Selama Penelitian di Lapangan

= , = , Dari perhitungan diperoleh r 11 = 0,903 maka soal tes tersebut reliabel dengan interpretasi sangat tinggi. Setelah tes hasil belajar valid dan reliabel maka soal tersebut siap digunakan untuk penelitian.

3. Selama Penelitian di Lapangan

Penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015 di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno pada semester II tahun ajaran 20142015 pada pokok bahasan prisma dan limas. Kelas VIII terdiri dari 37 siswa, 27 siswa laki –laki dan 10 siswa perempuan. Dalam penelitian ini, peneliti ditemani oleh empat rekan mahasiswa untuk membantu dalam mengamati keaktifan siswa pada saat belajar kelompok dan membantu untuk mendokumentasikan pembelajaran yang berlangsung. Penelitian dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan. Satu pertemuan untuk perkenalan dan pengambilan data mengenai kemampuan awal siswa melalui tes, tiga kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang dikombinasikan dengan pembelajaran berbasis masalah, dan satu pertemuan untuk pengambilan data hasil belajar siswa melalui tes. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 6 orang siswa. Pembagian kelompok didasarkan pada tes kemampuan awal dengan sedemikian agar tiap-tiap kelompok bersifat heterogen, yaitu setiap kelompok terdiri dari siswa yang mempunyai perbedaan kemampuan akademik, perbedaan jenis kelamin, perbedaan status sosial ekonomi, dan juga berdasarkan dari pertimbangan guru pamong. Adapun rincian dalam setiap pertemuan adalah sebagai berikut : a. Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Mei 2015 pada pukul 11.30 –12.50. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I adalah sebagai berikut : 1 Perkenalan Sebelum penelitian dimulai, guru pamong memperkenalkan peneliti dan menjelaskan yang akan dilakukan peneliti untuk beberapa pertemuan mendatang untuk pembelajaran matematika di kelas VIII. Dimulai dari pemberian tes kemampuan awal, kegiatan pembelajaran, dan diakhiri dengan tes hasil belajar. Peneliti juga menjelaskan pembelajaran kepada seluruh siswa seperti akan diadakan kuis di setiap pertemuan dan juga akan ada penghargaan untuk kelompok yang baik dan kompak. 2 Tes Kemampuan Awal Sebelum pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang dikombinasikan dengan pembelajaran berbasis masalah diterapkan, diadakan tes kemampuan awal dengan materi bangun sisi datar dan teorema Pythagoras yang berjumlah 5 soal berupa soal uraian. Tes kemampuan awal digunakan materi ini karena materi bangun sisi datar dan teorema Pythagorasmerupakan dasar untuk lebih memahami mengenai bangun ruang sisi datar sub pokok prisma dan limas. Pelaksanaan tes diawali dengan pembagian lembar soal – jawab kepada siswa. Tes berlangsung selama 60 menit. Tes kemampuan awal ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 37 siswa. Hasil tes ini juga sebagai bahan pertimbangan pembentukan kelompok. b. Pertemuan II Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Mei 2015 pukul 11.30 –12.50 WIB. Pada pertemuan kedua ini pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang dikombinasikan dengan pembelajaran berbasis masalah dimulai. Pembelajaran diikuti oleh 36 siswa karena ada satu siswasiswa 1 tidak masuk karena sakit, sehingga ada satu siswa yang direduksitidak digunakan datanya karena tidak mengikuti pembelajaran secara penuh, yaitu 5 kali pertemuan. Berikut uraian secara garis besar mengenai proses pembelajaran yang terjadi : 1 Kegiatan awal Peneliti masuk kelas bersama empat rekan mahasiswa dan memberi salam. Peneliti juga menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompok dan juga berperan dalam pemecahan masalah. Setelah itu, peneliti membagi siswa dalam kelompok terlebih dahulu, pembagian kelompok ini disusun secara heterogen. Peneliti membagi menjadi 6 kelompok, yaitu 5 kelompok terdiri dari 6 orang siswa dan 1 kelompok terdiri dari 7 siswa. Dalam pembagian kelompok ini, suasana kelas menjadi kurang kondusif, mulai dari mencari anggota kelompoknya, bunyi bangku yang digeser –geser, siswa yang mulai ribut membawa peralatan tulisnya bahkan tasnya, dan beberapa siswa yang berteriak –teriak di dalam kelas. Namun suasana dapat dikendalikan karena peneliti dibantu oleh observer dan guru pamong dalam mengatur tempat duduk bagi masing –masing kelompok. Kemudian setiap siswa diberi kartu identitas yang bertuliskan nomor presensi mereka dan kartu identitas wajib dipakai untuk memudahkan para observer dalam mengamati keaktifan para siswa dalam berdiskusi selama pembelajaran berlangsung. 