D. Pembelajaran Berbasis Masalah
Moffit dalam Rusman, 2012:241 mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta
untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran. Pembelajaran berbasis masalah adalah proses pembelajaran yang diawali
dengan menggunakan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya prior knowledge sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan
pengalaman baru. Diskusi dengan menggunakan kelompok kecil merupakan poin utama dalam penerapan pembelajaran berbasis masalah Suyatno, 2010.
John Dewey dalam Wina Sanjaya, 2011:217 menjelaskan 6 langkah dalam pembelajaran berbasis masalah, yaitu:
1. Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang
akan dipecahkan 2.
Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang
3. Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai
kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya 4.
Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah
5. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan
kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan
6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa
menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
Menurut Suyatno 2010, dalam melaksanakan proses pembelajaran berbasis masalah ini, beberapa ciri
–ciri utamanya adalah sebagai berikut : 1.
Pembelajaran berpusat dengan masalah 2.
Masalah yang digunakan merupakan masalah dunia sebenarnya yang mungkin akan dihadapi oleh siswa dalam kerja di masa depan
3. Pengetahuan yang diharapkan dicapai oleh siswa saat proses pembelajaran
disusun berdasarkan masalah 4.
Para siswa bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran mereka 5.
Siswa aktif dengan proses bersama 6.
Pengetahuan menyokong pengetahuan yang baru 7.
Pengetahuan diperoleh dalam konteks yang bermakna 8.
Siswa berpeluang untuk meningkatkan serta mengorganisasikan pengetahuan
9. Kebanyakan pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok kecil
E. Keaktifan