Tipe–Tipe Model Pembelajaran Kooperatif

c. Penilaian Penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu atau kelompok. Tes individu akan memberikan penilaian kemampuan individu, sedangkan kelompok akan memberikan penilaian pada kemampuan kelompoknya. Hasil akhir setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua. Nilai setiap kelompok memiliki nilai sama dengan kelompoknya. Hal ini disebabkan nilai kelompok adalah nilai bersama dalam kelompoknya yang merupakan hasil kerja sama setiap anggota kelompok. d. Pengakuan Tim Penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi kemudian diberikan penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim untuk berprestasi lebih baik lagi.

5. Tipe–Tipe Model Pembelajaran Kooperatif

Ada beberapa variasi jenis dalam pembelajaran kooperatif Miftahul Huda, 2011, antara lain : a. Model Student Teams Achievement Division STAD Jenis pembelajaran ini dikembangkan oleh Slavin yang melibatkan kompetensi antarkelompok. Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat sampai enam orang yang heterogen, menurut kemampuan, ras, etnis, dan jenis kelamin. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswi dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi dan mereka tidak boleh saling membantu. Perolehan nilai kuis setiap anggota menentukan skor yang diperoleh oleh kelompok. Jadi, setiap anggota harus berusaha memperoleh nilai maksimal dalam kuis jika kelompok mereka ingin mendapatkan skor yang tinggi. b. Model Teams Games Tournaments TGT Hampir sama dengan STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen dalam TGT umumnya fokus pada level kemampuan saja. Selain itu, jika dalam STAD yang digunakan adalah kuis, maka dalam TGT biasanya berganti menjadi game akademik. Dalam TGT setiap siswa ditugaskan untuk mempelajari materi terlebih dahulu bersama anggota yang lain, lalu mereka diuji secara individual melalui game akademik. Nilai yang mereka peroleh dari game akan menentukan skor kelompok mereka. c. Model Jigsaw Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini mengambil pada cara bekerja sebuah gergaji zigzag, yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. Pada dasarnya, pelaksanaan tipe Jigsaw ini yaitu siswa dibagi dalam kelompok kecil yang heterogen. Setiap anggota kelompok tersebut mendapatkan bagian yang berbeda-beda. Kelompok inilah yang disebut kelompok asal. Kemudian siswa yang mendapatkan bagian yang sama bergabung dengan anggota lain yang mendapatkan bagian yang sama. Perkumpulan siswa yang mendapatkan bagian yang sama ini disebut dengan kelompok ahli. Dalam kelompok ahli ini siswa berdiskusi untuk mencari cara terbaik bagaimana menjelaskan bagian informasi ini kepada anggota kelompok semulanya. Setelah itu, siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing –masing sebagai ahli dalam bagian materinyadan mengajarkan informasi penting dalam bagian tersebut kepada temannya. Semua siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap materi yang ditugaskan guru. Setelah kegiatan kelompok ini selesai, guru memberikan kuis secaraindividu yang wajib dikerjakan oleh masing –masing siswa tanpa bantuan siapapun. Jadi dalam model ini siswa bekerja selama dua kali, yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Tipe Jigsaw ini dibagi dalam tiga jenis, yaitu Jigsaw I, Jigsaw II, dan Jigsaw III yang akan dijelaskan pada subbab berikutnya. d. Investigasi Kelompok Group Investigation Model ini lebih menekankan pada pilihan dan kontrol siswa daripada menerapkan teknik-teknik pengajaran di ruang kelas. Siswa diberi kontrol dan pilihan penuh untuk merencanakan yang ingin dipelajari dan diinvestigasi dan ditempatkan dalam kelompok kecil dan diberi tugas atau proyek yang berbeda. Dalam kelompoknya, setiap anggota berdiskusi dan menentukan informasi yang akan dikumpulkan, bagaimana mengolahnya, menelitinya, dan menyajikan hasilnya di depan kelas. Semua anggota harus ikut andil dan selama proses penelitian mereka akan terlibat dalam aktivitas-aktivitas berpikir, seperti membuat sintesis, ringkasan, hipotesis, kesimpulan, dan menyajikan laporan akhir. e. Model Team Accelerated Instruction TAI TAI dikembangkan oleh Slavin, Leavey, dan Madden Slavin, 2005:195. Tahap-tahap dalam TAI antara lain : tes penempatan, belajar kelompok, perhitungan nilai kelompok, dan pemberian penghargaan bagi kelompok. Tes penempatan merupakan ciri terpenting yang membedakan TAI dengan model yang lain karena model ini para siswa diberikan tes pra-program pada permulaan pelaksanaan program, mereka ditempatkan pada tingkat yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka dalam tes ini.

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Dokumen yang terkait

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS MEDIA PERAGA SISTEM AC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

1 7 148

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA.

0 1 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD.

0 0 14

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang dikombinasikan dengan pembelajaran berbasis alat peraga sederhana untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII F SMP N 1 Bayat pada materi prisma dan limas.

0 0 168

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

0 0 8

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100