Peralatan dan Pereaksi 1 Alat untuk mengambil darah vena atau darah kapiler Pipet Hb. dengan pipa karet panjang 12,5 cm terdapat angka 20 d. Pipet HCl Botol tempat aquadest dan HCl 0,1N f. Batang pengaduk dari glass Larutan HCl 0,1N h. Aquadest Spesime

2.3. Cara Mengukur Kadar Hb

Terdapat beberapa cara untuk mengukur kandungan Hb di dalam darah, antara lain dengan metode sahli dan cyanmethemoglobin.

2.3.1. Metode Sahli

a. Dasar Metode sahli merupakan satu cara penetapan hemoglobin secara visual. Darah diencerkan dengan larutan HCl sehingga hemoglobin berubah menjadi hematin asam. Untuk dapat menentukan kadar hemoglobin dilakukan dengan mengencerkan larutan campuran tersebut dengan aquadest sampai warnanya sama dengan warna batang gelas standar.

b. Peralatan dan Pereaksi 1 Alat untuk mengambil darah vena atau darah kapiler

2 Hemometer sahli, yang terdiri atas: a. Tabung pengencer. panjang 12cm, dinding bergaris mulai angka 2bawah sd 22atas b. Dua tabung standar warna

c. Pipet Hb. dengan pipa karet panjang 12,5 cm terdapat angka 20 d. Pipet HCl

e. Botol tempat aquadest dan HCl 0,1N f. Batang pengaduk dari glass

g. Larutan HCl 0,1N h. Aquadest

Universitas Sumatera Utara

c. Spesimen

Dapat berupa darah kapiler atau darah vena darah EDTA

d. Cara Kerja 1 Isi tabung pengencer dengan HCl 0,1N sampai angka 2

2 Dengan pipet Hb, hisap darah sampai angka 20 mm, jangan sampai ada gelembung udara yang ikut terhisap 3 Hapus darah yang ada pada ujung pipet dengan tissue 4 Tuangkan darah ke dalam tabung pengencer, bilas dengan aquadest bila masih ada darah dalam pipet 5 Biarkan satu menit 6 Tambahkan aquadest tetes demi tetes, aduk dengan batang kaca pengaduk 7 Bandingkan larutan dalam tabung pengencer dengan warna larutan standar 8 Bila sudah sama penambahan aquades dihentikan, baca kadar Hb pada skala yang ada ditabung pengencer 2.3.2. Metode Cyanmethemoglobin

a. Dasar

Ferrosianida mengubah besi pada Hb dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas warna yang terbentuk yang diukur fotometrok 540 nm. Kalium-hidrogen-fosfat digunakan agar pH tetap di mana reaksi Universitas Sumatera Utara dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat hemolisa darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma. b. Peralatan dan Pereaksi 1 Mikropipet 20 mikroliter mmk atau pipet Sahli 2 Pipet volumetrik 5 ml 3 Tabung reaksi ukuran 75 x 10mm 4 Spektrofotometerkolorimeter dengan panjang gelombang 540 nm 5 Larutan Drabkin atau modifikasinya diperdagangkan dalam bentuk kit, yang berisi kandungan kalium ferrosianida 200mg, KCN 50 mg, Kalium Hydrogen fosfat 140 mg, detergen 0,5-1 ml, dan aquadest 1000 ml

c. Spesimen Darah kapiler atau darah EDTA