21
Pada Studi Kelayakan Bisnis, jenis data bersumber dari estimasi atau asumsi, sedangkan pada Rencana Bisnis, data diambil dari data empiris perusahaan. Sumber data pada Studi
Kelayakan Bisnis, berasal dari data eksternal atau dari luar perusahaan, sedangkan pada Rencana Bisnis, data diambil dari data internal perusahaan. Penyusun Studi Kelayakan Bisnis adalah pihak
eksternal perusahaan yaitu konsultan atau pakar, sedangkan penyusun Rencana Bisnis adalah direksi perusahaan sendiri. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis adalah menilai kelayakan gagasan
bisnis, sedangkan Rencana Bisnis yaitu untuk merencanakan kegiatan bisnis untuk masa yang akan datang. Pengguna dari Studi Kelayakan Bisnis adalah investor, bank, dan pemerintah,
sedangkan pengguna Rencana Bisnis adalah manjemen perusahaan sendiri dan kreditor. Waktu dan biaya untuk membuat Studi Kelayakan Bisnis dapat lebih dari satu tahun, dan biayanya relatif
besar, sedangkan Rencana Bisnis dapat dibuat kurang dari satu tahun dan biayanya relatif lebih kecil.
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji tentang rancangan bisnis atau Business Plan dan
beberapa penelitian lain yang masih memiliki kaitan dengan variabel dalam penelitian ini. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan hasil penelitian terdahulu oleh peneliti
yang pernah penulis baca. Penelitian yang dilakukan oleh Harris 2008, dengan judul “Rancang Bangun Business Plan Model untuk Agroindustri Paprika”, pada penelitian tersebut dijelaskan
berbagai faktor dan parameter yang berpengaruh terhadap usahatani dan agroindustri paprika serta melakukan analisis investasi.
Kemudian penelitian Wijono 1993, yang berjudul “Kajian Teknologi Pembuatan Manisan Pepaya Carica papaya Kering”. Pada penelitian tersebut dijelaskan tentang teknologi
dan proses pembuatan manisan kering Pepaya, dan diambil metode proses pembuatan manisan buah kering. Penelitian Masruri 1998, yang berjudul “Analisis Finansial usaha manisan buah
pala Myristica fragrans dengan Menggunakan Pengering Rumah Kaca”. Pada penelitian tersebut dijelaskan bagaimana menanalisis usaha manisan buah pala serta kelayakannya. Serta penelitian
Erviana 2011, yang berjudul “Pembuatan Manisan Stroberi Kering dan Perubahan Mutu Selama Penyimpanan”. Pada penelitian tersebut dijelaskan teknologi dan proses pembuatan manisan
stroberi yang akan dianalisis kelayakan usahanya dan dibuat rancangan bisnisnya.
22
III. METODOLOGI
3.1 Kerangka Pemikiran
Saat ini industri manisan stroberi jumlahnya masih terbatas di Indonesia. Peluang tersebut masih terbuka lebar bagi pengusaha dan investor yang berminat menanamkan modalnya pada
sektor industri pengolahan stroberi menjadi manisan buah stroberi. Sebelum proyek pendirian industri manisan stroberi diimplimentasikan, terlebih dahulu dilakukan rencana bisnis yang
meliputi rencana dari berbagai aspek. Hal ini dilakukan untuk memberikan rekomendasi kepada pihak pengambil keputusan rencana bisnis industri manisan stroberi.
Pengembangan industri manisan stroberi harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu analisis pasar dan pemasaran, analisis ketersediaan bahan baku, analisis teknik dan teknologi,
analisis manajemen operasi dan organisasi, analisis legalitas, analisis lingkungan, dan analisis finansial. Hasil dari analisis-analisis tersebut dapat memberikan gambaran mengenai
permasalahan-permasalahan yang mungkin ada, sehingga dapat disusun rekomendasi pengembangannya.
Teknik yang dilakukan dalam melakukan studi kelayakan ini adalah dengan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, baik data primer maupun sekunder. Data yang telah
terkumpul kemudian diolah dan dihitung perincian biaya investasinya. Sebelum perincian biaya, terlebih dahulu ditentukan asumsi-asumsi. Asumsi-asumsi finansial yang digunakan, antara lain:
umur ekonomis proyek, biaya-biaya operasional, kapasitas produksi, jumlah produk yang terjual, dan sebagainya.
Secara konsep, penelitian ini dimulai dengan melakukan studi pustaka sekaligus mempelajari deskripsi produk dan industri manisan stroberi. Kemudian dilanjutkan dengan
pengumpulan data dan informasi. Data dan informasi yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder yang meliputi aspek pasar dan pemasaran, analisis teknik dan teknologi, analisis
manajemen dan organisasi, analisis lingkungan dan legalitas, serta analisis finansial. Apabila data yang dikumpulkan belum cukup, maka kembali dilakukan pengumpulan data. Namun jika data dan
informasi yang dibutuhkan sudah mencukupi kemudian dilakukan tabulasi data dan analisis pada tiap aspek. Setelah itu dilakukan analisis data dan informasi yang sudah dianalisis disusun alam
bentuk laporan lengkap. Para petani, agroindustriUKM, investor, lembaga keuangan, dan pemerintah memerlukan
adanya suatu sistem yang dapat memberikan informasi dan alternatif pengambilan keputusan dalam hal budidaya, teknologi, pasar, kelayakan usaha, dan sebagainya. Rancang bangun Business
Plan untuk agroindustri stroberi ini dilakukan untuk membuat suatu rancangan bisnis yang akan membantu dalam penyusunan suatu rencana bisnis agroindustri stroberi. Sistem ini dirancang
untuk membantu pengambilan keputusan secara cepat, tepat dan efisien apakah bisnis tersebut layak untuk direalisasikan atau tidak. Rencana bisnis yang dihasilkan meliputi rencana bisnis
untuk agroindustri stroberi, termasuk usahatani sebagai pemasok utama bagi agroindustri. Aspek yang secara khusus akan dikaji meliputi prakiraan permintaan di masa yang akan
datang, penentuan prioritas produksi, pemilihan lokasi, penentuan rencana kebutuhan produksi, dan analisis kelayakan finansial. Aspek-aspek tersebut dikaji baik untuk usahatani stroberi maupun
agroindustri stroberi. Produksi yang berlebihan atau kekurangan produk dapat menimbulkan masalah bagi
perusahaan. Oleh karena itu, prakiraan permintaan diperlukan untuk mengetahui tingkat permintaan yang berguna untuk perencanaan di masa yang akan datang.