35
dilakukan di AMIKOM dan Universitas Sanata Dharma yaitu ditujukan pada karyawan. Hasil akan dibahas pada Bab IV.
4. Pre intervensi
Pretest dilakukan sebelum dilakukan intervensi sehingga dapat diketahui bagaimana keadaan pengetahuan, sikap, dan tindakan responden mengenai DM
sebelum CBIA-DM. Hasil dari pretest ini digunakan sebagai pembanding dengan data posttest sehingga dapat diketahui terjadi peningkatan pengetahuan, sikap, dan
tindakan mengenai DM atau tidak. 5. Pelaksanaan intervensi
Responden dibagi menjadi 4 kelompok yang tiap kelompok terdiri dari 7- 8 responden. Masing-masing peserta dibagikan satu set booklet yang berisi
informasi mengenai DM terdiri dari 2 booklet yaitu “Apa yang perlu diketahui tentang hidup sehat bagi penyandang DM” dan “Apa yang perlu diketahui tentang
DM”. Moderator menginformasikan kepada responden untuk memilih urutan topik yang akan didiskusikan kemudian membaca dan mencermati informasi yang
tersedia di dalam booklet. Langkah selanjutnya responden mendiskusikan permasalahan dan hasil-hasil temuan dari booklet yang tersedia. Setelah itu
responden mengumpulkan informasi yang diperlukan sebagai dasar untuk
melakukan penatalaksanaan
mandiri. Masing-masing
ketua kelompok
menyampaikan temuan-temuan yang didapat selama diskusi berikut pertanyaan- pertanyaan yang belum terjawab. Kegiatan ditutup dengan rangkuman oleh
narasumber dengan identifikasi kembali temuan-temuan penting dari masing- masing kelompok dan menyampaikan pesan-pesan untuk memperkuat dampak
36
intervensi. Fasilitator berfungsi sebagai pemicu diskusi dan menunjukkan cara
untuk mendapatkan jawaban atas suatu masalah. 6. Post intervensi
Posttest dilakukan untuk memastikan ada tidaknya peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan. Dilakukan posttest 3 kali yaitu pertama setelah
intervensi dihari yang sama, kedua 1 bulan setelah intervensi dan ketiga 2 bulan
setelah intervensi. 7. Manajemen data
Untuk menjamin keakuratan data, dilakukan beberapa kegiatan proses
manajemen data yaitu:
a. Editing. Melakukan pemeriksaan kelengkapan jawaban dari kuesioner hasil penelitian. Juga dilakukan pemilihan kuesioner yang memenuhi
kriteria inklusi sampel untuk digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.
b. Scoring. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menjumlahkan angka dari setiap aitem pertanyaan yang dijawab dengan
benar oleh responden. Kemudian melakukan pemindahan isi data dari kuesioner ke program komputer excel. Langkah selanjutnya dilakukan
scoring seperti berikut: 1. Pengetahuan
Cara scoring pada kuisioner pengetahuan menggunakan pilihan jawaban Ya dan Tidak, Pada pernyataan pengetahuan, diberikan skor 1
untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah.
37
2. Sikap dan tindakan Cara pengukuran nilai dari variabel sikap dan tindakan tergantung
apakah pernyataan bersifat positif atau negatif. Apabila positif Favourable maka nilai tertinggi yaitu 4 terletak pada kolom Sangat
Setuju SS, kolom Setuju S memiliki nilai 3, kolom Tidak Setuju TS memiliki nilai 2, dan kolom Sangat Tidak Setuju STS memiliki
nilai 1. Apabila pernyataan bersifat negatif Unfavourable kebalikan dari pernyataan yang bersifat positif sehingga nilai tertinggi yaitu 4
terletak pada kolom Sangat Tidak Setuju STS sedangkan kolom Sangat Setuju SS memiliki nilai paling kecil yaitu 1.
c. Mengkategorikan pengetahuan, sikap, dan tindakan 1. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan dalam kategori tinggi jika responden mampu menjawab pernyataan dengan benar 76-100 atau 11-14 pernyataan,
untuk kategori sedang jika responden mampu menjawab 56-75 atau 8-10 pernyataan, dan untuk kategori rendah jika responden mampu
menjawab 56 atau 8 pernyataan. 2. Sikap
Tingkat sikap untuk sebelum intervensi pretest dinyatakan dalam kategori baik jika responden mendapatkan skor 40-52 76-100
pernyataan, kategori cukup jika responden mendapatkan skor 29-39 56-75 pernyataan dan kategori buruk jika responden mendapatkan
skor 29 56 pernyataan. Pengukuran sikap setelah intervensi
38
posttest dinyatakan dalam kategori baik jika responden mendapatkan skor 37-48 76-100 pernyataan, kategori cukup jika responden
mendapatkan skor 27-36 56-75 pernyataan dan kategori buruk jika responden mendapatkan skor 27 56 pernyataan.
3. Tindakan Tingkat tindakan untuk sebelum intervensi pretest dinyatakan dalam
baik jika responden mendapatkan skor 37-48 76-100 pernyataan, kategori cukup jika responden mendapatkan skor 27-36 56-75
pernyataan dan kategori buruk jika responden mendapatkan skor 27 56 pernyataan. Pengukuran tindakan setelah intervensi posttest
dinyatakan dalam kategori baik jika responden mendapatkan skor 34- 44 76-100 pernyataan, kategori cukup jika responden mendapatkan
skor 25-33 56-75 pernyataan dan buruk jika responden mendapatkan skor 25 56 pernyataan.
8. Analisis data