dibayarkan. Selanjutnya terserah pada pekerja apakah mau menerima penawaran tersebut atau tidak. Tawar menawar upah disektor informal ini lebih didasarkan pada
rujukan upah yang berlaku untuk usaha sejenis di wilayah yang bersangkutan. Sistem pembayaran upah sering dilakukan secara harian dan mingguan, secara bulanan
sangat jarang dilakukan.
2.7. Industri Pengolahan Ubi di Desa Pegajahan
Desa Pegajahan merupakan salah satu desa di Kecamatan Pegajahan yang mempunyai industri rumah tangga yang mengolah ubi kayu menjadi olahan pangan
ubi yaitu kerupuk mie, opak lidah, balong kuok, rengginang dan opak koin. Dari hasil survey yang dilakukan pada bulan Juni 2013 di Desa Pegajahan terdapat 66 KK
industri rumah tangga. Proses pekerjaan yang dilakukan dalam pengolahan pangan ubi kayu menjadi kerupuk mie adalah sortasi ubi kayu segar, pengupasan, pencucian,
pemarutan, pencetakanpeletrekan, penjemuran ½ kering, pemotongan, dan dimasukkan ke ampia untuk mendapatkan kerupuk mie kemudian di jemur sampai
kering. Dalam pembuatan kerupuk mie tersebut proses yang paling penting adalah pada
saat proses mencetakmeletrek dengan menggunakan tenaga kerja wanita. Meletrek adalah adonan bubur ubi kayu mentah diletakkan diatas plastik bening berukuran
persegi panjang 55x40 cm lalu diratakan dengan alat bantu. Jumlah tenaga kerja dibagian pencetanpeletrekan berjumlah 92 orang.
Universitas Sumatera Utara
Adapun proses kerja pembuat kerupuk mie ubi kayu dari mulai pengupasan sampai mejadi kerupuk mie ubi kayu sesuai prosedur di Desa Pegajahan terdiri dari
beberapa tahapan yaitu: 1.
Proses Sortasi Proses sortasi adalah suatu kegiatan yang memisahkan ubi kayu berdasarkan
tingkat keutuhan atau kerusakan ubi kayu, baik karena rusak disebabkan mekanis ataupun rusak karena bekas serangan hama atau penyakit.
2. Proses Pengupasan
Setelah proses sortasi dilanjutkan dengan proses pengupasan yaitu untuk menghilangkan kulit ubi sebagai bagian dari ubi yang tidak berfungsi atau tidak
dibutuhkan dalam pengolahan bahan kerupuk mie ubi kayu. 3.
Proses Cleaning Pembersihan Proses selanjutnya adalah cleaning pembersihan ubi kayu, yaitu menghilangkan
kotoran-kotoran pada ubi kayu dengan menggunakan air bersih kemudian ditiriskan.
4. Proses Pemarutan
Tahapan berikutnya adalah Proses pemarutan, yaitu ubi kayu dimasukkan ke dalam mesin parutan sehingga menjadi bubur mentah kemudian ditiriskan.
5. Proses Penirisan
Proses penirisan adalah kegiatan memisahkan air dari bubur ubi kayu. Air yang dipisahkan mengandung endapan bubur ubi kayu yang kemudian dicampur
kembali dengan bubur ubi kayu untuk
proses selanjutnya, yaitu pencetakanpeletrekan.
Universitas Sumatera Utara
6. Poses PencetakanPeletrekan
Proses pencetakanpeletrekan adalah adonan bubur ubi kayu sebanyak 0,5 kg diletakkan keatas plastik transparan dengan ukuran 55 x 40 cm lalu diratakan
dengan ketebalan 0,25 cm. 7.
Proses Pengukusan Setelah semua adonan bubur ubi kayu selesai di cetakletrek, proses selanjutnya
adalah pengukusan, yaitu kegiatan yang bertujuan untuk menghomogenkan adonan agar lebih merekat untuk proses penjemuran awal setengah kering.
8. Proses Penjemuran Awal Setengah Kering
Proses penjemuran setengah kering adalah kegiatan pengeringan hasil cetakanletrekan dengan panas matahari sampai setengah kering yang bertujuan
agar bisa dimasukkan ke mesin ampia untuk proses selanjutnya. 9.
Proses Pemotongan Proses pemotongan adalah pengecilan ukuran cetakanletrekan yang dilakukan
melalui kerja mekanis menggunakan mesin ampia yang hasilnya berupa bentuk gumpalan mie.
10. Penjemuran Akhir Kering
Proses selanjutnya adalah penjemuran akhir, yaitu pengeringan gumpalan mie ubi kayu dibawah sinar matahari sampai bahan mencapai kadar air tertentu
ditandai oleh bahan kering yang mudah dipatahkan dengan tangan atau mie ubi kayu menjadi getas atau rapuh.
11. Hasil Akhir Mie Ubi Kayu Hasil produksi mie ubi kayu dijual oleh pengusaha Industri Rumah Tangga di
Desa pegajahan ke Sentral Pasar Medan dan kota-kota lain.
Universitas Sumatera Utara
2.8. Landasan Teoritis