Pada dasarnya peningkatan produktivitas menggunakan pendekatan sistem yang berfokus pada perbaikan terus-menerus terhadap kualitas,
efektivitas pencapaian tujuan, dan efisiensi penggunaan sumber-sumber daya dari perusahaan.
Produktivitas dipandang dari dua sisi sekaligus, yaitu sisi input dan sisi output. Produktivitas tidak sama dengan produksi, tetapi produksi,
performasi kualitas,
hasil-hasil merupakan
komponen dari
usaha produktivitas. Dengan demikian, produktivitas merupakan suatu kombinasi
dari efektivitas dan efisiensi.
3. Jenis Produktivitas
Menurut Sri Hariayani 2002:97 produktivitas dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu produktivitas total dan produktivitas satu faktor. Berikut
adalah penjelasan dari jenis produktivitas menurut pendapat Sri Hariyani. a. Produktivitas Total
Produktivitas dapat diukur dari berbagai faktor penyusunnya seperti: tanah, modal, teknologi, tenaga kerja, dan bahan baku, yang
disebut dengan produktivitas dari berbagi faktor. Produktivitas ini sering disebut dengan produktivitas total.
b. Produktivitas Satu Faktor Selain menghitung produktivitas dari berbagai faktor, produktivitas
juga dapat diukur untuk masing-masing factor, yang disebut produktivitas dari satu faktor Single factor productivity. Dan yang sering dihitung
adalah produktivitas tenaga kerja atau dalam konteks manajemen lebih
dikenal sebagai kinerja performance. Seorang karyawan atau sekelompok karyawan dinilai produktif atau tidaknya dari kinerja. kinerja
karyawan dapat diukur dengan menggunakan konsep penilaian prestasi kerja performance appraisal. Dimensi-dimensi yang digunakan dalam
menilai kinerja karyawan adalah ketaatan, kerajinan, kedisiplinan, keaktifan dalam memberikan laporan, kejujuran, loyalitas, inisiatif,
keterampilan, kejelasan dalam memberi atau menerima instruksi, pemeliharaan alat kerja, kemampuan mengatasi masalah, dan lain-lain.
4. Pengukuran Produktivitas
Pengukuran Produktivitas akan membantu perusahaan untuk memahami situasi yang dihadapi perusahaan serta menentukan langkah-
langkah untuk meningkatkan produktivitas. Tanpa pengukuran, perusahaan tidak akan mengetahui apakah karyawan bekerja lebih baik atau buruk.
Sedangkan manfaat lain yang dapat diperoleh dari pengukuran produktivitas adalah terlihat pada penempatan perusahaan yang tetap seperti dalam
menentukan target atau sasaran tujuan yang nyata dalam pertukaran informasi antara tenaga kerja dan manajemen secara periodik terhadap masalah-masalah
yang saling berkaitan. Rumus pengukuran produktivitas secara umum Ravianto, 1986:124
yaitu: Produktivitas = Rumus pengukuran produktivitas pada perusahaan Sinungan, 2005:
23-24 yaitu: Pt =
Pt = Produktivitas total Total Productivity
L = Faktor masuk tenaga kerja Labour input factor
C = Faktor masukan modal Capital input factor
R = Masukan bahan mentah dan barang-barang yang dibeli
Q = Faktor yang masuk barang-barang dan jasa-jasa yang beraneka
macam Ot
= Hasil total Total output
5. Indikator Produktivitas
Indikator produktivitas menurut Sedarmayanti 2001:79 yang dikembangkan dan dimodifikasi dari pemikiran yang disampaikan oleh
Gilmore dan Erich Fromm tentang individu yang produktif, yaitu: a. Tindakan konstruktif
b. Percaya pada diri sendiri c. Bertanggung jawab
d. Memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan e. Mempunyai pandangan ke depan
f. Mampu mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah-ubah
g. Mempunyai kontribusi positif terhadap lingkungannya kreatif, imajinatif, dan inovatif
h. Memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya
6. Produktivitas Kerja Karyawan
Menurut Matthias dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia dan Teknologi 1998:127 mengemukakan bahwa produktivitas kerja karyawan