B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, penelitian ini dibatasi pada: 1.  Penelitian  ini  mengukur  persepsi  dan  kinerja  guru  dalam  pelaksanaan
pembelajaran tematik, guru yang diteliti adalah guru kelas bawah kelas I, II, dan III.
2.  Lingkup  penelitian  adalah  Sekolah  Dasar  yang  berada  di  wilayah  UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  masalah  tersebut,  peneliti  merumuskan  masalah
sebagai berikut:
Apakah  ada  hubungan  antara  persepsi  guru  tentang  pelaksanaan  pembelajaran tematik  dengan  kinerja  guru  dalam  pelaksanaan  pembelajaran  tematik  di  SD  se-
Kecamatan Moyudan?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan  rumusan  masalah  di  atas,  penelitian  ini  dirancang  untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran  tematik  dengan  kinerja  guru  dalam  pelaksanaan  pembelajaran
tematik di SD se-Kecamatan Moyudan.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.  Manfaat Teoritis a.  Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  menambah  pengetahuan  mengenai
persepsi  guru  tentang  pelaksanaan  pembelajaran  tematik  di  Sekolah Dasar.
b.  Hasil  penelitian  ini  juga  dapat  menambah  pengetahuan  tentang  kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.
2.  Manfaat Praktis a.  Bagi guru
Penelitian  ini  diharapkan  dapat  menjadi  bahan  refleksi  dalam melaksanakan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.
b.  Bagi peneliti Peneliti
dapat mengetahui
persepsi guru
tentang pelaksanaan
pembelajaran  tematik  di  Sekolah  Dasar,  dapat  mengetahui  kinerja  guru dalam  pelaksanaan  pembelajaran  tematik  di  Sekolah  Dasar,  dan  peneliti
juga  dapat  mengetahui  hubungan  antara  persepsi  guru  tentang pelaksanaan  pembelajaran  tematik  dengan  kinerja  guru  dalam
pelaksanaan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.
F. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu persepsi guru dan kinerja  guru.  Berikut  ini akan dijabarkan definisi  operasional kedua  variabel
tersebut:
1.  Persepsi  guru  yang  diteliti  oleh  peneliti  yaitu  persepsi  guru  tentang pelaksanaan  pembelajaran  tematik.  Persepsi  guru  tentang  pelaksanaan
pembelajaran  tematik  merupakan  proses  menginterpretasi  informasi  melalui panca  indra  berkaitan  dengan  pelaksanaan  pembelajaran  tematik  yang
meliputi tahap-tahap dalam pelaksanaan pembelajaran tematik yaitu kegiatan pendahuluan,  kegiatan  inti,  dan  kegiatan  penutup.  Dalam  penelitian  ini
persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dapat diukur dengan menggunakan instrumen yaitu skala persepsi.
2.  Kinerja  guru  adalah  kemampuan  seorang  guru  dalam  menjalankan  tugas pembelajaran  yang  meliputi  tahap  perencanaan,  pelaksanaan,  dan  penilaian.
Kinerja  guru  dalam  kegiatan  dapat  dilihat  berdasarkan    kompetensi pedagogis,  profesional,  kepribadian,  dan  sosial.  Kompetensi  tersebut  harus
ditunjukkan  dalam  kegiatan  pembuka,  inti,  dan  penutup.  Kinerja  guru ditunjukkan dengan prestasi yang dicapai oleh peserta didik.
8
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bagian landasan teori ini dibahas beberapa hal terkait dengan teori-teori dalam  penelitian.  Landasan  teori  ini  dibagi  menjadi  empat  bagian,  yaitu  kajian
pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
A. Kajian Pustaka
1. Persepsi
Persepsi  mengandung  arti  yang  sangat  luas,  beberapa  ahli  mendefinisikan tentang pengertian persepsi, meskipun pada prinsipnya mengandung makna yang
sama.  Persepsi  merupakan  serangkaian  proses  rumit  yang  melaluinya  kita memperoleh  dan  menginterpretasikan  informasi  indrawi  Ling    Catling,  2012:
6.  Interpretasi  ini  memungkinkan  kita  menyerap  lingkungan  kita  secara bermakna. Sedangkan menurut Kuswana 2011:  220 persepsi  merupakan proses
saat  seseorang  mengatur  dan  menginterpretasikan  kesan-kesan  sensoris  mereka
guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Persepsi  adalah proses  yang menyangkut  masuknya pesan atau informasi  ke dalam  otak  manusia  Slameto,  2010:  102.  Menurut  Walgito  2003:  45  persepsi
merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Persepsi adalah proses yang  dilalui  individu  guna  mendapatkan  arti  bagi  lingkungan  dengan  cara
mengorganisasi dan menafsirkan kesan inderawi seseorang Robbins, 2007: 75.
“Persepsi  adalah awal dari segala macam kegiatan belajar  yang bisa terjadi pada  setiap  kesempatan,  disengaja  atau  tidak”  Prawiradilaga,  2008:  132.
Persepsi  akhirnya  dapat  memengaruhi  cara  berpikir,  bekerja,  serta  bersikap  pada diri seseorang.
Berdasarkan  beberapa  pengertian  persepsi  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa persepsi  merupakan  proses  yang  dialami  seseorang  dalam  menginterpretasikan
informasi  yang ada di  lingkungan sekitar melalui  panca inderanya.  Persepsi  juga
merupakan awal dari segala macam kegiatan yang dilakukan oleh seseorang.
Menurut  Robbins  2007:  75  faktor  yang  berfungsi  membentuk  atau
mempengaruhi persepsi adalah:
a.  Si Perseptor Ketika  seseorang  melihat  sasaran  dan  berusaha  menafsirkan  apa  yang
dilihatnya,  ciri-ciri  pribadi  seseorang  tersebut  akan  sangat  mempengaruhi penafsirannya.  Ciri-ciri  tersebut  mencakup  sikap,  kepribadian,  motif,  minat,
pengalaman, dan harapan. b.  Sasaran
Ketika  seseorang  melihat  sasaran  atau  obyek,  maka  ciri-ciri  sasaran  yang diamati dapat juga mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Sebagai contoh orang-
orang yang bersuara keras lebih cenderung diperhatikan dalam kelompok daripada orang-orang yang pendiam.
c.  Situasi Situasi  atau  tempat  dimana  melihat  suatu  kejadian  atau  obyek  juga  penting
dalam  mempengaruhi  persepsi  seseorang.  Waktu  yang  berbeda  dengan  obyek yang sama akan memberikan persepsi yang berbeda pula.