Layanan Bimbingan Kelompok Berbasis Outbound

pelaksanaan siklus II diadakan perubahan yaitu tiap kelompok setelah kegiatan permainan teknik fun games activities model the human charriot race diminta menganalisa akan manfaat dan kaitannya dengan tema motivasi belajar sehingga siswa benar menghayati akan motivasi belajar. Dari perubahan tersebut, pada siklus II dari hasil pengamatan terdapat peningkatan yang sangat signifikan yaitu siswa yang motivasi belajarnya rendah menjadi 0 siswa, yang sedang menjadi 7 siswa dan yang tinggi menjadi 3 siswa serta memperoleh rata-rata nilai yaitu 3,7. 2. Menurut penelitian Kustanti Prasetyaningtyas yang berjudul Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa SMPN 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur Tahun Ajaran 20142015, adanya peningkatan pada setiap siklusnya dengan hasil evaluasi diri siswa sebelum dilakukan penelitian, terdapat 7 siswa 77,8 dengan kategori rendah dan 2 siswa 22,2 sedang dan tidak ada siswa yang memiliki motivasi tinggi. Sedangkan setelah dikenai tindakan layanan siswa bimbingan kelompok pada siklus I menjadi 1 siswa 11,1 tinggi, 2 siswa 22,2 sedang dan 6 siswa 66,7 rendah. Pada siklus I telah terjadi peningkatan motivasi namun belum mencapai indikator pencapaian, yaitu 75 siswa memiliki motivasi belajar tinggi. Pada Siklus II motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sebanyak 66,6 . Pada siklus I sebanyak 1 siswa 11,1 tinggi, 2 siswa 22,2 sedang dan 6 siswa 66,7 rendah. Sedangkan pada siklus II sebanyak 0 siswa 0 rendah, 1 siswa 11,1 sedang dan 8 siswa 88,9 tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Motivasi Belajar Siswa SMPN 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur Tahun Ajaran 20142015 dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok.

3. Kerangka Berpikir

Peneliti telah memaparkan beberapa teori yang melandasi penelitian ini. Peneliti mengkaji teori dalam konteks motivasi belajar intrinsik. Peneliti menghubungkan antara motivasi belajar intrinsik, outbound , dan bimbingan kelompok , dimana ketiganya saling berkaitan dan berkesinambungan. Motivasi belajr intrinsik siswa akan ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok berbasis outbound. Aktivitas outbound akan memberikan pengalaman-pengalaman bagi siswa untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada di dalam permainan yang akan meningkatkan motivasi belajar intrinsik dalam dirinya. Untuk itu perlu sebuah aktivitas yang membuat motivasi belajar intrinsik siswa benar-benar tinggi. Salah satu aktivitas yang dimungkinkan mampu meningkatkan motivasi belajar intrinsik siswa adalah otbound. Aktivitas outbound memiliki keunggulan dalam membangkitkan semangat, gairah, minat, dan kepercayaan diri siswa. Sehingga dengan demikian siswa merasa puas, senang, dan gembira dalam mengikuti outbound , dan muncul perilaku yang menunjukkan motivasi belajar intrinsik setelah mengikuti kegiatan tersebut. Jika sudah ada perilaku yang menunjukkan motivasi belajar intrinsik dalam diri siswa, maka hal ini akan berdampak pada perilaku di dalam suatu komunitas asrama maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini juga akan membuat siswa mau dan mampu meresapi setiap pengalaman yang terjadi di dalam kegiatan, sehingga para siswa dapat berkembang secara optimal terutama dalam meningkatn motivasi belajar intrinsik dalam dirinya.

4. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut di atas diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: Ha : Motivasi belajar intrinsik siswa kelas VII dan VIII SMP di Asrama St. Aloysius Turi dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok berbasis outbound. Ho : Motivasi belajar intrinsik siswa kelas VII dan VIII tidak dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok berbasis outbound. 39

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, rencana tindakan penelitian, validitas dan reliabilitas, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data.

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling PTBK. Penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling merupakan bentuk suatu kajian yang bersifat reflektif dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi praktik pembelajaran yang telah dilakukan. Penelitian ini dapat dilaksanakan jika pembimbing sejak awal memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses layanan bimbingan klasikal yang dihadapi di kelas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling PTBK. Hidayat 2012: 18 menyatakan bahwa PTBK dalam pengertian ini dimaksudkan untuk meningkatkan program layanan BK, sehingga menjadi lebih baik. PTBK dilakukan oleh guru BK sendiri. Oleh karena itu masalah yang akan dipecahkan dalam rangka peningkatan layanan BK adalah masalah yang dirasakan dan dihadapi oleh guru BK sendiri. Menurut Kemmis Mc Taggart dalam Arikunto 2006: 94 penelitian yang akan dilakukan menggunakan penelitian tindakan action research yang didalamnya

Dokumen yang terkait

Peningkatan karakter bersahabat melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning (penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas VII B SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2015/ 2016).

1 4 211

Upaya peningkatan percaya diri siswa melalui bimbingan kelompok dengan menggunakan metode experiential learning pada siswa SMP (penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan tahun ajaran 2015/2016).

3 30 123

Upaya peningkatan percaya diri melalui layanan bimbingan kelompok berbasis aktivitas outbound pada siswa SMP : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

0 7 201

Upaya peningkatan motivasi belajar siswa SMK melalui bimbingan kelompok menggunakan media film inspiratif : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas XIC SMK Marsudiluhur I Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

0 0 144

Upaya meningkatkan kepercayaan diri siswa SMP melalui layanan bimbingan pribadi sosial berbasis outbound (penelitian tindakan bimbingan konseling pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Pandak Bantul tahun ajaran 2013 / 2014).

2 6 201

Cara belajar dan prestasi belajar matematika siswa asrama kelas VII SMP ST. Aloysius Turi Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.

0 3 217

Cara belajar dan prestasi belajar matematika siswa asrama kelas VII SMP ST. Aloysius Turi Yogyakarta tahun pelajaran 2013 2014

0 1 214

Peningkatan motivasi mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan edukatif penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajara

1 1 176

UPAYA GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BELAJAR BERBASIS GAYA BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII/A SMP BAITUSSALAM SURABAYA.

0 1 85

TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SANTO ALOYSIUS TURI TAHUN PELAJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA PADA TOPIK BIMBINGAN BELAJAR

0 0 90