2.1.2. Wajib Pajak
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Pasal 1 Ayat 2 UU KUP.
Menurut Soemitro Devano dan Rahayu, 2006: 144 Wajib Pajak adalah orang atau badan yang bertempat tinggal di Indonesia, yang menerima atau
memperoleh penghasilan bagi perorangan yang jumlah setahun melampui batas pajak, yaitu yang mempunyai penghasilan melebihi Penghasilan Tidak Kena
Pajak PTKP wajib mempunyai NPWP walaupun kepadanya belum atau tidak dikenakan pajak atau belum atau tidak diberikan Surat Ketetapan Pajak.
Wajib Pajak dapat dikelompokkan menjadi : Wajib Pajak Orang Pribadi, Wajib Pajak Badan, dan Wajib Pajak PemungutPemotong Bendaharawan.
2.1.3. Pengusaha Kena Pajak
Undang-undang PPN tahun 1984 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 42 tahun 2009 memberikan definisi Pengusaha
Kena Pajak PKP sebagai Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak BKP dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak JKP yang dikenakan pajak
berdasarkan Undang-undang ini, tidak termasuk pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali pengusaha kecil yang
memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. Batasan pengusaha kecil sebagaimana dimaksud, terakhir ditentukan dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 68PMK.032010 yaitu sebesar Rp 600.000.000.
Universita Sumatera Utara
PKP sebagaimana dimaksud diatas merupakan Wajib Pajak yang selanjutnya dengan sukarela atau atas ketetapan jabatan dikukuhkan sebagai PKP.
PKP selanjutnya berkewajiban untuk: 1. Memungut PPN dan PPnBM yang terutang.
2. Membuat faktur pajak atas setiap penyerahan kena pajak. 3. Membuat nota retur dalam hal terdapat pengembalian BKP.
4. Melakukan pencatatan atau pembukuan mengenai kegiatan usahanya. 5. Menyetor PPN dan PPnBM yang terutang
6. Menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPN.
2.1.4. Kebijakan Perpajakan Terhadap Pedagang Eceran