Ciri-ciri Pekerjaan Sektor Informal Industri Rumah Tangga industri kecil

ILO International Labour Organization mendefinisikan sektor informal sebagai cara melakukan pekerjaan apa pun dengan karakteristik mudah dimasuki, bersandar pada sumber daya lokal, usaha milik sendiri, beroperasi dalam skala kecil, padat karya dan dengan teknologi yang adaptif, memiliki keahlian di luar sistem pendidikan formal, tidak terkena langsung regulasi, dan pasarnya yang kompetitif. Dengan karakteristik seperti ini tentu sektor informal menjadi lahan yang tepat bagi mereka yang berpendidikan rendah, miskin, tidak mempunyai keterampilan khusus untuk bekerja Kamsari, 2013. Menurut Sethurahman 1996 dalam Budi 2008 istilah “sektor informal” biasanya digunakan untuk menunjukkan sejumlah kegiatan ekonomi yang berskala kecil. Sektor informal di kota terutama harus dipandang sebagai unit-unit berskala kecil yang terlibat dalam produksi dan distribusi barang-barang yang masih dalam suatu proses evolusi daripada dianggap sebagai sekelompok perusahaan yang berskala kecil dengan masukan-masukan inputs modal dan pengelolaan managerial yang besar. Hendri Saparini dan M. Chatib Basri menyebutkan bahwa tenaga kerja sektor informal adalah tenaga kerja yang bekerja pada segala jenis pekerjaan tanpa ada perlindungan negara dan atas usaha tersebut tidak dikenakan pajak UI, 2010.

2.6.1 Ciri-ciri Pekerjaan Sektor Informal

Menurut Saparini 2010, ciri-ciri pekerjaan sektor informal adalah : a. Mudah masuk Artinya setiap orang dapat kapan saja masuk ke jenis usaha informal ini. Universitas Sumatera Utara b. Bersandar pada sumber daya lokal, biasanya usaha milik keluarga, operasi skala kecil, padat karya, c. Keterampilan diperoleh dari luar sistem formal sekolah dan tidak diatur dan pasar yang kompetitif.

2.6.2 Industri Rumah Tangga industri kecil

Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari lima orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempetahu, dan industri makanan ringan. Industri kecil merupakan salah satu sektor informal yang mempunya ciri-ciri sebagai berikut : 1. Kegiatan usahanya tidak terorganisir dengan baik. 2. Pada umumnya unit usaha tidak mempunyai ijin usaha. 3. Pola kegiatan usaha tidak terfokus dalam arti lokasi atau jam kerja. 4. Pada umunya kebijaksanaan pemerintah untuk membangun golongan ekonomi lemah tidak sampai ke sektor industri kecil. 5. Unit usaha mudah beralih ke sektor lain. 6. Teknologi yang digunakan masih bersifat sederhana. 7. Skala usaha kecil, karena modal dan perputaran usahanya juga kecil. Universitas Sumatera Utara 8. Tidak memerlukan pendidikan formal, karena hanya berdasarkan pengalaman sambil kerja. 9. Pada umumnya bekerja sendiri atau hanya dibantu karyawan atau kerabat keluarga yang tidak perlu dibayar. 10. Sumber modal usaha pada umumnya berasal dari tabungan sendiri atau dari lembaga keuangan yang tidak resmi. 11. Sebagian besar hasil produksi atau jasa mereka hanya dikenali oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah atau sebagian kecil atau golongan ekonomi menengah. Berdasarkan pengertian dari BPS, menyebutkan bahwa industri kecil dibedakan menjadi 2, yaitu : industri rumah tangga dan pabrik kecil. Ciri-ciri dari industri rumah tangga yang menggunakan tenaga kerja kurang dari 5 orang adalah : - Sebagian besar pekerjanya adalah anggota keluarga sendiri dari pemilikpengusaha yang pada umumnya tidak dibayar. - Proses produksinya masih manual dan dilakukan di rumah. - Produksinya bersifat musiman mengikuti kegiatan produksi di sektor pertanian yang juga bersifat musiman. - Jenis produksinya sederhana untuk konsumsi sederhana juga. Sektor informal adalah perusahaan yang tidak berstatus hukum dan tidak memiliki izin kerja, sehingga tidak ada menerapkan upah minimum untuk pekerjanya. Pada umumnya pengusaha akan menyebutkan suatu jumlah dari upah yang akan Universitas Sumatera Utara dibayarkan. Selanjutnya terserah pada pekerja apakah mau menerima penawaran tersebut atau tidak. Tawar menawar upah disektor informal ini lebih didasarkan pada rujukan upah yang berlaku untuk usaha sejenis di wilayah yang bersangkutan. Sistem pembayaran upah sering dilakukan secara harian dan mingguan, secara bulanan sangat jarang dilakukan.

2.7. Industri Pengolahan Ubi di Desa Pegajahan