b. Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Purwanto 2009: 45 berpendapat bahwa hasil belajar merupakan
perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran. Sudjana 2010: 3 mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dimyati dan Mudjiono 2006: 3-4 mengemukakan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah
menerima pengalaman
belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan
menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
c. Bentuk Tes Hasil Belajar
1 Tes Obyektif
Suwarto 2013: 34 mengemukakan bahwa tes objektif terdiri dari butir-butir yang dapat dijawab dengan memilih
alternatif yang telah tersedia atau mengisi dengan beberapa perkataan atau simbol. Suwandi 2010, 48 mengemukakan bahwa
tes objektif disebut juga sebagai tes jawab singkat. Tes jawab singkat menuntut siswa hanya dengan memberikan jawaban
singkat, bahkan hanya dengan memilih kode-kode tertentu yang mewakili alternatif-alternatif jawaban yang disediakan. Sudijono
2011: 106 mengungkapkan bahwa tes objektif adalah salah satu bentuk tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat
dijawab oleh peserta tes dengan memilih salah satu jawaban diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah tersedia pada
masing-masing soal. Menurut pendapat dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa tes objektif adalah tes yang berupa pertanyaan
yang menuntut siswa untuk memilih jawaban yang paling tepat dari beberapa kemungkinan jawaban yang tersedia.
Adapun macam-macam tes obyektif menurut Arikunto 2012: 181, antara lain:
a Tes Benar-Salah True-False
Dalam tipe tes benar salah ini soal yang disajikan berbentuk pernyataan-pernyataan statement. Pernyataan-
pernyataan tersebut ada yang benar dan salah. Orang yang melakukan tes benar salah diminta untuk menandai masing-
masing pernyataan tersebut dengan melingkari huruf B jika menurut
pendapatnya pernyataan
tersebut benar
dan
melingkari huruf S jika pernyataan yang dituliskan itu salah menurut pendapatnya.
b Tes Pilihan Ganda Multiple Choise Test
Tes pilihan merupakan tes yang terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang
belum lengkap. Peserta tes diminta untuk memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan agar
memperoleh jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang telah disediakan.
c Menjodohkan Matching Test
Tes menjodohkan terdiri dari satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai
jawaban yang tercantum dalam seri jawaban. Peserta tes bertugas untuk mencari jawaban sehingga dapat sesuai
dengan pertanyaan yang telah disediakan. d
Tes Isian Completion Test Tes isian lebih dikenal dengan tes menyempurnakan
atau tes melangkapi. Tes isian terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagian yang harus dihilangkan. Peserta tes
bertugas untuk mengisi jawaban yang dihilangkan atau rumpang.
2 Tes Subjektif
Tes Subjektif atau tes yang sering disebut sebagai tes essay uraian. Arikunto 2012: 177 mengemukakan bahwa tes bentuk
essay adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan
jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaannya
didahului dengan
kata-kata seperti:
uraikan, jelaskan,
mengapa, bagaimana,
bandingkan, simpulkan,
dan sebagainya. Soal-soal bentuk esai ini menuntut kemampuan siswa
untuk dapat
mengorganisir, menginterpretasi,
menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki. Sudjana 2010 : 35
mengemukakan bahwa tes uraian ini adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam menguraikan, menjelaskan,
mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan
menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Sulistyorini 2009: 93 mengemukakan bahwa tes essay menuntut kemampuan siswa
dalam mengekspresikan
gagasannya melalui
bahasa tulisan.
Menurut pendapat dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa tes essay
adalah tes yang berupa pertanyaan yang menuntut para siswa untuk memiliki kreativitas yang tinggi dalam memberikan jawaban
berupa pendapat dengan kata-kata sendiri dalam bentuk tulisan. Adapun macam-macam tes subyektif menurut Sudjana
2010: 37, antara lain: a
Uraian bebas free essay Dalam uraian bebas ini pertanyaan yang diberikan
bersifat umum. Peserta tes tidak dibatasi dan bergantung
pada pandangan yang dimiliki untuk mengemukakan suatu pendapat yang akan ditulis.
b Uraian terbatas
Dalam tes
ini pertanyaan
yang dibuat telah diarahkan kepada hal-hal tertentu atau ada pembatasan
tertentu. Pembatasan dalam uraian terbatas ini dapat dari segi:
ruang lingkup, sudut pandang menjawab, dan
indikator- indikatornya. c
Uraian berstruktur Dalam tes uraian berstruktur ini dipandang sebagai
bentuk antara soal-soal obyektif dan soal-soal esai. Soal berstruktur merupakan serangkaian soal jawaban singkat
sekalipun terbuka dan bebas dalam menjawabnya. Soal berstruktur memiliki unsur pengantar soal, seperangkat
data, dan serangkaian sub soal.
d. Tes Pilihan Ganda