Kesadaran Wajib Pajak TINJAUAN PUSTAKA

dapat digunakan untuk mengetahui kepatuhannya. Database menyediakan data dan informasi mengenai seluk beluk usaha Wajib Pajak termasuk kepatuhan pembayaran dan pelaporan pajaknya secara akurat dan real-time. Untuk memperoleh database yang lengkap dan akurat, maka diperlukan kegiatan pengumpulan data Wajib Pajak yaitu salah satunya melalui program Sensus Pajak Nasional. Maria Karanta, et al 2000 dalam Suryadi 2006 menyatakan bahwa persepsi masyarakat yang positif dapat mempengaruhi perilaku Wajib Pajak dalam membayar pajak. Demikian pula dengan pelaksanaan Sensus Pajak Nasional. Jika persepsi Wajib Pajak terhadap pelaksanaan Sensus Pajak Nasional positif, maka dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam melapor dan membayar pajak, sehingga akan meningkatkan kepatuhan perpajakan Wajib Pajak. Menurut Witte dan Woodbury 1985 dalam Komalasari dan Nashih 2005, informasi yang dilaporkan oleh para Wajib Pajak belum tentu menunjukkan informasi yang benar mengenai dirinya. Untuk meningkatkan kualitas informasi tersebut, perlu dicocokkan dengan informasi lain, misalnya data sensus, atau data lain yang dimiliki oleh pemerintah. Selanjutnya, Witte dan Woodbury 1985 dan Dubin dan Wilde 1988 dengan menggunakan data milik IRS dan menghubungkan data sensus menyimpulkan bahwa tingkat kepatuhan penyampaian SPT lebih tinggi.

2.9. Kesadaran Wajib Pajak

Kesadaran merupakan proses belajar dari pengalaman dan pengumpulan informasi yang diterima untuk mendapat keyakinan yang mendorong dilakukannya suatu kegiatan. Sejalan dengan pengertian tersebut menurut Ahmadi 1998:125, kesadaran identik dengan kemauan yaitu suatu dorongan dari alam Universita Sumatera Utara sadar berdasarkan pertimbangan pikiran dan perasaan serta seluruh pribadi seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada tercapainya tujuan tertentu yang berhubungan dengan pribadinya. Berdasarkan dengan beberapa pengertian diatas, maka di dalam kesadaran terdapat hal-hal seperti: 1. Pengalaman, merupakan proses awal dari kesadaran karena dengan pengalaman orang menjadi sadar akan persoalan dalam kehidupan. 2. Informasi, sebagai proses belajar dan lebih memahami tentang persoalan itu melalui informasi yang diterima. 3. Keyakinan, menjadi yakin mengenai persoalan berdasarkan pikiran dan perasaan dari pengalaman informasi yang diperoleh dan dalam keyakinan itu terdapat harapan atau tujuan yang mendorong adanya aksi atau tindakan sukarela. 4. Tindakan, memutuskan apa yang dilakukan berdasarkan keyakinan yang dimiliki. Menurut Muliari 2011 kesadaran perpajakan adalah suatu kondisi dimana seseorang mengetahui, mengakui, menghargai dan menaati ketentuan perpajakan yang berlaku serta memiliki kesungguhan dan kenginan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Wajib Pajak dikatakan memiliki kesadaran perpajakan Manik Asri, 2009 dalam Muliari, 2011 apabila sesuai dengan hal-hal berikut : 1. Mengetahui adanya undang-undang dan ketentuan perpajakan; 2. Mengetahui fungsi pajak untuk pembiayaan negara; Universita Sumatera Utara 3. Memahami bahwa kewajiban perpajakan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 4. Memahami fungsi pajak untuk pembiayaan negara; 5. Menghitung, membayar, melaporkan pajak dengan suka rela; 6. Menghitung, membayar, melaporkan pajak dengan benar. Kesadaran perpajakan masyarakat yang rendah seringkali menjadi salah satu sebab banyaknya potensi pajak yang tidak dapat dijaring. Seperti yang dikemukakan oleh Lerche 1980 dalam Jatmiko 2006 bahwa kesadaran perpajakan seringkali menjadi kendala dalam masalah pengumpulan pajak dari masyarakat. Kesadaran perpajakan masyarakat yang rendah seringkali menjadi salah satu sebab banyaknya potensi pajak yang tidak dapat dijaring. Kesadaran Wajib Pajak atas perpajakan sangat diperlukan guna meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Kesadaran adalah keadaan mengetahui atau mengerti, sedangkan perpajakan adalah perihal pajak, sehingga kesadaran perpajakan adalah keadaan mengetahui atau mengerti perihal pajak Jatmiko, 2006. Berdasarkan hal tersebut mengungkapkan bahwa kesadaran perpajakan berkenaan dengan Wajib Pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya, melaporkan SPT, fungsi dan peraturan beserta sanksi-sanksi dari pajak itu sendiri. Tingkat kesadaran perpajakan menunjukkan seberapa besar tingkat pemahaman seseorang tentang arti, fungsi dan peranan pajak. Semakin tinggi tingkat kesadaran Wajib Pajak maka pemahaman dan pelaksanaan kewajiban perpajakan semakin baik sehingga dapat meningkatkan kepatuhan. Secara empiris juga telah dibuktikan bahwa makin tinggi kesadaran perpajakan Wajib Pajak maka makin tinggi tingkat kepatuhan Wajib Pajak Suyatmin, 2004. Universita Sumatera Utara

2.10. Penelitian Terdahulu