Variansi tiap-tiap soal diperoleh dengan rumus berikut :
�
� 2
= ∑
� 2
−
∑
� 2
�
� Keterangan :
�
� 2
= variansi tiap-tiap item soal
�
= skor pada soal ke-i � = banyaknya siswa
Tabel 3.6 Interpretasi Realibilitas
Koefisien Korelasi Kriteria
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah
Arikunto, 2013:89
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Keaktifan Siswa
Data keaktifan siswa diperoleh dari pengamatan oleh para observer selama proses pembelajaran. Kemudian pengamat mengisi tabel pada
lembar pengamatan keaktifan siswa, Pemberian skor diberikan pada setiap jenis keaktifan siswa dengan menggunakan tally.
Setelah diperoleh jumlah skor dari masing-masing siswa, presentase dari masing-masing siswa dapat diperoleh dengan cara :
ℎ �
ℎ ℎ
� ℎ
x
Setelah diperoleh presentase keaktifan masing-masing siswa, kemudian ditentukan kriteria keaktifan masing-masing siswa, sebagai
berikut : Tabel 3.7 Kriteria Keaktifan Siswa
Interval Kriteria Keaktifan
≤ 20 Sangat rendah SR
21 – 40
Rendah R 41
– 60 Cukup C
61 – 80
Tinggi T 81
– 100 Sangat tinggi ST
Kartika Budi, 2001:53 Dari tabel tersebut, dapat diartikan kriteria keaktifan siswa sebagai
berikut : a.
Siswa yang memiliki presentase keaktifan kurang dari atau sama dengan 20, berarti keaktifan siswa tersebut dalam
proses pembelajaran sangat rendah. b.
Siswa yang memiliki presentase keaktifan 21 sampai dengan 40, berarti keaktifan siswa tersebut dalam proses
pembelajaran rendah. c.
Siswa yang memiliki presentase keaktifan 41 sampai dengan 60, berarti keaktifan siswa tersebut dalam proses
pembelajaran cukup. d.
Siswa yang memiliki presentase keaktifan 61 sampai dengan 80, berarti keaktifan siswa tersebut dalam proses
pembelajaran tinggi.
e. Siswa yang memiliki presentase keaktifan 81 sampai dengan
100, berarti keaktifan siswa tersebut dalam proses pembelajaran sangat tinggi.
Setelah itu dapat ditentukan pula tingkat keaktifan seluruh siswa menggunakan tabel berikut :
Tabel 3.8 Tabel Kriteria Keaktifan Siswa Secara Keseluruhan
ST ST + T
ST + T + C
ST + T + C + R
ST + T + C + R + SR
Kriteria
≥ 75 Sangat tinggi
75 ≥ 75
Tinggi 75
≥ 65 Cukup
65 ≥ 65
Rendah 65
Sangat rendah
Kartika Budi, 2001:54 Keterangan :
ST : Banyaknya siswa yang memperoleh kriteria sangat tinggi T : Banyaknya siswa yang memperoleh kriteria tinggi
C : Banyaknya siswa yang memperoleh kriteria cukup R : Banyaknya siswa yang memperoleh kriteria rendah
SR: Banyaknya siswa yang memperoleh kriteria sangat rendah Dari tabel di atas dapat diartikan kriteria keaktifan siswa secara
keseluruhan sebagai berikut : a.
Jika presentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi lebih dari atau sama dengan 75 ST ≥ 75 maka
dapat dikatakan bahwa keaktifan siswa secara keseluruhan sangat tinggi.
b. Jika presentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat
tinggi kurang dari 75 ST 75 dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah jumlah siswa dengan
kriteria tinggi mencapai lebih dari atau sama dengan 75 ST + T ≥ 75 maka dapat dikatakan bahwa keaktifan siswa
secara keseluruhan tinggi. c.
Jika presentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi
kurang dari 75 ST + T 75 dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah jumlah siswa dengan
kriteria tinggi dan kriteria cukup mencapai lebih dari atau sama dengan 65 ST + T + C ≥ 65 maka dapat dikatakan bahwa
keaktifan siswa secara keseluruhan cukup. d.
Jika presentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan kriteria tinggi dan kriteria cukup
kurang dari 65 ST + T + C 65 dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah jumlah siswa dengan
kriteria tinggi, kriteria cukup, dan kriteria rendah mencapai lebih dari atau sama dengan 65 ST + T + C + R ≥ 65
maka dapat dikatakan bahwa keaktifan siswa secara keseluruhan rendah.
e. Jika presentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat
tinggi ditambah dengan kriteria tinggi, cukup, dan rendah
kurang dari 65 ST + T + C + R 65 maka dapat dikatakan bahwa keaktifan siswa secara keseluruhan sangat
rendah. 2.
Analisis data hasil belajar siswa Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes yang dikerjakan
secara individu, yang meliputi kuis, tes kemampuan awal, dan tes akhir. a.
Data kuis Analisis hasil belajar siswa dilihat dari hasil kuis yang
dilaksanakan di akhir pembelajaran. Hasil kuis tersebut dihitung dengan kriteria tingkat pemahaman siswa adalah sebagai berikut :
Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Pemahaman Siswa
Interval Nilai Kriteria Pemahaman
≤ 40 Sangat Kurang
41 – 55
Kurang 56
– 65 Cukup
66 – 79
Baik 80
– 100 Sangat Baik
Kartika Budi, 2001:53 Kemudian setiap skor kuis yang diperoleh dihitung
peningkatannya terhadap skor tes awal untuk memperoleh skor kelompok, dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.10 Tabel Kriteria Skor Peningkatan Skor Kuis
Poin Kemajuan Lebih dari 10 poin di bawah skor awal
5 10
– 1 poin di bawah skor awal 10
Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal 20
Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30
Kertas jawaban sempurna terlepas dari skor awal 30
Slavin, 2005:159
Sedangkan skor yang diperoleh kelompok, ditentukan dengan mencari rata-rata skor peningkatan dari masing-masing anggota
kelompok. Kelompok yang memenuhi kriteria akan mendapatkan penghargaan kelompok. Kriteria penghargaan kelompok dapat
ditentukan dari tabel berikut : Tabel 3.11 Tabel Tingkat Penghargaan Kelompok
Rata – rata skor tim
Predikat
0 ≤ ̅5 -
5 ≤ ̅ 15 Tim baik
15 ≤ ̅ 25
Tim hebat 25 ≤ ̅ 30
Tim super Trianto, 2010:72
Tabel 3.12 Lembar Penilaian Tim
Anggota tim Skor peningkatan
kuis I Skor peningkatan
kuis II Total
Skor tim Rata-rata tim
Penghargaan tim b.
Data hasil belajar siswa Hasil belajar siswa dianalisis bertujuan untuk melihat tingkat
ketuntasan siswa. Tingkat ketuntasan mengikuti ketentuan sekolah atau sesuai dengan KKM yaitu ≥ 73.
3. Data hasil wawancara
Data dari hasil wawancara dianalisis secara deskriptif. Data hasil wawancara digunakan untuk mendukung data hasil pengamatan
keaktifan siswa dan digunakan untuk sebagai salah satu alat evaluasi serta refleksi kegiatan yang telah berlangsung.
K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian