47
E. Uji Statistik 1. Uji normalitas
a. Pengetahuan Untuk variabel pengetahuan nilai signifikansi normalitas pada Pretest adalah 0,06, Posttest-1 adalah 0,03, Posttest-2 adalah 0,02 dan untuk
Posttest-3 adalah 0,06. Rangkuman hasil nilai signifikansi normalitas pada variabel pengetahuan tersajikan dalam tabel III.
Tabel III. Hasil uji normalitas data pada variabel pengetahuan Waktu pengambilan
data p-value
Distribusi data
Pretest 0,06
Normal Posttest-1
0,03 Tidak normal
Posttest-2 0,02
Tidak normal Posttest-3
0,06 Normal
b. Sikap Nilai signifikansi normalitas untuk variabel sikap pada Pretest adalah 0,31, Posttest-1 adalah 0,49, Posttest-2 adalah 0,12, dan Posttest-3 adalah 0,07.
Rangkuman hasil nilai signifikansi normalitas pada variabel sikap tersajikan dalam tabel IV.
Tabel IV. Hasil uji normalitas data pada variabel sikap
c. Tindakan Nilai signifikansi normalitas untuk variabel tindakan pada Pretest
adalah 0,00, pada Posttest-1 adalah 0,00, pada Posttest-2 adalah 0,24, pada Posttest-3 adalah 0,59. Rangkuman hasil nilai signifikansi normalitas pada
Waktu pengambilan data
p-value Distribusi data
Pretest 0,31
Normal Posttest-1
0,49 Normal
Posttest-2 0,12
Normal Posttest-3
0,07 Normal
48
variabel tindakan tersajikan dalam tabel V.
Tabel V. Hasil uji normalitas data pada variabel tindakan Waktu pengambilan
data p-value
Distribusi data
Pretest 0,00
Tidak normal Posttest-1
0,00 Tidak normal
Posttest-2 0,24
Normal Posttest-3
0,59 Normal
2. Uji hipotesis
Untuk variabel pengetahuan baik Post-1 intervensi p = 0,01, Post-2 intervensi p = 0,00, Post-3 intervensi p = 0,04 mengalami peningkatan
pengetahuan yang signifikan dengan taraf kepercayaan 95 p 0,05. Pada variabel sikap Post-1 intervensi p = 0,08, Post-2 intervensi p = 0,24, Post-3
intervensi p = 0,44 tidak mengalami peningkatan sikap yang signifikan dengan taraf kepercayaan 95 p 0,05. Pada variabel tindakan Post-1 intervensi p =
0,99, Post-2 intervensi p = 0,87, Post-3 intervensi p = 0,98 tidak mengalami peningkatan tindakan yang signifikan dengan taraf kepercayaan 95 p 0,05.
PEMBAHASAN A. Validitas dan Reliabilitas
Untuk melakukan uji validasi dan reliabilitas diakukan pada 31 responden yang sama. Kuesioner dilakukan uji validitas yaitu berupa validitas isi
dan validitas konstruk. Validitas isi adalah suatu validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui professional
judgement Azwar,2011. Setelah melakukan uji validasi pada apoteker sebagai
49
professional judgement. Langkah selanjutnya adalah melakukan validasi dengan melihat nilai koefisien korelasi Point Biserial untuk pengetahuan dan Pearson
Product Moment untuk Sikap dan tindakan. Nilai koefisien korelasi yang baik adalah 0,2 Supraktinya, 2014 atau apabila mendekati 0 dan atau bernilai negatif
maka perlu dilakukan seleksi aitem Tavakol, 2011. Apabila semua nilai koefisien korelasi sudah memenuhi standar tersebut maka bisa dikatakan bahwa
instrumen yang digunakan sudah valid. Saat dilakukan uji reliabilitas terdapat beberapa variabel di kuesioner
yang belum mencapai alpha 0,60 sehingga perlu dilakukan suatu usaha agar kuesioner dikatakan reliabel. Salah satu cara agar meningkatkan nilai alpha adalah
dengan seleksi aitem. Seleksi aitem dapat dilakukan dengan merevisi atau menghilangkan aitem dari instrumen dengan melihat koefisien korelasi aitem
yang mendekati 0. Untuk semua kuesioner yang diuji sudah memperoleh alfa lebih dari 0,60 sehingga sudah dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan
sebagai instrumen penelitian yang cukup valid. Instrumen pada penelitian ini memiliki nilai koefisien Cronbach Alpha 0,60 sehingga sudah dikatakan
reliabel yaitu instrumen sudah layak digunakan karena terpercaya dan memberikan hasil yang konsisten.
B. Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan mengenai DM Sebelum intervensi dengan CBIA