53
2. Sikap
Pada Post-1 terjadi peningkatan jumlah responden dengan sikap kategori baik dilihat dari Pre CBIA yaitu 29 9 responden dengan Post-1 CBIA 71
22 responden memiliki selisih 42 13 responden. Pada Post-1 CBIA dapat meningkatkan 42 sedangkan jumlah responden yang perlu ditingkatkan pada
kategori baik adalah 71 sehingga terdapat 29 yang belum dapat ditingkatkan menjadi kategori baik.
Pada Post-2 CBIA terjadi peningkatan jumlah responden dengan sikap kategori baik dilihat dari Pre CBIA yaitu 29 9 responden dengan Post-2
CBIA 71 22 responden memiliki selisih 42 13 responden. Pada Post-2 dapat meningkatkan 42 sedangkan jumlah responden yang perlu ditingkatkan
pada kategori baik adalah 71 sehingga terdapat 29 yang belum dapat ditingkatkan menjadi kategori baik.
Pada Post-3 CBIA terjadi peningkatan jumlah responden dengan sikap kategori baik dilihat dari Pre CBIA yaitu 29 9 responden dengan Post-3
CBIA 71 22 responden memiliki selisih 19 6 responden. Pada Post-3 dapat meningkatkan 19 sedangkan jumlah responden yang perlu ditingkatkan
pada kategori baik adalah 71 sehingga terdapat 52 yang belum dapat ditingkatkan menjadi kategori baik. Rangkuman perbandingan jumlah responden
berdasarkan aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan kategori baik pada Post-1, Post-2, dan Post-3 CBIA tersajikan dalam gambar 7.
Post-1, Post-2, dan Post-3 semua mengalami peningkatan sikap dengan kategori baik. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor. Beberapa faktor antara
54
lain adalah berubahnya sikap karena responden telah memiliki pengetahuan, pengalaman, intelegensi mengenai DM dan bertambahnya umur. Sikap terbentuk
secara bertahap Maulana,2009. Pembentukan sikap diawali dengan pengetahuan dan pengalaman terhadap suatu objek sikap tertentu, dalam
penelitian ini objek nya adalah mengenai DM. Dikarenakan responden sudah memiliki pengetahuan mengenai DM secara baik sehingga memudahkan
terbentuknya sikap yang baik juga sehingga terjadi peningkatan. Beberapa faktor lain yang tidak dapat dikendalikan adalah media masa meliputi surat kabar, radio,
televisi dan sebagainya yang mungkin saja dapat mempengaruhi peningkatan sikap individu Wawan dan Dewi,2011.
3. Tindakan