Hubungan Konsumsi Gizi Protein dengan Kadar Hb pada Wanita Pekerja Informal

5.2. Hubungan Konsumsi Gizi Protein dengan Kadar Hb pada Wanita Pekerja Informal

Berdasarkan hasil wawancara tentang konsumsi gizi protein pada wanita pekerja informal di Desa Pegajahan diperoleh rata–rata protein sebesar 49,73 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecukupan protein masuk dalam kategori kurang baik untuk kebutuhan protein dengan aktifitas sedang dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi usia dewasa untuk protein. Almatsier, 2008. Hasil penelitian tentang variabel konsumsi gizi protein terhadap kadar Hb ditemukan sebanyak 68,8 mempunyai kadar Hb kurang baik dengan tingkat kecukupan protein yang kurang baik dan ada sebanyak 51,4 mempunyai kadar Hb yang kurang baik dengan tingkat kecukupan protein yang baik. Dari hasil analisis diperoleh bahwa lebih banyak ditemukan tingkat kecukupan protein yang baik tetapi mempunyai kadar Hb yang kurang baik. Dari hasil uji statistik dengan uji Chi-Square diperoleh p= 0,246 p 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat kecukupan protein dengan kadar Hb pada wanita pekerja informal di industri pengolahan ubi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Mayasari, dkk 2012 yang salah satunya meneliti tentang hubungan asupan protein dengan kadar Hb. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan protein dengan kadar Hb dengan nilai p =0,225 p0,05. Protein merupakan senyawa yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Bahan pangan yang mempunyai kualitas protein yang baik adalah bahan Universitas Sumatera Utara pangan yang berasal dari hewani hem, hal ini dikarenakan kandungan protein dari pangan hewani lebih tinggi jika dibandingkan dengan pangan nabati non heme. Selain itu, bahan pangan hewani merupakan bahan pangan dengan daya absorpsi zat besi yang baik. Dengan rendahnya konsumsi protein maka dapat menyebabkan rendahnya penyerapan zat besi oleh tubuh. Keadaan ini dapat mengakibatkan tubuh kekurangan zat besi dan dapat menyebabkan penurunan kadar Hb atau anemia Nursin,2012. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Supardin, dkk 2013, yang meneliti tentang Hubungan Asupan Zat Gizi dengan Status Hemoglobin pada Anak Sekolah Dasar di Wilayah Pesisir Kota Makasar Tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara asupan protein dengan kadar Hb dengan nilai p=0,508 p0,05. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Kurniati, dkk 2013 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna anatara asupan energi dengan anemia pada wanita prakonsepsi dengan nilai p-0,16 p0,05 Asumsi peneliti berdasarkan teori dan hasil penelitian, bahwasanya konsumsi gizi, yaitu protein tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kadar Hb. Hal ini diduga karena makanan sumber protein nabati lebih sering di konsumsi dibanding protein hewani seperti daging yang banyak mengandung besi dan mengkonsumsi makanan yang dapat menghambat absorpsi besi yaitu teh yang mengandung tanin. Universitas Sumatera Utara Konsumsi zat tanin dapat mempengaruhi metabolisme protein dalam pembentukan sel darah merah.

5.3. Hubungan Konsumsi Gizi Fe dengan Kadar Hb pada Wanita Pekerja Informal