2,86 744
= n
n = 260.1398601398601. Jadi penelitian ini mengambil 260 responden.
Tabel 3.2 Sampel Penelitian No
Wilayah Kelurahan
Populasi Pedagang Eceran Yang Melakukan
Pembayaran Sampel Pedagang
Eceran
1 Kesawan
264 264744260 = 92
2 Pulo Brayan Kota
226 226744260 = 79
3 Glugur Kota
92 92744260 = 32
4 Sei Agul
68 68744260 = 24
5 Silalas
63 63744260 = 22
6 Karang Berombak
31 31744260 = 11
Total 744
260
Sumber : Slovin dalam Umar 2007
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan data primer yang berasal dari angket questioner, dimana angket adalah teknik pengumpulan data
dimana penulis membuat daftar pertanyaan dalam bentuk angket yang ditujukan kepada responden yaitu Wajib Pajak pedagang eceran sektor formal, dengan
menggunakan skala likert.
3.5. Definisi Operasional Variabel
Menurut Kerlinger 1998 variabel adalah suatu konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang dapat memiliki bermacam nilai. Azwar 1998 menjelaskan bahwa
variabel merupakan konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subyek penelitian dan merupakan fokus dari kegiatan penelitian. Dengan kata lain,
variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
Universita Sumatera Utara
penelitian Arikunto, 2002. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kemudahan perpajakan adalah kemudahan yang diberikan pada masyarakat
Wajib Pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak DJP untuk dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kewajiban dan hak perpajakannya. Kemudahan
itu dapat dilihat dengan adanya tempat pelayanan terpadu, pojok pajak, e-registration, e-filing, call center, e-payment, dropbox dan Wajib Pajak
Orang Pribadi Pengusaha Tertentu. Tempat pelayanan terpadu adalah tempat untuk penerimaan dokumen atau laporan perpajakan yang diserahkan
langsung oleh Wajib Pajak dengan menggunakan sistem komputer. Pojok pajak adalah sarana penyuluhan dan pelayanan perpajakan bagi masyarakat
danatau Wajib Pajak yang ditempatkan di pusat-pusat keramaian. E- registration adalah fasilitas pendaftaran Wajib Pajak yang dipergunakan
secara online. E-filing adalah cara penyampaian SPT dan penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan
secara online dan realtime melalui Penyedia Jasa Aplikasi. Kring Pajak 500200 adalah contact center DJP yang memberikan pelayanan informasi
perpajakan yang dapat diakses dari seluruh Indonesia. E-payment adalah sistem pembayaran pajak melalui sistem on-line yang realtime. Dropbox
adalah penyediaan tempat khusus penerimaan SPT Tahunan di tempat strategis. Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu adalah Wajib Pajak
orang pribadi yang mempunyai satu atau lebih tempat usaha.
Universita Sumatera Utara
Gambar 3.1 Indikator Variabel Kemudahan Perpajakan
2. Biaya kepatuhan pajak adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan Wajib
Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya baik biaya secara fisik maupun psikis. Indikator biaya kepatuhan adalah :
a. Direct money cost terdiri atas biaya khusus dan biaya menyewa konsultan
pajak. b.
Time cost terdiri atas : waktu yang terpakai untuk mempersiapkan berkas pajak, waktu yang terpakai untuk menghitung pajak dan waktu bila ada
pemeriksaan pajak. c.
Psychological cost terdiri atas : rasa stress dan rasa cemas.
Gambar 3.2 Indikator Variabel Biaya Kepatuhan Pajak
3. Sanksi perpajakan adalah hukuman yang diberikan karena pelanggaran
terhadap kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh Wajib Pajak. Sepanjang menyangkut tindakan administrasi perpajakan dikenakan sanksi administrasi
Kemudahan Perpajakan
X1 X2
X3 X4
Biaya Kepatuhan Pajak
X5 X6
X7
Universita Sumatera Utara
berupa denda, bunga dan kenaikan. Indikator terbitnya sanksi administrasi ini diantaranya yaitu : tidak melaporkan SPT tepat waktu, terlambat membayar
pajak dan menyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar. Sedangkan yang menyangkut tindak pidana di bidang perpajakan, dikenakan sanksi pidana.
Indikator terbitnya sanksi pidana ini diantaranya yaitu tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut sehingga dapat menimbulkan
kerugian pada pendapatan negara.
Gambar 3.3 Indikator Variabel Sanksi Perpajakan
4. Sensus Pajak Nasional adalah kegiatan pendataan objek pajak dengan cara
mendatangi subjek pajak di lokasi subjek pajak yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Pajak dan dapat bekerja sama dengan pihak lain. Pendataan objek
pajak ini dilakukan dengan mengisi Formulir Isian Sensus FIS yang memuat data-data tentang : usaha Wajib Pajak atau calon Wajib Pajak, penghasilan,
harta dan lainnya.
Gambar 3.4 Indikator Variabel Sensus Pajak Nasional
5. Kesadaran Wajib Pajak adalah suatu kondisi dimana Wajib Pajak mengetahui,
mengakui, menghargai dan menaati ketentuan perpajakan yang berlaku serta
Sanksi Perpajakan
X8 X9
X10
Sensus Pajak Nasional
X11 X12
X13
Universita Sumatera Utara
memiliki kesungguhan dan keinginan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.
Wajib Pajak dikatakan memiliki kesadaran perpajakan apabila sesuai dengan hal-hal berikut :
a. Mengetahui adanya undang-undang dan ketentuan perpajakan.
b. Mengetahui fungsi pajak untuk pembiayaan negara.
c. Memahami bahwa kewajiban perpajakan harus dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. d.
Memahami fungsi pajak untuk pembiayaan negara. e.
Menghitung, membayar, melaporkan pajak dengan suka rela. f.
Menghitung, membayar, melaporkan pajak dengan benar.
Gambar 3.5 Indikator Variabel Kesadaran Wajib Pajak
6. Kepatuhan pembayaran pajak pedagang eceran sektor formal adalah
kepatuhan pembayaran pajak pedagang eceran yang terdaftar sebagai Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak dengan kode Klasifikasi Lapangan Usaha
pedagang eceraan 52111 s.d 52590, yaitu kode angka yang diberikan oleh Ditjen Pajak untuk jenis usaha pedagang eceran. Pedagang eceran disini dapat
berupa usaha orang pribadi maupun berbentuk badan hukum. Wajib Pajak dikatakan sebagai Wajib Pajak Patuh apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan;
Kesadaran Wajib Pajak
X14 X15
X16
Universita Sumatera Utara
b. tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali
tunggakan pajak yang telah memperoleh izin mengangsur atau menunda pembayaran pajak;
c. bila laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga
pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian selama 3 tiga tahun berturut-turut;
d. tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana dibidang
perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu 5 lima tahun terakhir; dan
e. mengisi formulir SPT dengan benar, lengkap dan jelas, melakukan
perhitungan dengan benar, melakukan pembayaran tepat waktu, dan tidak pernah menerima surat teguran.
Gambar 3.6 Indikator Variabel Kepatuhan Pembayaran Pajak Pedagang Eceran
3.6. Model Analisis Data 3.6.1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas