Peneliti menghilangkan opsi jawaban yang berada di tengah yaitu ragu- ragu dengan alasan ada kelemahan dengan lima alternatif jawaban sebab
responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah Arikunto, 2010: 284. Hal ini dikarenakan alternatif jawaban yang berada di tengah dirasa paling aman
dan paling mudah karena responden hampir tidak berpikir Arikunto, 2010: 284. Penilaian pada skala Likert ini dapat dilihat dengan jelas pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Skoring untuk Pernyataan Positif atau Favourable
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju SS 4
Setuju S 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Tabel 3.8 Skoring untuk Pernyataan Negatif atau Unfavourable
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju SS 1
Setuju S 2
Tidak Setuju TS 3
Sangat Tidak Setuju STS 4
2. Daftar check-list Daftar check-list digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Dalam
penelitian ini, daftar check-list digunakan untuk mendapatkan informasi tentang nama SD, status SD, dan jumlah guru kelas bawah guna menentukan populasi dan
sampel penelitian. Peneliti mengisi daftar check-list berdasarkan data yang diperoleh dari UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Moyudan. Hasil daftar
check-list dapat dilihat pada lampiran 8.
G. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas Validitaskesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut
benar-benar mengukur apa yang diukur Noor, 2012: 132. Azwar 2007: 52 validitas dibagi menjadi tiga jenis jenis, yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan
validitas kriteria. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas konstruk dan kriteria.
a. Validitas isi Validitas isi merupakan validitas untuk menguji isi tes dengan analisis
rasional atau logika melalui professional judgment. Menurut Azwar 2007: 52 validasi ini untuk menentukan sejauh mana butir-butir tes dapat mewakili
komponen dalam keseluruhan isi objek yang hendak diukur dan sejauh mana butir-butir tes dapat mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur.
Validasi dalam penelitian ini dilakukan lewat expert judgment. Expert judgment
adalah pengujian instrumen kepada ahli di bidang yang diteliti. Dalam penelitian ini, expert judgment dilakukan oleh dua ahli yaitu satu dosen ahli
pengembangan alat ukur non tes dari PGSD Universitas Sanata Dharma dan satu kepala SD. Hasil expert judgment untuk persepsi guru tentang pelaksanaan
pembelajaran tematik dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Persepsi
No Komponen Penilaian
Skor Rerata
Skor Validator 1
Validator 2
1 Kelengkapan unsur-unsur
kuesioner 4
4 4
2 Kesesuaian antara indikator
item-item pernyataan 3
4 3,5
3 Ketepatan pemilihan kata dalam
kuesioner 3
3 3
4 Terdapat pernyataan positif dan
negatif 3
4 3,5
5 Kejelasan perintah dari
instrumen 3
4 3,5
6 Penggunaan bahasa Indonesia
dan tata tulis baku 3
3 3
7 Pernyataan tidak bermakna
ganda 3
3 3
8 Pernyataan tidak membuat
responden berpikir terlalu berat 2
3 2,5
9 Pernyataan tidak terlalu panjang
3 4
3,5 10
Kesesuaian konstruk dengan tujuan penelitian
2 4
3
Skor Total 32,5
Tabel 3.10 Rentang Skor Expert Judgment
Bobot Rentang Skor
Instrumen sudah layak digunakan 31
– 40 Instrumen sudah layak digunakan dengan revisi
21 – 30
Instrumen kurang layak digunakan 11
– 20 Instrumen tidak layak digunakan
1 – 10
Berdasarkan hasil expert judgment pada tabel 3.9 skor total 32,5, dengan melihat rentangan skor pada tabel 3.10 dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian yang telah dibuat layak digunakan. Validator 1 tidak memberikan saran untuk tiap item komponen penilaian, namun memberikan rekomendasi secara
keseluruhan agar memperbaiki pernyataan. Validator 2 memberikan saran yang berkaitan dengan penggunaan bahasa, tata tulis baku, dan makna pada kalimat
yang dibuat.
