RMSEA merupakan ukuran rata-rata perbedaan per degree of freedom yang diharapkan dalam populasi. Nilai RMSEA 0,08 adalah good fit,
sedangkan Nilai RMSEA 0,05 adalah close fit. Nilai RMSEA dalam penelitian ini sebesar 0,067, sehingga model dikatakan sudah baikfit.
f. CMINDF
Adalah nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom. Beberapan pengarang menganjurkan menggunakan ratio ukuran ini untuk mengukur fit.
Menurut Wheaton et. AI 1977 nilai ratio 5 lima atau kurang dari lima merupakan ukuran yang reasonable. Peneliti lainnya seperti Byrne 1988
mengusulkan nilai ratio ini 2 merupakan ukuran fit. Nilai CMINDF sebesar 0,000 dibawah 2, sehingga model sudah baik.
g. Tucker-Lewis Index TLI
Tucker-Lewis Index atau dikenal dengan nonnormed fit index NNFI. Pertama kali diusulkan sebagai alat untuk mengavaluasi analisis faktor, tetapi
sekarang dikembangkan untuk SEM. Ukuran ini menggambungkan ukuran parsimony ke dalam indek komparasi antara proposed model dan null model
dan nilai TLI berkisar dari 0 sampai 1.0. Nilai TLI yang direkomedasikan adalah sama atau
≥ 0,90. Nilai TLI sebesar sebesar 0,931 dari 1,90 sehingga model sudah baik.
4.4.5. Uji Kesahian Konvergen dan Uji Kausalitas
Universita Sumatera Utara
Uji kesahian konvergen diperoleh dari data pengukuran model setiap variabel measurement model, uji ini dilakukan untuk menentukan kesahian
setiap indikator yang diestimasi, dengan mengukur dimensi dari konsep yang diuji dalam penelitian. Apabila indikator memiliki nadir critical ratio yang lebih
besar dari dua kali kesalahan standard error, menunjukan bahwa indikator secara sahih telah mengukur apa yang seharusnya diukur pada model yang disajikan
Wijaya,2009.
Tabel 4.23. Bobot Critical Ratio
Estimate
KPP1 .510
KPP2 .544
KPP3 .645
KPP4 .587
SPN1 .793
SPN2 .766
SPN3 .725
SKP1 .537
SKP2 .515
SKP3 .574
BKP1 .513
BKP2 .620
BKP3 .790
KWP3 .664
KWP2 .496
KWP1 .496
KMP1 .525
KMP2 .627
KMP3 .865
KMP4 .549
Sumber : Output Amos
Validitas konvergen dapat dinilai dengan menentukan apakah setiap indikator yang diestimasi secara valid mengukur dimensi dari konsep yang diuji.
Berdasarkan tabel 4.24 diketahui bahwa nilai nadir critical ratio untuk semua indikator yang ada lebih besar dari dua kali standar kesalahan standard error
Universita Sumatera Utara
yang berarti bahwa semua butir pada penelirian ini sahih terhadap setiap variabel penelitian. Berikut hasil pengujian kesahian konvergen.
Hasil uji loading factor diketahui bahwa seluruh variabel memelbihi loading dactor sebesar 0,5 sehingga dapat diyakini seluruh variabel layak untuk
dianalisa lebih lanjut.
Tabel 4.24. Hasil estimasi C.R Critical Ratio dan P-Value
Estimate S.E.
C.R. P
Label
KWP --- KMP .017 .038 .448
.654 par_8 KWP --- BKP -.199
.025 -8.023 par_9 KWP --- SKP
.243 .045 5.366 par_12
KWP --- SPN .541
.043 12.569 par_15 KPP --- KWP 1.029
.089 11.498 par_19 KPP --- KMP .089
.043 2.085 .037 par_20 KPP --- BKP .069
.025 2.741 .006 par_21 KPP --- SKP
-.002 .045 -.039 .969 par_22
Sumber : Lampiran Amos
Hal uji kausalitas menunjukan bahwa hampir semua variabel memiliki hubungan kausalitas, kecuali antara sanksi perpajakan dengan kepatuhan
pembayaran pajak yang tidak mempunyai hubungan kausalitas dengan kepatuhan pembayaran pajak. Kemudian antara sanksi perpajakan dengan kesadaran pajak.
Uji kausalitas probabilitas critical ratio yang memiliki tanda bintang tiga dapat disajikan pada penjelasan berikut :
1. Terjadi hubungan kausalitas antara kemudahan perpajakan dengan kepatuhan
pembayaran pajak. Nilai crtitical value sebesar 2,085 dua kali lebih besar dari nilai standar error dan nilai probabilitas p yang memiliki tanda bintang yang
berarti signifikan. 2.
Terjadi hubungan kausalitas antara biaya kepatuhan pajak dengan kesadaran Wajib Pajak. Nilai crtitical value sebesar 8,023 dua kali lebih besar dari nilai
Universita Sumatera Utara
standar error dan nilai probabilitas p yang memiliki tanda bintang yang berarti signifikan.
3. Terjadi hubungan kausalitas antara biaya kepatuhan pajak dengan kepatuhan
pembayaran pajak. Nilai crtitical value sebesar 2,741 dua kali lebih besar dari nilai standar error dan nilai probabilitas p yang memiliki tanda bintang yang
berarti signifikan. 4.
Terjadi hubungan kausalitas antara sanksi pajak dengan kesadaan membayar pajak. Nilai crtitical value sebesar 5,366 dua kali lebih besar dari nilai standar
error dan nilai probabilitas p yang memiliki tanda bintang yang berarti signifikan.
5. Terjadi hubungan kausalitas antara sensus pajak nasional dengan kesadaan
membayar pajak. Nilai crtitical value sebesar 12,498 dua kali lebih besar dari nilai standar error dan nilai probabilitas p yang memiliki tanda bintang yang
berarti signifikan. 6.
Terjadi hubungan kausalitas antara kesadaran pajak dengan kepatuhan pembayaran pajak. Nilai crtitical value sebesar 11,498 dua kali lebih besar dari
nilai standar error dan nilai probabilitas p yang memiliki tanda bintang yang berarti signifikan.
4.4.6. Efek Langsung, Efek Tidak Langsung dan Efek Total