Hubungan Konsumsi Gizi Fe dengan Kadar Hb pada Wanita Pekerja Informal

Konsumsi zat tanin dapat mempengaruhi metabolisme protein dalam pembentukan sel darah merah.

5.3. Hubungan Konsumsi Gizi Fe dengan Kadar Hb pada Wanita Pekerja Informal

Berdasarkan hasil wawancara tentang variabel konsumsi gizi zat besi atau fe pada wanita pekerja informal diperoleh rata–rata zat besi fe sebesar 25,13 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecukupan zat besi Fe masuk dalam kategori kurang baik dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi usia dewasa untuk zat besi fe. Kepmenkes, 2005. Hasil penelitian tentang hubungan konsumsi gizi fe dengan kadar Hb, ditemukan sebanyak 67,6 mempunyai kadar Hb kurang baik dengan tingkat kecukupan zat besi fe yang kurang baik dan ada sebanyak 71,4 mempunyai kadar Hb yang baik dengan tingkat kecukupan zat besi fe yang baik. Dari hasil analisis diperoleh bahwa lebih banyak ditemukan tingkat kecukupan zat besi fe yang kurang baik dengan kadar Hb yang kurang baik. Dari hasil uji statistik dengan uji Chi-Square diperoleh p= 0,012 p 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat kecukupan zat besi fe dengan kadar Hb pada wanita pekerja informal di industri pengolahan ubi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Suherman 2004, yang meneliti tentang Hubungan Tingkat Kecukupan Fe dengan kadar Hb pada pekerja wanita unit Spinning III PT.AIC Bawen, Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada Universitas Sumatera Utara hubungan yang bermakna antara tingkat kecukupan fe dengan kadar Hb r=0,815; p=0,001. Hal ini sesuai juga dengan penelitian Maesaroh 2007, yang meneliti tentang Tingkat Konsumsi Zat besi fe dengan Kadar Hb, yang menunjukkan ada hubungan tingkat konsumsi zat besi dengan kadar Hb dengan nilai r=0,280, p=0,0042. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Misterianingtiyas, dkk 2007. Hasil analisis Regresi Linear menunjukkan bahwa tingkat konsumsi zat besi fe mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kejadian anemia kadar Hb dengan nilai p=0,023 dan OR=0,215 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 miligram zat besi akan meningkatkan kadar Hb sebesar 21,5 dari kadar Hb awal. Zat gizi besi fe merupakan kelompok mineral yang diperlukan sebagai inti dari hemoglobin, unsur utama sel darah merah. Fungsi sel darah merah itu penting mengingat tugasnya antara lain sebagai sarana transportasi zat gizi terutama oksigen yang diperlukan pada proses fisiologis dan biokimia dalam setiap jaringan tubuh Wirahakusumah, 1998. Kelebihan zat besi disimpan sebagai protein feritin, hemosiderin di dalam hati, sum-sum tulang belakang, dan selebihnya di dalam limpa dan otot. Apabila simpanan besi cukup, maka kebutuhan untuk pembentukan sel darah merah dalam sum-sum tulang belakang akan selalu terpenuhi. Namun, apabila junlah simpanan besi berkurang dan jumlah zat besi yang diperoleh dari makanan juga rendah, maka akan terjadi ketidakseimbangan zat besi di dalam tubuh, akibatnya Universitas Sumatera Utara kadar Hb menurun di bawah batas normal, yang disebut sebagai anemia gizi besi Soekirman, 2000 Asumsi peneliti berdasarkan teori dan hasil penelitian, bahwasanya konsumsi gizi fe mempunyai hubungan yang signifikan dengan kadar Hb. Artinya semakin tinggi asupan zat besi maka kadar Hb akan semakin baik. Kekurangan konsumsi zat besi fe menyebabkan kadar Hb menjadi kurang baik, demikian juga sebaliknya bila tingkat konsumsi zat besi baik menyebabkan kadar Hb juga baik.

5.4. Hubungan Konsumsi Gizi Energi dengan Produktivitas Kerja pada Wanita Pekerja Informal