Observasi Kiraan Sifat Deskripsi Hasil Penelitian

Tabel.23 Rekapitulasi Uji T Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Pra siklus - siklus1 -10.791 31.587 4.817 -20.512 -1.070 -2.240 42 .030 Pair 1 pra - siklus2 -1.70000E1 27.05022 4.12512 -25.32483 -8.67517 -4.121 42 .000 Pair 1 siklus1 - siklus2 -6.209 22.245 3.392 -13.055 .637 -1.830 42 .074 Jika dilihat dari tabel di atas, nilai uji-t berpasangan berbeda rata- rata motivasi belajar intrinsik pra tindakan sampai dengan motivasi siklus 1 dengan Sig 0,030. Karena sig 0,05, maka dapat disimpulkan ada peningkatan secara signifikan pada pra siklus dengan siklus 1 motivasi belajar intrinsik siswa dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok berbasis outbound. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa perlakuan mempengaruhi motivasi belajar intrinsik siswa secara signifikan. Nilai uji-t berpasangan berbeda rata-rata motivasi belajar intrinsik pra tindakan sampai dengan motivasi siklus 2 dengan Sig 0,000. Karena sig 0,05, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata motivasi belajar intrinsik siswa dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok berbasis outbound pra siklus dan siklus 2 Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa perlakuan mempengaruhi motivasi belajar intrinsik siswa secara signifikan. Nilai uji-t berpasangan berbeda rata-rata motivasi belajar intrinsik siklus 1 sampai dengan motivasi siklus 2 dengan Sig 0,074. Karena sig 0,05, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata motivasi belajar intrinsik siswa dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok berbasis outbound siklus 1 dan siklus 2. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa perlakuan mempengaruhi motivasi belajar intrinsik siswa secara signifikan.

C. Pembahasan

Bimbingan kelompok berbasis outbound adalah kegiatan layanan bimbingan kelompok yang di dalamnya terdapat kegiatan outbound. Dimana outbound yang di dalamnya terdapat game permainan pendukung salah satu kegiatan yang menunjang berlangsungnya kegiatan bimbingan kelompok. Adanya kegiatan outbound ini juga dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam layanan bimbingan kelompok berbasis outbound. Selanjutnya pada pasal 31 Konvensi Hak-Hak Anak Tahun 1990 disebutkan “hak anak untuk beristirahat dan bersantai, bermain dan turut serta dalam kegiatan-kegiatan rekreasi yang sesuai dengan usia anak yang bersangkutan dan untuk turut serta secara bebas dalam kehidupan budaya dan seni”. Melalui bermain anak dapat memetik berbagai manfaat bagi perkembangan aspek fisik motorik, kecerdasan, dan sosial emosional Tedjasaputra, Mayke: 2001: xvi. Melalui outbound ini anak dilatih untuk bisa mengembangkan kepribadiannya, anak juga diajarkan bagaimana memotivasi dirinya sendiri maupun memotivasi orang lain yang ada disekitarnya Winkel dan Sri Hastuti 2007: 565 menjelaskan bahwa manfaat bimbingan kelompok adalah kesempatan untuk berkontak langsung dengan banyak siswa, memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa, siswa dapat menyadari tantangan yang dihadapi bahwa, siswa dapat menerima diri setelah menyadari bahwa teman-temanya sering menghadapi persoalan, kesulita, dan tantangan yang kerap kali sama. Aktivitas outbound ini memberikan kesempatan bagi anak untuk bisa lebih termotivasi dalam belajar melalui permainan-permainan dalam outbound, bisa melatih keberanian, bekerja sama dalam kelompok, bagaimana cara berkomunikasi dengan teman-temannya, dan bagimana pula untuk bisa membuat dirinya tampil percaya diri akan kemampuan-kemapuan yang dimilki di depan orang lain. Terlihat dari pra tindakan ada beberapa anak yang pasif, tidak konsentrasi dalam belajar, dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti untuk mengikuti kegiatan bimbingan. Namun, setelah dilakukan beberapa pertemuan dapat dilihat bahwa anak-anak yang sebelumnya tidak konsentrasi, pasif, tidak fokus lebih fokus kembali ketika mengikuti bimbingan. Anak-anak lebih antusias untuk mengikuti bimbingan kelompok berbasis outbound. Selanjutnya, pada bimbingan kali ini peran peneliti adalah membantu anak-anak menjadi subjek penelitian untuk bisa meningkatkan motivasi belajar intrisik mereka yang belum maksimal Sardiman 2011: 85 berpendapat bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi atau dorongan. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dapat tumbuh karena adanya dorongan dalam diri untuk menunjukan perubahan dalam belajar ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket dan hasil observasi yang sudah dilakukan. Berdasarkan data yang diperoleh, anak memiliki motivasi belajar intrisik yang rendah berusaha untuk menjadi lebih baik. Anak menyadari bahwa perlunya meningkatkan motivasi belajar intrinsik yang ada di dalam diri mereka masing-masing, agar mampu menunjukkan prestasi belajar yang lebih baik. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diketahui bahwa peneliti melaksanakan langkah- langkah bimbingan kelompok berbasis outbound dengan maksimal. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan kelompok berbasis outbound dapat meningkatkan motivasi belajar intrinsik anak kelas 7 dan 8 SMP di Asrama St. Aloysius Turi, Sleman, Yogyakarta. Peningkatan motivasi belajar intrinsik ini dapat diketahui hasil observasi selama proses bimbingan kelompok berlangsung. Selain itu

Dokumen yang terkait

Peningkatan karakter bersahabat melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning (penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas VII B SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2015/ 2016).

1 4 211

Upaya peningkatan percaya diri siswa melalui bimbingan kelompok dengan menggunakan metode experiential learning pada siswa SMP (penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan tahun ajaran 2015/2016).

3 30 123

Upaya peningkatan percaya diri melalui layanan bimbingan kelompok berbasis aktivitas outbound pada siswa SMP : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

0 7 201

Upaya peningkatan motivasi belajar siswa SMK melalui bimbingan kelompok menggunakan media film inspiratif : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas XIC SMK Marsudiluhur I Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

0 0 144

Upaya meningkatkan kepercayaan diri siswa SMP melalui layanan bimbingan pribadi sosial berbasis outbound (penelitian tindakan bimbingan konseling pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Pandak Bantul tahun ajaran 2013 / 2014).

2 6 201

Cara belajar dan prestasi belajar matematika siswa asrama kelas VII SMP ST. Aloysius Turi Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.

0 3 217

Cara belajar dan prestasi belajar matematika siswa asrama kelas VII SMP ST. Aloysius Turi Yogyakarta tahun pelajaran 2013 2014

0 1 214

Peningkatan motivasi mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan edukatif penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajara

1 1 176

UPAYA GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BELAJAR BERBASIS GAYA BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII/A SMP BAITUSSALAM SURABAYA.

0 1 85

TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SANTO ALOYSIUS TURI TAHUN PELAJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA PADA TOPIK BIMBINGAN BELAJAR

0 0 90