2 Kegiatan Inti Para siswa berkumpul dalam kelompoknya, kemudian peneliti membagikan satu set lembar kerja untuk kelompok ahli. Dan setiap anggota mendapat satu lembar ahli. Sebelum memulai diskusi setiap siswa diberi kesempatan untuk membaca terlebih dahulu materi yang akan mereka bahas.Materi yang akan dibahas pertemuan ini adalah unsur – unsur dari bangun ruang prisma dan limas. Siswa sudah mendapat lembar ahli, kemudian peneliti menjelaskan bahwa lembar yang dibawa setiap siswa menjadi tugas dan tanggung jawab mereka dan mereka harus dapat menjelaskan materi tersebut kepada anggota kelompoknya. Dan mereka akan dibentuk kelompok baru yang disebut sebagai kelompok ahli, sesuai dengan lembar ahli yang didapat dan berkumpul jadi satu untuk mendiskusikan permasalahan – permasalahan yang ada pada lembar ahli.Dalam pembentukan kelompok baru ini, suasana kelas menjadi tidak kondusif lagi karena mereka bingung mengapa harus dibentuk kelompok baru. Peneliti menunjuk satu siswa untuk menjadi pemimpin jalannya diskusi, setelah para siswa berkumpul dalam kelompok ahli. Pada saat berkumpul dalam kelompok ahli, banyak siswa yang merasa bingung karena lembar ahli yang mereka dapat berisi tentang permasalahan-permasalahan yang harus dipecahkan tanpa diberikan materinya terlebih dahulu. Bagi siswa yang memiliki daya berpikir tinggi, mereka akan mengerjakan dengan cepat, tapi bagi siswa yang daya pikirnya sedang mereka hanya membaca berulang-ulang untuk mendapatkan cara memecahkan. Namun peneliti selalu memotivasi siswa untuk terlebih dahulu mempelajari dan mengerjakan permasalahan yang ada dengan cara mendiskusikan bersama teman kelompoknya dengan pnduan lembar kerja yang diberikan oleh peneliti. Siswa sangat berantusias dalam diskusi kelompok ini, dilihat dari siswa saling menyampaikan ide maupun mendengarkan ide dari teman yang lain mengenai pemecahan permasalahan tersebut, walaupun ada beberapa siswa yang lebih senang untuk mengerjakannya sendiri. Apabila siswa mengalami kesulitan, para siswa mulai mengajukan pertanyaan baik kepada peneliti maupun teman kelompoknya. Namun masih ada juga siswa yang bercanda, mengobrol di luar pelajaran, maupun mengganggu teman yang serius mengerjakan tugasnya. Dan ada juga siswa yang hanya menunggu jawaban dari temannya dan hanya menyalin. Peneliti mengingatkan kembali bahwa lembar ahli itu tugas dan tanggung jawab mereka, mereka kemudian mencatat informasi maupun jawaban pada LKS dan mulai bertanya kepada teman yang lain bagaimana memperoleh jawaban tersebut. Setelah waktu diskusi kelompok ahli habis, siswa kembali ke kelompok asal untuk mempresentasikan yang mereka dapat dalam memecahkan permasalahan –permasalahan dalam lembar ahli.Satu per satu ahli menjelaskan yang mereka dapat dalam kelompok ahli. Walaupun dalam kelompok asal ini, ada siswa cenderung hanya memberikan lembar ahlinya kepada temannya untuk dipelajari sendiri, mereka masih kesulitan untuk menjelaskan kepada temannya karena mereka tidak terbiasa. Dalam kelompok asal ini, siswa yang menonjol mengoreksi jawaban yang ada, apabila ada jawaban yang kurang tepat mereka konfirmasi kepada peneliti untuk mengeceknya dan diperbaiki jawaban tersebut. Dalam kelompok asal ini, peneliti juga berkeliling untuk mencoba memberikan pertanyaan – pertanyaan seperti apa prisma itu, banyaknya rusuk, titik sudut, sisi dalam limas, dan pertanyaan lainnya yang dibahas pada pertemuan ini. Dan juga peneliti membagikan lembar kerja kelompok asal untuk mengecek seberapa jauh mereka dapat menguasai materi yang didapat dalam kelompok ahli. Setelah diskusi kelompok asal selesai, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya namun siswa masih malu untuk bertanya. Kemudian peneliti balik bertanya tentang apa saja yang siswa pelajari pada pertemuan kali ini. 3 Kegiatan penutup Setelah diskusi kelompok asal selesai diadakan kuis individu. Kuis dalam pembelajaran ini untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi. Kuis terdiri dari 2 soal, dalam mengerjakan kuis tersebut diharapkan untuk mengerjakan secara individu. Setelah waktu habis, siswa mengumpulkan hasil kuisnya ke depan. Dan peneliti menginformasikan bahwa untuk materi dalam pertemuan selanjutnya adalah jaring –jaring serta luas