Analisis Uji Reliabilitas Analisis Uji Daya Pembeda

b. Analisis Uji Reliabilitas

Berdasarkan data pada tabel 3.6 kriteria reliabilitas uji reliabilitas. Soal tipe A dan tipe B memiliki uji reliabilitas yang berbeda. 1 Soal Tipe A Hasil analisis soal tipe A adalah Split-Half OddEven memiliki tingkat reliabilitas 0,817 with spearman-Brown =0,900. Soal tipe A memiliki reliabilitas sebesar 0,900 dengan kategori “tinggi”. 2 Soal Tipe B Hasil analisis soal tipe B memiliki tingkat reliabilitas Split- Half OddEven = 0,596 with spearman-Brown =0,747. Soal tipe B memiliki reliabilitas sebesar 0,747 dengan kategori “tinggi”

c. Analisis Uji Daya Pembeda

Berdasarkan tabel 3.7 pada klasifikasi daya pembeda dikatakan jelek jika memiliki rentang nilai 0,00 – 0,20, dikatakan cukup jika memiliki rentang nilai 0,21 – 0,40, dikatakan baik jika memiliki rentang nilai 0,41 – 0,70, dan dikatakan baik sekali jika memiliki rentang nilai 0,71 – 1,00. 1 Soal Tipe A Berikut ini adalah analisis daya pembeda dan kategorinya: Tabel 4.16 Analisis Uji Daya Pembeda Soal Tipe A Kategori Nomor soal Jelek 13, 14, 25, 26, 28 Cukup 7, 15, 17, 18, 20, 27 Baik 1, 8, 9, 16, 22 Baik Sekali 2, 3, 4, 5, 6, 10, 11, 12, 19, 21, 23, 24, 29, 30 Berdasarkan tabel di atas maka tipe soal A yang memiliki daya pembeda “baik” sebanyak 5 butir soal pada nomor 1, 8, 9, 16, dan 22, sedangkan soal yang memiliki daya pembeda “baik sekali” sebanyak 14 butir soal pada nomor 2, 3, 4, 5, 6, 10, 11, 12, 19, 21, 23, 24, 29, dan 30. Dapat dilihat pada tabel 3.6 peneliti hanya menggunakan daya pembeda yang memiliki kriteria “baik” dan “baik sekali” sebagai prototipe tes hasil belajar karena sudah dianggap bisa membedakan siswa yang pandai dan kurang pandai. 2 Soal Tipe B Berikut ini adalah analisis daya pembeda dan kategorinya: Tabel 4.17 Analisis Uji Daya Pembeda Soal Tipe B Kategori Nomor soal Jelek 5, 6, 7, 17, 20, 25, 29, 30 Cukup 1, 9, 10, 11, 14, 18, 22, 23, 26, 27, 28 Baik 3, 4, 12, 13, 15, 16, 19, 21, 24 Baik Sekali 2, 8 Berdasarkan tabel di atas maka tipe soal B yang memiliki daya pembeda “baik” sebanyak 9 butir soal pada nomor 3, 4, 12, 13, 15, 16, 19, 21, dan 24, soal yang memiliki daya pembeda “baik sekali” sebanyak 2 butir soal pada nomor 2 dan 8. Dapat dilihat pada tabel 3.6 peneliti hanya menggunakan daya pembeda yang memiliki kriteria “baik” dan “baik sekali” sebagai prototipe tes hasil belajar karena sudah dianggap bisa membedakan siswa yang pandai dan kurang pandai. Dari soal tipe A dan tipe B yang berkategori “baik” berjumlah 14 soal dan yang berkategori “baik sekali” berjumlah 16 soal.

d. Analisis Uji Tingkat Kesukaran