Prinsip Dasar dan langkah pembelajaran Quantum Learnimg

23 Learning menuntut guru untuk dapat menciptakan suasana yang kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif dan saling menghargai.

2. Prinsip Dasar dan langkah pembelajaran Quantum Learnimg

Quantum Learning memiliki prinsip – prinsip dasar yang harus diperhatikan sebagai berikut : a. Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh. Belajar tidak hanya menggunakan otak sadar, rasional, memakai otak kiri, dan verbal tetapi juga melibatkan seluruh tubuh, pikiran dengan segala emosi, indera dan sarafnya. b. Belajar adalah berkreasi bukan mengonsumsi. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang diserap untu pembelajar, melainkan sesuatuyang diciptakan pembelajar. Pembelajaran terjadi ketika terjadi proses masuknya pengetahuan baru pada seseorang, atau dapat dikatakan menciptakan makna baru dalam dirinya. c. Kerjasama dapat membantu proses belajar. Semua usaha belajar yang baik mempunyai landasan social. Kita biasanya belajar lebih banyak dengan berinteraksi dengan orang lain. Persaingan diantara siswa memperlambat pembelajaran. Sedangkan kerjasama antar mereka akan mempercepat pembelajaran, semua komunitas cenderung lebih baik hasilnya daripada individu yang belajar sendiri – sendiri. d. Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan. Belajar bukan hanya sekedar menyerap satu hal kecil pada suatu waktu, melainkan menyerap banyak hal sekaligus pada waktu yang 24 bersamaan. Pembelajaran yang baik melibatkan orang pada banyak tingkatan simultan dan memanfaatkannya. e. Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan sendiri. Belajar yang paling baik adalah belajar dalam konteks. f. Emosi positif dapat sangat membantu proses pembelajaran, perasaan menentukan kuantitatif dan kualitatif. g. Otak menyerap informasi secara langsung dan otomatis, system saraf manusia lebih sensitif terhadap rangsang ke mata dibandingkan ke telinga. Kemudian prinsip – prinsip dasar tersebut dapat dirangkum menjadi 5 prinsip dasar yang dapat mempengaruhi kegiatan pelaksanaan pembelajaran yaitu : a. Segalanya Berbicara Segala hal di dalam lingkungan belajar mengirim pesan tentang belajar. Pesan belajar ini dapat terkandung dalam segala yang ada dalam lingkungan belajar, mulai dari benda, tulisan, bahkan bahasa tubuh guru. b. Segalanya Bertujuan Setiap hal yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran memiliki tujuan. Semuanya dapat digunakan untuk suatu tujuan yaitu mendukung proses belajar yang sedang terjadi. 25 c. Pengalaman sebelum Pemberian Nama Proses belajar yang paling baik terjadi apabila siswa mengalami sendiri informasi yang dipelajari. Melalui pengalaman tersebut,siswa dapat memberi nama untuk hal yang dipelajari. d. Akui Setiap Usaha Belajar mengandung risiko, artinya siswa berusaha untuk melangkah dari kenyamanan. Untuk itu, siswa patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka. Guru sebaiknya memberikan pengakuan terhadap setiap usaha siswa, bukan hanya untuk usaha yang tepat saja. Hal ini mendorong siswa mencapai hasil terbaik mereka, karena menjadi lebih percaya diri dalam belajar. e. Jika Layak Dipelajari, maka Layak Pula Dirayakan Perayaan atas keberhasilan yang diraih siswa dapat meningkatkan emosi positif siswa terhadap belajar. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan sebagai pencipta daya dorongan untuk mengulang keberhasilan tersebut. Contoh perayaan keberhasilan yang bisa dilakukan di kelas, yaitu: tepuk tangan, jentikan jari, poster, pemberian kejutan, pernyataan afirmasi, dan lain sebagainya. Dalam kegiatan belajar dikelas, Quantum Learning menggunakan berbgai macam metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, demonstrasi, kerja kelompok, eksperimen dan pemberian tugas. Adapun langkah- langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Learning dengan cara: 26 a. Kekuatan Ambak Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat- akibat suatu keputusan Bobbi DePorter dan Mike Hernacki 2009: 49. Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena dengan adanya motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa akan diberi motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa saja setelah mempelajari suatu materi. b. Penataan lingkungan belajar Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan lingkungan yang dapat membuat siswa merasa betah dalam belajarnya, dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah kebosanan dalam diri siswa. Cara menata perabot meja dan kursi, musik yang dipasang, penataan cahaya, dan pemasangan kalimat- kalimat motivasi merupakan kunci bagi siswa yang menerapkan Quantum Learning untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal. Jika penataan dilakukan dengan baik, maka lingkungan