permukaan prisma dan limas. c. Pertemuan III Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Mei 2015 pukul 07.40 – 09.55 WIB. Pada pertemuan ketiga ini menggunakan 3 kali jam pembelajaran, yaitu jam ke-2 sampai jam ke-4 dengan jeda istirahat 15 menit. Pembelajaran diikuti oleh 36 siswa karena ada satu siswasiswa 6 tidak masuk karena sakit, sehingga ada satu siswa lagi yang direduksi tidak digunakan datanya karena tidak mengikuti pembelajaran secara penuh, yaitu 5 kali pertemuan. Berikut uraian secara garis besar mengenai proses pembelajaran yang terjadi : 1 Kegiatan awal Peneliti masuk kelas bersama empat observer dan memberikan salam. Peneliti menginformasikan bahawa pembelajaran kali akan menggunakan pembelajaran seperti pada pertemuan sebelumnya. Dan peneliti juga menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan kali ini adalah jaring – jaring serta luas permukaan dari prisma dan limas. Kemudian peneliti memberi instruksi kepada para siswa untuk berkumpul dalam kelompoknya dan diwajibkan untuk memakai kartu identitasnya. 2 Kegiatan inti Para siswa berkumpul dalam kelompok asal mereka masing –masing dan mendapat satu set lembar ahli, tanpa diminta oleh peneliti mereka kemudian membagikan satu per satu kepada siswa dan kemudian membacanya terlebih dahulu karena pada pertemuan sebelumnya para siswa sudah melakukannya. Setelah mendapat instruksi dari peneliti untuk berkumpul menjadi satu yang mendapat lembar yang sama, pada pertemuan ini siswa sudah mulai terbiasa, tidak seperti pertemuan sebelumnya yang masih berteriak –teriak untuk mencari temannya. Para siswa langsung mendapatkan materi dan siswa dalam satu kelompok ahli menunjuk satu orang untuk memimpin jalannya diskusi. Diskusi dimulai, para siswa tidak merasa bingung lagi seperti pertemuan sebelumnya, karena lembar ahli yang berisi tentang permasalahan-permasalahanwalaupun masih ada beberapa siswa yang masih membaca berulang-ulang untuk mendapatkan inti dari permasalahan tersebut. Setelah para anggota kelompok mendapatkan inti dari permasalahan tersebut, mereka mulai menyampaikan ide bagaimana cara mengerjakan, saling mendengarkan ide –ide dari temannya dan apabila ada perbedaan pendapat mereka bertanya kepada peneliti untuk meluruskan pendapat. Para siswa dalam kelompok ahli ini terlihat berusaha untuk menyelesaikan permasalahan- permasalahan yang ada. Dalam pertemuan ini, siswa sudah lebih aktif, mencatat informasi yang didapat karena para siswa menyadari bahwa mereka mempunyai tanggung jawab terhadap kelompok asalnya. Apabila dalam satu kelompok tidak ada yang mengerti apa yang dia tulis, kemudian meminta temannya untuk menjelaskannya. Namun masih ada juga siswa yang masih berbicara dengan teman lain kelompoknya, bercanda, dan melamun. Setelah waktu diskusi dalam kelompok ahli selesai mereka kemudian kembali ke kelompok asalnya. Para siswa kemudian berkumpul dalam kelompok asalnya kembali. Dalam kelompok siswa, siswa sudah mulai berani menjelaskan kepada teman –temannya. Walaupun masih ada siswa yang hanya memberikan lembar ahlinya dan meminta temannya untuk mempelajari sendiri. Ada juga siswa yang bertanya kepada ke kelompok lainnya apabila si ahli tidak mengetahui langkah –langkah dalam pengerjaannya. Peneliti juda berkeliling untuk memberikan beberapa pertanyaan terkait materi agar siswa mampu memberikan tanggapan dan juga memberikan lembar kerja untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka secara kelompok. Setelah waktu diskusi kelompok asal selesai, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Dan ada siswa yang bertanya tentang bagaimana menggambar jaring –jaring yang tepat. 3 Kegiatan penutup Setelah diskusi dalam kelompok asal sudah selesai, siswa kemudian disuruh untuk kembali ke tempat duduk semula untuk mengerjakan kuis II. Kuis digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi. Kuis terdiri dari 2 soal, dalam mengerjakan kuis diharapkan untuk mengerjakan secara individu dalam waktu 15 menit. Setelah waktu habis, siswa mengumpulkan hasil kuisnya ke depan. Dan peneliti menginformasikan bahwa untuk materi dalam pertemuan selanjutnya adalah volume prisma dan limas. d. Pertemuan IV Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Mei 2015 pukul 11.30 – 12.50 WIB. Pembelajaran diikuti oleh 36 siswa karena ada satu siswasiswa 24 tidak masuk karena sakit, sehingga ada satu siswa lagi yang direduksi tidak digunakan datanya karena tidak mengikuti pembelajaran secara penuh, yaitu 5 kali pertemuan. Berikut uraian secara garis besar mengenai proses pembelajaran yang terjadi : 1 Kegiatan awal Peneliti beserta empat rekan observer masuk ke kelas dan memberi salam. