10
dalam  menjawab  atau  tidak.  Apabila  jawaban  responden  benar  akan  dinilai  satu sedangkan  apabila  salah  akan  dinilai  nol  Notoatmodjo,  2010.  Setelah  itu
responden di kategorikan apakah masuk kategori tinggi, sedang atau rendah sesuai aturan berikut
a. Tingkat pengetahuan baik, apabila jawaban responden benar 76-100 b.  Tingkat  pengetahuan  cukupsedang,  apabila  jawaban  responden  benar
antara 56-75 c.  Tingkat  pengetahuan  kurang,  apabila  jawaban  responden  benar  antara
56 Nursalam, 2013.
B.  Sikap 1. Pengertian
Sikap  merupakan  reaksi  atau  respon  yang  masih  tertutup  dari  seseorang terhadap  suatu  stimulus  atau  objek.  Sikap  merupakan  kesiapan  untuk  bereaksi
terhadap  objek  di  lingkungan  tertentu  sebagai  suatu  penghayatan  terhadap  objek Notoatmodjo, 2010.
2. Faktor yang memengaruhi sikap
a. Hal-hal yang mempengaruhi sikap 1.  Pengalaman  pribadi  merupakan  dasar  pembentukan  sikap  karena
sifatnya yang kuat dalam meninggalkan kesan.
11
2.  Pengaruh  orang  lain  yang  dianggap  penting  menimbulkan kecenderungan seorang individu untuk patuh dan searah dengan sikap
orang yang dianggap penting. 3.  Pengaruh  kebudayaan  tanpa  disadari  telah  menanamkan  dan
mengarahkan sikap seorang individu terhadap berbagi masalah. 4.  Media  massa  berupa  surat  kabar,  radio  dan  televisi  seharusnya
menyampaikan  pesan  yang  bersifat  obyektif,  namun  adanya  pengaruh dari penulis mempengaruhi sikap seorang individu.
5.  Lembaga  pendidikan  dan  lembaga  agama  sangat  menentukan  sistem kepercayaan  yang  nantinya  akan  mempengaruhi  aspek  sikap  seorang
individu. 6.    Faktor  emosional  terkadang  dapat  mendasari  suatu  bentuk  dari  aspek
sikap Wawan dan Dewi, 2011. b. Hal-hal yang dapat memengaruhi sikap adalah :
1. Adopsi Suatu  cara  pembentukan  dan  perubahan  sikap  melalui  kegiatan  yang
berulang  dan  terus-menerus  sehingga  lama  kelamaan  secara  bertahap akan diserap oleh individu misalnya pola asuh dalam keluarga
2. Diferensiasi Terbentuk  dan  berubahnya  sikap  karena  individu  telah  memiliki
pengetahuan, pengalaman, intelegensi dan bertambahnya umur. Hal yang pada awalnya dipandang sejenis, sekarang dipandang tersendiri dan lepas
dari jenisnya sehingga membentuk sikap tersendiri. Sebagai contoh, anak
12
yang  semula  takut  terhadap  orang  yang  belum  dikenalnya,  berangsur- angsur mengetahui mana yang baik dan yang jahat sehingga mulai dapat
bermain dengan orang yang disukainya. 3. Integrasi
Sikap  terbentuk  secara  bertahap.  Diawali  dari  pengetahuan  dan pengalamab  terhadap  objek  sikap  tertentu  misalnya,  mahasiswa
keperawatan  yang  rajin  mengikuti  perkuliahan,  praktik  klinik,  dan mengikuti  seminar-seminar  keperawatan,  akhirnya  akan  bersikap  positif
terhadap profesi keperawatan. 4. Trauma
Pembentukan dan perubahan sikap terjadi melalui kejadian yang tiba-tiba dan  mengejutkan  sehingga  menimbulkan  kesan  mendalam.  Sebagai
contoh,  individu  yang  pernah  sakit  perut  karena  membeli  dan  makan rujak  di  pinggir  jalan  sampai  masuk  rumah  sakit,  akan  bersikap  negatif
terhadap makanan tersebut. 5. Generalisasi
Sikap terbentuk dan berubah karena pengalaman traumatic pada individu terhadap  hal  tertentu  dapat  menimbulkan  sikap  tertentu  positif  atau
negatif  terhadap  semua  hal.  Sebagai  contoh,  pasien  yang  pernah mendapat  perawatan  yang  tidak  professional  dari  seorang  perawat  akan
memiliki sikap negatif terhadap semua perawat Maulana, 2009.
13
3. Pengukuran tingkat sikap