26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu dengan rancangan penelitian pre-post intervention. Eksperimental semu karena peneliti memberikan
intervensi tanpa melakukan randomisasi dan tidak memungkinkanya untuk mengontrol semua hal pada subyek uji. Rancangan penelitian adalah time series
karena peneliti melakukan pengukuran secara berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran selama 2 bulan, yaitu
sebelum intervensi, segera setelah intervensi, 1 bulan setelah intervensi, dan 2 bulan setelah intervensi.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah edukasi dengan metode CBIA tentang DM.
2. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan responden mengenai DM
3. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah informasi yang diperoleh melalui pendidikan formal atau non formal tentang DM
4. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah informasi tentang DM yang diperoleh sebelumnya melalui media elektronik internet
27
dan televisi, media cetak surat kabar, buku, brosur, atau melalui komunikasi dengan orang lain masyarakat ataupun tenaga kesehatan.
C. Definisi Operasional
1. Pengambilan data dilakukan sebelum intervensi Pre, segera setelah intervensi Post-1, 1 bulan setelah intervensi Post-1, dan 2 bulan setelah
intervensi Post-3 2. Pengetahuan merupakan tingkat pemahaman responden mengenai DM tipe 2
yang diukur menggunakan kuisioner. Tingkat pengetahuan dalam kategori tinggi jika responden mampu menjawab pernyataan dengan benar 76-100
atau mendapat skor 11-14, untuk kategori sedang jika responden mampu menjawab 56-75 pernyataan atau mendapat skor 8-10 , dan untuk kategori
rendah jika responden mampu menjawab 56 pernyataan atau mendapat skor 8.
3. Sikap adalah respon yang diberikan oleh masyarakat terkait penyakit DM tipe 2 yang diukur menggunakan kuesioner. Tingkat sikap dinyatakan dalam
kategori baik jika responden mempunyai skor dari 76-100 pernyataan atau mendapatkan skor dari 40-52 Pretest dan 37-48 Posttest, kategori cukup
jika responden mendapatkan skor dari 56-75 pernyataan atau mempunyai skor 29-39 Pretest dan 27-36 Posttest dan kategori buruk jika responden
mempunyai skor 56 pernyataan atau mendapatkan skor 29 Pretest dan 27 Posttest.
28
4. Tindakan adalah suatu aksi nyata sebagai bentuk tanggapan terhadap pengetahuan mengenai DM tipe 2 yang diukur menggunakan kuesioner.
Tingkat tindakan dinyatakan dalam kategori baik jika responden mempunyai skor dari 76-100 pernyataan atau mendapat skor 37-48 Pretest dan 34-44
Posttest, kategori cukup jika responden mendapatkan skor dari 56-75 pernyataan atau mendapatkan skor dari 27-36 Pretest dan 25-33 Posttest
dan kategori buruk jika responden mendapatkan skor dari 56 pernyataan atau mendapatkan skor 27 Pretest dan 25 Posttest .
D. Teknik Sampling