6. Kesimpulan Berdasarkan pada keputusan di atas dapat diambil kesimpulan akhir
bahwa faktor internal berpengaruh terhadap produktivitas kerja dengan nilai signifikansi 0,000 0,05, dan pengaruhnya positif. Artinya semakin tinggi
kualitas seorang karyawan dalam aspek pendidikan, motivasi internal, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja serta kesehatan maka akan
semakin tinggi produktivitas kerja yang dihasilkan dan sebaliknya, semakin rendah kualitas seorang karyawan dalam aspek pendidikan, motivasi internal,
keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja serta kesehatan maka akan semakin rendah produktivitas kerja yang dihasilkan dengan tingkat kesalahan
5. Selanjutnya faktor eksternal berpengaruh terhadap produktivitas kerja dengan nilai signifikansi 0,001 0,05, dan pengaruhnya negatif. Artinya
semakin karyawan kurang khawatir pada kebijakan dan keputusan perusahaan yang meliputi pemberian motivasi eksternal, lingkungan dan iklim kerja,
manajemen, jaminan sosial, kesempatan berprestasi, tingkat pendapatan, teknologi, dan sarana produksi maka semakin tinggi produktivitas kerja yang
dihasilkan, dan sebaliknya semakin karyawan lebih khawatir pada kebijakan dan keputusan perusahaan yang meliputi pemberian motivasi eksternal,
lingkungan dan iklim kerja, manajemen, jaminan sosial, kesempatan berprestasi, tingkat pendapatan, teknologi, dan sarana produksi maka semakin
rendah produktivitas kerja yang dihasilkan dengan tingkat kesalahan 5.
H. Pembahasan
Faktor internal berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja, hal tersebut dijelaskan melalui aspek-aspek faktor internal sebagai berikut:
1. Pendidikan Semakin tinggi pendidikan seorang karyawan, maka akan semakin tinggi
produktivitas kerja yang dihasilkan dan sebaliknya, semakin rendah pendidikan seorang karyawan, maka akan semakin rendah produktivitas kerja
yang dihasilkan karena semakin tinggi pendidikan seorang karyawan, akan semakin tinggi sikap untuk menyadari pencapaian kualitas dan kuantitas
produk sehingga kualitas dan kuantitas produk dapat terjaga dengan baik. Sebaliknya, semakin rendah pendidikan seorang karyawan, akan semakin
rendah sikap untuk menyadari pencapaian kualitas dan kuantitas produk sehingga kualitas dan kuantitas produk tidak dapat terjaga dengan baik.
2. Motivasi Internal Semakin tinggi motivasi internal karyawan maka akan semakin tinggi
produktivitas kerja yang dihasilkan dan sebaliknya, semakin rendah motivasi internal karyawan maka akan semakin rendah produktivitas kerja yang
dihasilkan karena karyawan dengan motivasi internal yang tinggi akan memiliki dorongan dan usaha untuk bekerja lebih baik sehingga kualitas dan
kuantitas produk akan lebih baik dan dapat terjaga. Sebaliknya, karyawan dengan motivasi internal yang rendah akan kurang memiliki dorongan dan
usaha untuk bekerja lebih baik sehingga kualitas dan kuantitas produk akan kurang baik dan tidak dapat terjaga.
3. Keterampilan Semakin tinggi keterampilan karyawan dalam bekerja, maka semakin tinggi
produktivitas kerja yang dihasilkan, sebaliknya semakin rendah keterampilan karyawan dalam bekerja, maka semakin rendah produktivitas kerja yang
dihasilkan karena karyawan dengan keterampilan yang tinggi berarti sudah menguasai atau ahli di bidang pekerjaannya, jika ada kerusakan pada produk
maka karyawan dapat dengan cepat mengetahuinya sehingga kualitas produk akan lebih baik dibanding karyawan dengan keterampilan yang rendah, karena
karyawan dengan keterampilan yang rendah berarti tidak menguasai di bidang pekerjaannya, jika ada kerusakan pada produk maka karyawan akan lambat
atau bahkan tidak mengetahuinya, sehingga kualitas produk tidak dapat terjaga.
4. Disiplin Semakin tinggi disiplin karyawan, maka semakin tinggi produktivitas kerja
yang dihasilkan, sebaliknya semakin rendah disiplin karyawan, maka semakin rendah produktivitas kerja yang dihasilkan karena karyawan yang disiplin
dengan datang tepat waktu akan memiliki konsentrasi kerja yang lebih baik dibanding karyawan yang tidak disiplin, sehingga kualitas dan kuantitas
produk dapat terjaga. Karyawan yang tidak disiplin dengan datang terlambat
akan kurang konsentrasi dalam bekerja, sehingga kualitas dan kuantitas produk tidak dapat terjaga.
5. Sikap dan Etika Kerja Semakin tinggi sikap dan etika kerja karyawan dalam bekerja, maka semakin
tinggi produktivitas kerja yang dihasilkan, sebaliknya semakin rendah sikap dan etika kerja karyawan dalam bekerja, maka semakin rendah produktivitas
kerja yang dihasilkan karena karyawan dengan sikap dan etika kerja yang tinggi akan lebih fokus dan konsisten karena lebih mampu mengendalikan diri
dalam bersikap dan beretika sehingga kualitas produk dapat terjaga dengan baik. Sebaliknya, karyawan dengan sikap dan etika kerja yang rendah akan
kurang fokus dan konsisten karena kurang mampu mengendalikan diri dalam bersikap dan beretika, sehingga kualitas produk tidak dapat terjaga dengan
baik. 6. Kesehatan
Semakin sehat karyawan, maka semakin tinggi produktivitas kerja yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin kurang sehat karyawan, maka semakin
rendah produktivitas kerja yang dihasilkan karena karyawan yang sehat lebih mampu berkonsentrasi dalam bekerja sehingga kualitas dan kuantitas produk
tetap dapat terjaga dengan baik. Sebaliknya, karyawan yang kurang sehat kurang mampu berkonsentrasi atau terganggu konsentrasinya dalam bekerja
sehingga kualitas dan kuantitas produk tidak dapat terjaga dengan baik.