Berdasarkan saran dan rekomendasi yang diberikan validator, peneliti melakukan revisi terutama pada aspek penggunaan bahasa. Peneliti memperbaiki
pernyataan pada skala dengan mengganti kata-kata yang digunakan agar menjadi lebih baku dan tidak bermakna ganda. Pergantian kata yang dilakukan yaitu
pengguna an kata “semangat” diganti “motivasi”, “urut” menjadi “runtut”, “semu”
diganti “abstrak”, dan “direncanakan” diganti “dialokasikan”. Setelah dilakukan pergantian pada kata-kata tersebut, pernyataan instrumen menjadi lebih baik dan
siap digunakan untuk uji coba lapangan. Hasil expert judgment untuk kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik dapat dilihat pada tabel 3.11. Tabel 3.11 Skor Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Kinerja
No Komponen Penilaian
Skor Rerata
Skor Validator 1
Validator 2
1 Kelengkapan unsur-unsur
kuesioner 4
4 4
2 Kesesuaian antara indikator
item-item pernyataan 4
4 4
3 Ketepatan pemilihan kata
dalam kuesioner 2
4 3
4 Terdapat pernyataan positif
dan negatif 3
4 3,5
5 Kejelasan perintah dari
instrumen 3
4 3,5
6 Penggunaan bahasa Indonesia
dan tata tulis baku 3
3 3
7 Pernyataan tidak bermakna
ganda 3
3 3
8 Pernyataan tidak membuat
responden berpikir terlalu berat
2 4
3 9
Pernyataan tidak terlalu panjang
3 3
3 10
Kesesuaian konstruk dengan tujuan penelitian
3 4
3,5
Skor Total 33,5
Berdasarkan hasil expert judgment pada tabel 3.11 skor total 33,5, dengan melihat rentangan skor pada tabel 3.10 dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian yang telah dibuat layak digunakan. Validator 1 dan validator 2 tidak memberikan saran maupun rekomendasi perbaikan pernyataan, sehingga peneliti
tidak melakukan revisi pada skala kinerja guru. Hasil expert judgment persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dan kinerja guru dalam
pelaksanaan pembelajaran tematik selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2. b. Validitas Kriteria dan Konstruk
Validitas kriteria merupakan validitas yang membandingkan suatu instrumen dengan instrumen pengukuran lainnya yang sudah valid dan reliabel dengan cara
mengkorelasinya Siregar, 2014:47. Validitas konstruk merupakan validitas yang berkaitan dengan kesanggupan alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep
yang diambil dari teori-teori para ahli Siregar, 2014:48. Validasi kriteria dan konstruk dilakukan dengan cara uji empiris uji coba lapangan. Uji empiris uji
coba lapangan dilaksanakan di SD-SD yang berada di Kabupaten Sleman dan diujikan pada 36 guru. Alasannya pemilihan tempat uji coba karena tempat
tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama dengan tempat penelitian. Kesamaan karakteristik yang dimaksudkan dalam hal ini adalah SD-SD tersebut
memiliki tingkat akreditasi yang sama dengan SD di Kecamatan Moyudan sehingga kemungkinan guru-gurunya memiliki pengetahuan yang sama.
Instrumen uji coba dapat dilihat pada lampiran 3. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan pearson product moment
karena cara ini cocok diterapkan pada alat ukurinstrumen yang memiliki
alternatif jawaban lebih dari dua atau biasa disebut multi-point items Supratiknya, 2014:131. Validitas kemudian diuji dengan menggunakan bantuan program SPSS
versi 20.0 for windows. Hasil perhitungan validitas kriteria dan konstruk dengan menggunakan
Product Moment , apabila hasil perhitungan yang diperoleh r tabel maka dapat
dinyatakan bahwa itembutir valid. Apabila hasil perhitungan yang diperoleh r tabel maka dapat dinyatakan bahwa itembutir tidak valid Sugiyono, 2011: 631.
Hasil uji coba lapangan untuk angket persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dapat dilihat pada tabel 3.12 dan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 4. Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Persepsi Guru
No Butir
N: 36 α: 5
Keterangan 1
0,758
0,329
Valid
2 0,734
Valid 3
0,477 Valid
4 0,746
Valid 5
0,731 Valid
6 0,681
Valid 7
0,570 Valid
8 0,636
Valid 9
0,772 Valid
10 0,565
Valid 11
0,228 Tidak valid
12 0,714
Valid 13
0,630 Valid
14 0,830
Valid 15
0,168 Tidak valid
16 0,795
Valid 17
0,734 Valid
18 0,648
Valid 19
0,617 Valid
20 0,481
Valid 21
0,710 Valid
22 0,633
Valid No
Butir N:36
α: 5 Keterangan
23 0,736
0,329 Valid
24 0,449
Valid 25
0,689 Valid
26 0,870
Valid 27
0,715 Valid
28 0,755
Valid 29
0,650 Valid
30 0,532
Valid 31
0,793 Valid
32 0,712
Valid 33
0,717 Valid
34 0,753
Valid 35
0,605 Valid
36 0,845
Valid 37
0,198 Tidak valid
38 0,725
Valid 39
0,427 Valid
40 0,606
Valid 41
0,839 Valid
42 -0,086
Tidak valid 43
0,761 Valid
44 0,496
Valid