4.2.2. Tabulasi Biaya Kepatuhan Pajak
Biaya kepatuhan pajak adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya baik biaya secara fisik maupun
psikis. Indikator biaya kepatuhan adalah : a.
Direct money cost terdiri atas biaya khusus dan biaya menyewa konsultan pajak.
b. Time cost terdiri atas : waktu yang terpakai untuk mempersiapkan berkas
pajak, waktu yang terpakai untuk menghitung pajak dan waktu bila ada pemeriksaan pajak.
c. Psychological cost terdiri atas : rasa stress dan rasa cemas.
Tabel 4.3. Tabulasi Jawaban Responden Biaya Kepatuhan Pajak No.1
No.2 No.3
No.4 No.5
No.6
Sangat tidak memberatkan
99 113
89 95
98 103
38.08 43.46
34.23 36.54
37.69 39.62
Tidak memberatkan
135 141
146 140
138 136
51.92 54.23
56.15 53.85
53.08 52.31
Ragu-Ragu
25 5
10 10
9 6
9.62 1.92
3.85 3.85
3.46 2.31
Memberatkan 1
1 14
14 11
11 0.38
0.38 5.38
5.38 4.23
4.23 Sangat
memberatkan 1
1 4
4 0.00
0.00 0.38
0.38 1.54
1.54
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui hasil sebagai berikut : 1.
Pertanyaan yang paling tinggi mendapatkan jawaban sangat tidak memberatkan yaitu pertanyaan nomor 2 Apakah jumlah uang yang
dikeluarkan untuk biaya fotokopi pengarsipan dokumen pajak memberatkan bagi Wajib Pajak sebanyak 103 responden atau 39,62.
Universita Sumatera Utara
2. Pertanyaan yang paling tinggi mendapatkan jawaban tidak memberatkan yaitu
pertanyaan nomor 3 Apakah waktu yang terpakai untuk membaca peraturan perpajakan dan memahaminya memberatkan bagi Wajib Pajak sebanyak 146
responden atau 56,15. 3.
Responden yang menjawab ragu-ragu terbanyak adalah pertanyaan nomor 1 apakah jumlah uang yang dikeluarkan untuk membayar honor konsultan
pajak memberatkan bagi Wajib Pajak sebanyak 25 responden atau sebesar 9,62.
4.2.3. Tabulasi Sanksi Perpajakan
Sanksi perpajakan adalah hukuman yang diberikan karena pelanggaran terhadap kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh Wajib Pajak. Sepanjang
menyangkut tindakan administrasi perpajakan dikenakan sanksi administrasi berupa denda, bunga dan kenaikan. Indikator terbitnya sanksi administrasi ini
diantaranya yaitu : tidak melaporkan SPT tepat waktu, terlambat membayar pajak dan menyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar. Sedangkan yang menyangkut
tindak pidana di bidang perpajakan, dikenakan sanksi pidana. Indikator terbitnya sanksi pidana ini diantaranya yaitu tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong
atau dipungut sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.
Tabel 4.4. Tabulasi Jawaban Responden Sanksi Perpajakan No.1
No.2 No.3
No.4 No.5
No.6
Sangat setuju 96
97 87
90 88
106
Universita Sumatera Utara
36.92 37.31
33.46 34.62
33.85 40.77
Setuju 158
159 159
156 160
143 60.77
61.15 61.15
60.00 61.54
55.00 Ragu-ragu
4 2
10 10
9 8
1.54 0.77
3.85 3.85
3.46 3.08
Tidak setuju 2
2 3
3 2
2 0.77
0.77 1.15
1.15 0.77
0.77 Sangat tidak setuju
1 1
1 1
0.00 0.00
0.38 0.38
0.38 0.38
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui hasil sebagai berikut : 1.
Pertanyaan yang paling tinggi mendapatkan jawaban sangat setuju yaitu pertanyaan nomor 6 Setujukah BapakIbuSdri, terhadap kepada setiap
orang yang dengan sengaja menyampaikan Surat Pemberitahuan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara dikenakan sanksi pidana akan dapat mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak sebanyak 106 responden atau 40,77.
2. Pertanyaan yang paling tinggi mendapatkan jawaban setuju yaitu
pertanyaan nomor 5 Setujukah BapakIbuSdri, terhadap setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor
Pokok Wajib Pajak sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dikenakan sanksi pidana akan dapat mempengaruhi
kepatuhan Wajib Pajak sebanyak 160 responden atau 61,54.
4.2.4. Tabulasi Sensus Pajak Nasional