerjasama dengan pihak institusi perguruan tinggi, lembaga sosial kemanusiaan, dan melakukan penjualan personal dengan cara penawaran-penawaran ke pemerintah kota dan daerah sehingga dapat menjalin hubungan kemitraan dengan pemerintah tersebut. Menurut Kotler 1997, bauran promosi terdiri dari lima cara utama, yaitu : 1. Periklanan, yaitu semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat pembayaran. 2. Promosi penjualan, yaitu insentif jangka panjang untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli produk dan jasa. Promosi penjualan terdiri dari cara promosi pelanggan sampel, kupon, penawaran pengembalian uang, potongan harga premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi, promosi gabungan, promosi silang, tampilan di tempat pembelian dan demonstrasi, promosi perdagangan potongan harga, tunjangan iklan, dan pajangan barang gratis, dan promosi bisnis dan wiraniaga pameran perdagangan, kontes bagi wiraniaga, dan iklan khusus. 3. Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. 4. Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan pembelian. 5. Hubungan masyarakat dan publisitas melalui berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Terdapat tiga tahapan untuk memperkenalkan kepada konsumen yang dimulai dari menarik perhatian awareness, setelah itu tumbuh minat interest, kemudian berkehendak desire untuk melakukan pembelian produk tersebut. Di Indonesia, produk manisan stroberi masih tergolong baru di masyarakat, namun konsumsi buah stroberi segar sendiri masih sangat tinggi, dan belum bisa diimbangi dengan ketersediaan bahan yang ada. Padahal buah stroberi adalah buah yang rentan akan kerusakan dan memiliki umur simpan yang rendah. Selain itu tingginya minat wisatawan lokal dan asing untuk mengunjungi lokasi wisata perkebunan stroberi di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Sehingga pasar konsumen manisan stroberi sebenarnya sangat terbuka dan potensial. Untuk itu perusahaan harus memperkenalkan produk yang dibuat pada pasar dengan menciptakan citra produk pada benak konsumen sebagai produk makanan yang memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh para konsumen. Strategi pemasaran yang paling tepat dilakukan adalah strategi penjualan langsung ke konsumen yaitu wisatawan domestik dan asing yang mengunjungi daerah wisata Ciwidey, karena 47 target pasar manisan stroberi adalah wisatawan yang datang untuk berekreasi dan ingin membeli produk khas daerah Ciwidey. Strategi penjualan dilakukan melalui promosi dengan mengutamakan pada metode penjualan personal melalui persentasi produk, pertemuan penjualan, komunikasi melalui media cetak dan elektronik. Dalam melakukan promosi manisan stroberiakan dilakukan melalui dua cara, yaitu melakukan penjualan dengan menjual sendiri menggunakan tenaga penjual yang dimiliki perusahaan dan menjual produk dengan bekerja sama dengan UKM makanan dan toko oleh-oleh yang berada di wilayahnya masing-masing. 4.2.4 Analisis Teknik Dan Teknologi 4.2.4.1 Bahan Baku Material atau bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah stroberi dua hari setelah panen yang diproduksi oleh petani Ciwidey, Bandung. Buah stroberi yang digunakan adalah buah stroberi tipe California yang mempunyai ukuran, bentuk, warna yang relatif sama. Selain stroberi, penelitian ini juga menggunakan gula pasir dalam jumlah yang besar. Bahan tambahan lain yang digunakan adalah berupa bahan pengawet seperti kapur sirih dan natrium metabisulfit dalam jumlah yang sangat kecil, dan akuades. Salah satu faktor produksi penting yang dikaji dalam analisis kelayakan usaha dalam pendirian industri adalah bahan baku. Spesifikasi bahan baku yang dibutuhkan menunjang kebutuhan informasi untuk mendapatkan bahan baku selama proses produksi berlangsung.

1. Buah Stroberi Segar

Bahan baku utama yang akan digunakan dalam pembuatan produk manisan stroberi adalah buah stroberi segar. Bahan baku buah stroberi segar didapat dari produsen dari perkebunan stroberi yang ada di sekitar wilayah Jawa Barat, terutama daerah Ciwidey. Dengan menggunakan bahan baku lokal, biaya pengangkutan bahan baku dapat menurunkan biaya produksi serta harga bahan baku langsung dari produsen akan lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran. Dibutuhkan sebanyak 200 kg buah stroberi segar untuk diproses menjadi 40 kg manisan stroberi setiap harinya.

2. Gula Pasir

Gula yang digunakan dalam pembuatan manisan stroberi adalah gula pasir atau gula kristal rafinasi. Gula pasir adalah gula hasil kristalisasi cairan tebu. Biasanya berwarna putih, namun ada pula yang berwarna coklat raw sugar. Disebut gula pasir karena bentuknya seperti pasir. Biasanya gula pasir digunakan untuk pemanis makanan dan minuman. Ukuran butirannya sangat kecil dan cepat larut dalam air panas. Gula ini tidaklah sehalus gula bubuk yang dihaluskan secara mekanis. Gula pasir yang dibutuhkan untuk memproduksi manisan stroberi adalah 180 kg per hari dengan harga sebesar Rp. 125.000kg. 3. Natrium Metabisulfit Natrium metabisulfit merupakan salah satu pengawet makananan organik. Senyawa yang memiliki penampakan kristal atau bubuk berwarna putih ini bersifat mudah larut dalam air dan sedikit larut dalam alkohol. Sodium metabisulfit memiliki berat molekul 190,12. Densitas kamba senyawa ini adalah 1,2-1,3 kgl dan titik leburnya 150 °C. Padatan sodium metabisulfit yang dilarutkan sebanyak 20 akan tampak berwarna kuning pucat hingga jernih. Natrium metabisulfit yang diperdagangkan berbentuk kristal. Pemakaiannya dalam pengolahan bahan pangan bertujuan untuk mencegah proses pencoklatan pada buah sebelum diolah, menghilangkan bau dan rasa getir terutama pada stroberi serta untuk mempertahankan