Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pembayaran Pajak Pedagang Eceran

yang ada di KPP Medan Barat menggunakan jasa konsultan pajak dan bersedia mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar konsultan pajak tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan biaya kepatuhan pajak terhadap kepatuhan pembayaran pajak pedagang eceran di KPP Pratama Medan Barat.

4.5.7. Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pembayaran Pajak Pedagang Eceran

Wajib Pajak umumnya dikenakan sanksi administrasi karena melanggar hal-hal seperti tidak atau terlambat menyampaikan SPT dan terlambat membayar besarnya pajak terutang sesuai batas waktu yang ditentukan. Sedangkan sanksi pidana umumnya diterapkan kepada Wajib Pajak yang melanggar ketentuan yang dikualifikasikan sebagai tindak pidana pajak. Sanksi pidana diterapkan karena adanya unsur kealpaan atau unsur kesengajaan yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara. Menurut Devano dan Rahayu dalam bukunya Perpajakan Konsep, Teori dan Isu 2006 yang ditulis Nelson Pakpahan dalam koranharian.blogspot.com 2013, denda adalah sanksi administrasi yang dikenakan terhadap pelanggaran yang berkaitan dengan kewajiban pelaporan. Bunga adalah sanksi administrasi yang dikenakan terhadap pelanggaran yang berkaitan dengan kewajiban pembayaran pajak. Sedangkan kenaikan adalah sanksi administrasi yang berupa kenaikan jumlah pajak yang harus dibayar, terhadap pelanggaran berkaitan dengan kewajiban yang diatur dalam ketentuan material. Universita Sumatera Utara Beberapa bukti empiris seperti penelitian Kahono 2003, Suyatmin 2004, Jatmiko 2006, Suryadi 2006, dan Daroyani 2010 telah menunjukkan bahwa sikap Wajib Pajak terhadap sanksi berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hasil analisis menggunakan SEM dengan software AMOS 20 membuktikan bahwa terdapat pengaruh negatif tetapi tidak signifikan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan pembayaran pajak pedagang eceran di KPP Pratama Medan Barat, dimana nilai propababilitas sebesar sebesar 0,969 0,05. Hal ini bertentangan dengan penelitian Kahono 2003, Suyatmin 2004, Jatmiko 2006, Suryadi 2006, dan Daroyani 2010. Priantara dan Supriyadi 2011 menyimpulkan bahwa sanksi mempunyai hubungan negatif atau berlawanan opposite serta tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajak Pajak untuk memilik NPWP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pedagang eceran tidak setuju kalau dikenakan sanksi administrasi yang begitu besar. Wajib Pajak pedagang eceran yang ada di KPP Pratama Medan Barat bersedia membayar jika sanksi yang harus dibayar tidak mempengaruhi kemampuan ekonomis secara signifikan. Selain itu juga mereka menilai terdapat penerapan sanksi perpajakan yang tidak adil, dimana terdapat pedagang eceran yang tidak membayar pajak tetapi dibiarkan saja, sementara yang sudah membayar pajak dikenakan lagi sanksi perpajakan. Dengan dikeluarkannya sanksi yang besar akan memberatkan pedagang eceran yang tidak akan melakukan pembayaran atas sanksi administrasi tersebut. Semakin banyak sisa tunggakan pajak yang harus dibayar Wajib Pajak, maka akan semakin berat bagi Wajib Pajak untuk melunasinya. Universita Sumatera Utara Torgler 2003 berpendapat bahwa seseorang yang mengalami kesulitan keuangan akan merasa tertekan ketika mereka diwajibkan untuk melakukan kewajibannya membayar pajak. Bloomqist 2003 mengungkapkan bahwa beban keuangan yang dimiliki Wajib Pajak merupakan salah satu hambatan bagi Wajib Pajak untuk membayar pajak dan juga Wajib Pajak orang pribadi yang mempunyai pendapatan yang cukup kemungkinan akan melakukan penghindaran pembayaran pajak jika kondisi keuangan Wajib Pajak tersebut buruk karena pengeluaran lebih besar dari penghasilannya. Penelitian yang dilakukan oleh Olabede, Affrin idris 2011 menunjukkan bahwa kondisi keuangan Wajib Pajak berpengaruh positif tehadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak di negara Nigeria. Oleh karena itu, apabila seorang Wajib Pajak berada pada posisi kondisi keuangan yang rendah maka memiliki kecenderungan lebih untuk tidak taat dalam membayar kewajiban pajaknya dibandingkan jika Wajib Pajak berada pada kondisi keuangan yang baik. Oleh sebab itu sikap atau pandangan Wajib Pajak terhadap sanksi perpajakan berupa sanksi administrasi yang berat akan berpengaruh negatif terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar sanksi tersebut. Hal ini dapat kita lihat seringnya pedagang eceran menutup usahanya bila dikenakan sanksi administrasi yang berat dan selanjutnya tidak diketahui keberadaanya. Hal ini ditandai adanya piutang pajak yang tidak dapat ditagih karena Wajib Pajak tidak diketahui keberadaannya. Upaya tindakan penagihan pajak ini telah banyak dilakukan diantaranya menghubungi perangkat daerah setempat dan upaya lainnya. Akan tetapi tetap saja Wajib Pajak tersebut tidak dapat ditemukan. Universita Sumatera Utara

4.5.8. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pembayaran Pajak Pedagang Eceran