adalah  soal  yang  baik  adalah  soal  yang  tidak  terlalu  mudah  atau tidak  terlalu  sukar  dan  siswa  sanggup  atau  mampu  dalam
menyelesaikan  soal  tes yang  diujikan. 3
Analisis  pengecoh Surapranata  2009:  43  berpendapat  bahwa  jawaban  soal  tes
pilihan  ganda  itu  terbagi  menjadi  dua  yaitu  jawaban  dan pengecoh,  dari  sekian  banyak  alternatif  jawaban  tanya  hanya
terdapat  satu  jawaban  benar  yang  dinamakan  kunci  jawaban, sedangkan  kemungkinan  jawaban  yang  tidak  benar  dinamakan
dengan  pengecoh.  Pengecoh  berfungsi  sebagai  pengidentifikasian yang  berkemampuan  tinggi.  Pengecoh  dikatakan  bisa  berfungsi
apabila  banyak  dipilih  oleh  peserta  tes.  Suatu  pengecoh    dikatakan baik  apabila  dipilih  oleh  peserta  paling  sedikit  5  dari  peserta  tes.
Purwanto 2009:
108 mengemukakan
bahwa pengecoh
distractor    yang  juga  dikenal  dengan  istilah  penyesat  atau penggoda  adalah  bukan  merupakan  kunci  jawaban.  Pengecoh
harus  dibuat  semirip  mungkin  dengan  kunci  jawaban  agar  dapat berfungsi  dengan  baik.  Menurut  pendapat  dari  beberapa  ahli
tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  pengertian  analisis  pengecoh adalah  pilihan  jawaban  yang  bukan  merupakan  jawaban  yang
benar.
3. Pengembangan  Tes Hasil Belajar
Menurut  Mardapi  2008:  88-97  ada  9  langkah  yang  perlu  ditempuh dalam  mengembangkan  tes hasil  belajar,  yaitu:
1 Menyusun  Spesifikasi  Tes
Menyusun  spesifikasi  tes  berisi  uraian  yang  menunjukkan keseluruhan  karakteristik  yang  harus  dimiliki  suatu  tes.  Dalam
menyusun  spesifikasi  tes mencakup  4 kegiatan,  yaitu: a
Menentukan  tujuan  tes Tes  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  tingkat  kemampuan
yang  telah  dimiliki  peserta  didik.  Seseorang  perlu  tambahan pelajaran  atau tidak,  ditentukan  dari  hasil  tes yang  dilakukan.
b Menyusun  kisi-kisi
Kisi-kisi  merupakan  acuan  bagi  penulis  untuk  membuat soal.  Kisi-kisi  merupakan  tabel  spesifikasi  untuk  membuat
soal.  Ada  empat  langkah  dalam  mengembangkan  kisi-kisi  tes, yaitu:
1. Menulis  standar  kompetensi  dan kompetensi  dasar.
2. Menentukan  indikator.
3. Membuat  daftar  pokok  bahasan  subpokok  bahasan
yang  akan diujikan. 4.
Menentukan  jumlah  butir  soal tiap pokok bahasan. c
Memilih  bentuk  tes Pemilihan  bentuk  tes  yang  tepat  ditentukan  oleh  tujuan
tes,  jumlah  peserta  tes,  waktu  yang  tersedia  untuk  memeriksa lembar  jawaban  tes,  cakupan  materi,  dan  karakteristik  mata
pelajaran  yang  diujikan.
d Menentukan  panjang  tes
Penentuan  panjang  tes  didasarkan  pada  cakupan  materi ujian  yang  akan diujikan  kepada peserta tes.
2 Menulis  soal tes
Penulisan  soal  merupakan  langkah  menjabarkan  indikator menjadi  pertanyaan-pertanyaan  yang  karakteristiknya  sesuai  dengan
perincian  kisi-kisi  yang  telah  dibuat 3
Menelaah  soal tes Pada  saat  menelaah  soal  tes  perlu  dilakukan  untuk
memperbaiki soal
jika ternyata
dalam pembuatannya
masih ditemukan  kekurangan  atau  kesalahan.  Telaah  soal  ini  sebaiknya
dilakukan  oleh  orang  lain,  bukan  si  pembuat  sendiri.  Sering  kali kelemahan  dan  kekurangan,  baik  dari  tata  bahasa  maupun  dari
substansi,  tidak  terlihat  oleh  pembuat  soal. 4
Melakukan  uji  coba tes Uji  coba  perlu  dilakukan  untuk  memperbaiki  kualitas  soal.
Uji  coba  ini  dapat  digunakan  sebagai  sarana  memperoleh  data empirik  tentang  tingkat  kebaikan  soal  yang  telah  disusun.
5 Menganalisis  butir  soal
Dengan  analisis  butir  soal  dilakukan  untuk  mengetahui: tingkat  kesulitan  butir  soal,  daya  pembeda,  dan  juga  efektivitas
pengecoh.
6 Memperbaiki  tes
Tahap  ini  dilakukan  setiap  butir  soal,  yaitu  memperbaiki masing- masing  butir  soal  yang  ternyata  masih  belum  baik.
7 Merakit  tes
Keseluruhan  butir  perlu  disusun  secara  hati-hati  menjadi kesatuan  soal  tes  yang  terpadu.  Dalam  merakit  soal,  hal-hal  yang
dapat  mempengaruhi  validitas  soal  seperti  nomor  urut  soal, pengelompokan  bentuk  soal,  lay out dan sebagainya
8 Melaksanakan  tes
Pelaksanaan tes
dilakukan sesuai
dengan  waktu  yang ditentukan.  Dalam  pelaksanaan  tes  ini  memerlukan  pengawas  agar
tes  tersebut  benar-benar  dikerjakan  oleh  peserta  tes  dengan  jujur  dan sesuai  dengan  ketentuan  yang  digariskan.
9 Menafsirkan  tes
Pada  tahap  penafsiran  tes  ini  diperoleh  data  kuantitatif  yang berupa  skor,  kemudian  dapat  ditafsirkan  menjadi  nilai,  yaitu  rendah,
menengah,  atau  tinggi.  Tinggi  rendahnya  nilai  ini  selalu  dikaitkan dengan  acuan  penilaian.
Dapat  disimpulkan  bahwa  mengembangkan  tes  hasil  belajar memerlukan  sembilan  langkah  yang  perlu  ditempuh  agar  pengembangan
menjadi  baik  dan  benar.  Kesembilan  langkah  tersebut  adalah:  1 menyusun  spesifikasi  tes,  2  menulis  soal  tes,  3  menelaah  soal  tes,  4
melakukan  ujicoba  tes,  5  menganalisis  butir  soal  tes,  6  memperbaiki tes, 7 merakit  tes, 8 melaksanakan  tes, dan 9 menafsirkan  hasil  tes.
4. Matematika