kelas-kelas bilingual. Jadi berbeda dengan dua model Jigsaw sebelumnya yang dapat diterapkan untuk semua materi pelajaran,
model Jigsaw ini khusus diterapkan untuk kelas bilingual. Karena diterapkan pada kelas bilingual, maka Jigsaw III pada umumnya
menggunakan bahasa Inggris untuk materi, bahan, lembar kerja, dan kuis.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, karena dalam tipe ini semua siswa mempelajari
materi secara lengkap terlebih dahulu sebelum materi dibagi menjadi beberapa bagian. Sehingga sebelumnya siswa sudah mendapatkan
gambaran materi secara keseluruhan sebelum fokus ke bagian tertentu.
2. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
a. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan. Memberikan penekanan tentang manfaat penggunaan model Jigsaw
dalam proses belajar mengajar. Para siswa diminta belajar konsep secara keseluruhan untuk memperoleh gambaran keseluruhan tentang
materi yang diajarkan. b.
Pengelompokan Misalkan dalam kelas ada 20 siswa, yang sudah diketahui
kemampuan matematikanya dan sudah di-ranking, kita bagi dalam 25 rangking 1-5 kelompok sangat baik, 25 rangking 6-10
kelompok baik, 25 rangking 11-15 kelompok sedang, 25
rangking 16-20 kelompok rendah. Selanjutnya akan membaginya menjadi 5 kelompok A-E yang beranggotakan heterogen, beri indeks
1 untuk siswa dalam kelompok sangat baik, beri indeks 2 untuk siswa dalam kelompok baik, beri indeks 3 untuk siswa dalam kelompok
sedang, dan beri indeks 4 untuk siswa dalam kelompok rendah. Tiap kelompok beranggotakan :
Kelompok A A
1
, A
2
, A
3
, A
4
Kelompok B B
1
, B
2
, B
3
, B
4
Kelompok C C
1
, C
2
, C
3
, C
4
Kelompok D D
1
, D
2
, D
3
, D
4
Kelompok E E
1
, E
2
, E
3
, E
4
c. Pembentukan dan pembinaan kelompok ahli
Selanjutnya kelompok itu dibagi menjadi kelompok yang akan mempelajari materi yang diberikan dan dibina menjadi ahli,
berdasarkan indeksnya Kelompok 1 A
1
, B
1
, C
1
, D
1
, E
1
Kelompok 2 A
2
, B
2
, C
2
, D
2
, E
2
Kelompok 3 A
3
, B
3
, C
3
, D
3
, E
3
Kelompok 4 A
4
, B
4
, C
4
, D
4
, E
4
Setiap kelompok diharapkan dapat belajar topik yng diberikan dengan sebaik-baiknya sebelum ia kembali ke dalam kelompok asal
sebagai tim ahli.
d. Diskusi kelompok ahli dalam kelompok asal
Para ahli dalam konsep tertentu ini, masing-masing kembali ke kelompok asal. Selanjutnya guru mempersilakan anggota grup untuk
mempresentasikan keahliannya kepada anggota kelompok asalnya secara bergantian. Proses ini diharapkan akan terjadi saling berbagi
pengetahuan antaranggota kelompok. Aturan dalam tahap ini adalah :
1 Siswa memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap
anggota kelompok mempelajari materi yang diberikan 2
Memperoleh pengetahuan baru adalah tanggung jawab bersama 3
Tanyakan pada anggota kelompok sebelum tanya kepada guru 4
Pembicaraan dilakukan secara pelan agar tidak mengganggu grup lain
5 Akhiri diskusi dengan “merayakannya” agar memperoleh kepuasan
e. Tes penilaian
Guru memberikan tes tulis berupa kuis untuk dikerjakan siswa secara individu yang memuat seluruh materi yang didiskusikan.
f. Pengakuan kelompok
Penilaian berdasarkan skor peningkatan individu, tidak didasarkan pada skor akhir yang diperoleh siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa
jauh skor itu melampaui rata-rata skor sebelumnya. Setiap siswa dapat memberikan kontribusi poin maksimum pada kelompoknya.
D. Pembelajaran Berbasis Masalah