menjadi sarana yang bernilai dalam membangun dan mempertahankan sikap positif. Dengan mengatur lingkungan belajar inilah sebagai awal yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar secara menyeluruh. c. Memupuk sikap juara Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam belajar siswa, seorang guru hendaknya jangan segan- segan untuk 27 memberikan pujian pada siswa yang telah berhasil dalam belajarnya, tetapi jangan pula mencemooh siswa yang belum mampu menguasai materi. Dengan memupuk sikap juara ini siswa akan lebih dihargai. d. Bebaskan gaya belajarnya Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan baik di sekolah dan dalam situasi – situasi antar pribadi. Ketika menyadari bagaimana menyerap dan mengolah informasi, maka dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gaya sendiri. Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa, gaya belajar tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam Quantum Learning guru hendaknya memberikan kebebasan dalam belajar pada siswanya dan janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja. e. Membiasakan mencatat Belajar akan benar- benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasa hidup dengan cara dan ungkapan sesuai gaya belajar siswa itu sendiri. Alasan utama mencatat adalah untuk menguatkan daya ingat. Tujuan mencatat adalah untuk mendapatkan pola- pola kecil dari buku laporan, materi pelajaran dan sebagainya. Catatan yang baik dan efektif akan membantu untuk mengingat detail- detail tentang poin- poin kunci, memahami konsep- konsep utama dan melihat kaitannya. Hal tersebut 28 dapat dilakukan dengan memberikan simbol- symbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh siswa itu sendiri, simbol- simbol tersebut dapat berupa tulisan. f. Membiasakan membaca Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca. Karena dengan membaca akan menambah perbendaharaan kata, pemahaman, menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru hendaknya membiasakan siswa untuk membacabaik buku pelajaran maupun buku- buku yang lain. g. Jadikan anak lebih kreatif Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan senang bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang baik siswa akan mampu menghasilkan ide- ide yang segar dalam belajarnya. Setiap orang mempunyai kemampuan untuk menjadi pemikir- pemikir yang kreatif dan pemecah masalah, yang diperlukan adalah pikiran yang penuh rasa ingin tahu, kesanggupan untuk mengambil resiko dan dorongan untuk membuat segalanya berhasil. h. Melatih kekuatan memori anak Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar anak, sehingga anak perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik. Di akhir pelajaran, guru memberikan latihan- latihan soal, Pekerjaan Rumah PR dan tes untuk mengetahui sejauh mana kekuatan memori siswa dalam menerima pelajaran tersebut. 29 Pembelajaran Quantum Learning lebih mengutamakan keaktifan peran serta siswa dalam berinteraksi dengan situasi belajarnya melalui panca inderanya baik melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan, sehingga hasil penelitian Quantum Learning terletak pada modus berbuat yaitu katakana dan lakukan, dimana proses pembelajaran Quantum Learning mengutamakan keaktifan siswa. Selain itu dalam proses pembelajaran perlu diperdengarkan musik untuk mencegah kebosanan dalam belajarnya. Pemilihan jenis musik pun harus diperhatikan, agar musik yang diperdengarkan tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa. Musik sangat penting untuk lingkungan Quantum Learning karena musik sebenarnya berhubungan dan mempengaruhi kondisi fisiologis anak. Selama melakukan pekerjaan mental yang berat, tekanan darah dan denyut jantung cenderung meningkat. Gelombang- gelombang otak meningkat dan otot menjad tegang. Relaksasi yang diiringi dengan music membuat pikiran selalu siap dan mampu berkosentrasi Bobbi DePorter dan Mike Hernacki 2009: 72.

C. Motivasi

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Pengaruh strategi resorce base learning terhadap hasil belajar matematika siswa

2 16 137

Pengaruh metode drilling dan ekspositori dalam pembelajaran remedial terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas V MI Plus Asy-Syukriyyah Tangerang-Banten

1 18 103

Pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa : studi eksperimen di SMP Muhammadiyah 19 Sawangan Depok

0 8 134

Efektifitas pelaksanaan quantum learning untuk meningkatkan hasil belajar sejarah kebudayaan islam: suatu penelitian tindakan kelas di kelas VII MTS Al-Adzkar Pamulang

0 7 112

Strategi pembelanjaan matematika dengan mengunakan metode quantum learning

0 9 0

penerapan metode poster session dalam meningkatkan hasil belajar SKI siswa

1 42 133

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6