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini yaitu mempelajari volume dari prisma dan limas. Karena siswa sudah mengetahui kelompoknya, maka peneliti mengarahkan siswa untuk bergabung dengan teman satu kelompoknya dan diwajibkan untuk selalu menggunakan kartu identitasnya agar memudahkan para observer dalam mengamati. 2 Kegiatan inti Para siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran ini, dilihat dari lontaran –lontaran para siswa yang ini nanti dibentuk kelompok lagi dan akhirnya diadakan kuis. Para siswa yang sudah berkumpul dalam kelompok mendapat satu set lembar ahli dan peneliti memberikan kesempatan kepada para siswa untuk membaca materi yang akan dipelajari pertemuan ini. Setelah selesai membacanya, peneliti memberikan instruksi untuk siswa yang mendapat lembar ahli sama untuk berkumpul dalam satu kelompok. Para siswa dalam kelompok ahli kemudian memulai diskusi.Dalam pertemuan ini, siswa yang semula malu –malu mengeluarkan ide sudah mulai berpendapat untuk menyelesaikan permasalahan itu. Apabila mereka mendapati kesulitan mereka tak ragu –ragu lagi untuk bertanya kepada peneliti. Mereka saling menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikannya. Mereka mencatat informasi yang mereka dapat dalam diskusi tersebut dan meminta penjelasan apabila siswa ada yang kurang mengerti tentang jawaban yang ditulis. Para siswa kembali ke kelompok asalnya. Mereka saling menjelaskan satu per satu yang diperoleh dalam kelompok ahlinya. Namun tetap ada saja siswa yang hanya memberikan lembar ahlinya dan diminta untuk mempelajari sendiri karena siswa tersebut kesulitan untuk menjelaskan ke teman satu kelompoknya. 3 Kegiatan penutup Setelah diskusi kelompok asal selesai. Peneliti memberikan kuis yang terdiri dari 2 soal untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi volume prisma dan limas. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan kuis adalah 15 menit. Setelah waktu habis, peneliti meminta para siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan. Peneliti kemudian menginformasikan kepada para siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes hasil belajar tentang materi prisma dan limas serta siswa diharapkan untuk belajar dengan giat agar mendapat hasil yang maksimal. Peneliti juga memberikan beberapa soal untuk latihan di rumah. e. Pertemuan V Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Mei 2015 pada pukul 07.40 –09.00. Pada pembelajaran ini diikuti oleh 37 siswa. Pembelajaran pada pertemuan V dijabarkan sebagai berikut : 1 Kegiatan awal Peneliti masuk kelas dan member salam. Kemudian menginformasikan bahwa hari ini akan diadakan tes kemampuan hasil belajar. Peneliti memberikan semangat kepada para siswa bahwa mereka pasti dapat mengerjakan karena materi sudah dipelajari pada pertemuan –pertemuan sebelumnya yaitu prisma dan limas. Kemudian peneliti membacakan aturan –aturan dalam pengerjaan tes. 2 Kegiatan inti Peneliti membagikan lembar soal dan lembar jawab kepada masing –masing siswa. Soal tes hasil belajar ada 8 soal uraian. Dan pelaksanaan tes kemampuan hasil belajar dapat berjalan dengan lancar, walaupun ada satu siswa yang menangis saat mengerjakan tes karena ada masalah pribadi. 3 Kegiatan Penutup Setelah waktu yang diberikan habis, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawab ke depan kelas. Kemudian peneliti mengucapkan terima kasih kepada para siswa dan guru atas kerja samanya dalam pembelajaran selama ini.

4. Setelah Kegiatan Penelitian di Kelas

Dokumen yang terkait

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS MEDIA PERAGA SISTEM AC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

1 7 148

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA.

0 1 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD.

0 0 14

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang dikombinasikan dengan pembelajaran berbasis alat peraga sederhana untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII F SMP N 1 Bayat pada materi prisma dan limas.

0 0 168

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

0 0 8

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100