Profil Sekolah Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

66

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL ANALISA DATA, DAN

PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

Sekolah yang digunakan oleh peneliti sebagai tempat pelaksanaan penelitian adalah SMP Negeri 3 Depok-Sleman Yogyakarta. Sekolah ini beralamatkan di Sopalan, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY. Pada tahun 1979 SMP Negeri 3 Depok-Sleman didirikan diatas tanah seluas ±7488 m 2 . Bangunan yang dimiliki oleh sekolah ini sudah merupakan bangunan permanen. Fasilitas yang dimiliki oleh bangunan SMP Negeri 3 Depok ini yaitu halaman sekolah, parkiran motor untuk guru, parkiran sepeda untuk siswa, kantin sekolah, aula, kantor Kepala Sekolah, kantor Tata Usaha, kantor guru, kantor BK, ruangan kelas, lapangan basket, laboratorium komputer, perpustakaan dan kamar kecil. Halaman yang dimiliki oleh sekolah ini tidak terlalu luas, namun memiliki beberapa pohon yang rindang. Sekolah ini memiliki 12 ruangan kelas, yang terdiri dari 4 ruangan untuk kelas VII, 4 ruangan untuk kelas VIII, dan 4 ruangan untuk kelas XI. Ukuran kelas kira – kira 7m x 8m. setiap kelas memiliki ventilasi yang cukup sehingga sirkulasi udara di dalam kelas dapat berjalan dengan baik. Masing – masing kelas dilengkapi dengan sepasang white board dan dilengkapi dengan viewer dan screen yang dapat digunakan guru untuk menunjang proses 66 67 pembelajaran. Jumlah guru yang ada di sekolah ini berjumlah 33 guru, sedangkan untuk karyawan berjumlah 8 orang sehingga total guru dan karyawan di sekolah ini berjumlah 41. Untuk jumlah siswa di masing – masing kelas berjumlah 32 siswa, sehingga jumlah total seluruh siswa dari kelas VII sampai dengan kelas IX berjumlah 384 siswa. Sekolah juga menyediakan fasilitas penunjang proses belajar mengajar seperti perpustakaan sebagai sumber belajar yang lengkap dan wi-fi yang dapat diakses siswa untuk mendapatkan tambahan informasi belajar.

B. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

1. Observasi Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi di dalam kelas saat guru mengajar dengan tujuan untuk melihat kondisi kelas dan berkenalan dengan siswa. Observasi tersebut dilakukan di kelas VIID dan di kelas VIIA. Berdasarkan observasi tersebut terlihat bahwa guru menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab dalam menyampaikan materi pelajaran yang kemudian dilanjutkan dengan latihan soal. Selama pembelajaran, peneliti mengamati bahwa perilaku siswa di dalam kelas sangat bervariasi. Ada siswa yang sangat antusias dalam bertanya ketika mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, menyimak pelajaran, akan tetapi masih banyak siswa yang sibuk mengobrol dengan temannya dan usil hanya untuk mencari perhatian guru dan teman- teman disekitarnya. Melalui metode ceramah 68 dan Tanya jawab yang diterapkan guru tersebut terlihat bahwa kurangnya keaktifan siswa atau peran serta siswa didalam pembelajaran sehingga siswa cenderung bosan dan membuat kegaduhan yang mengganggu proses pembelajaran. Selain melakukan pengamatan di dalam kelas, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru. Menurut guru tersebut dalam proses pembelajaran di dalam kelas biasanya hanya menggunakan metode Tanya jawab dan latihan soal. Guru jarang mengadakan kegiatan kerja kelompok karena akan menimbulkan kegaduhan sehingga siswa tidak fokus pada soal latihaan yang diberikan. Akan tetapi, Guru selalu memotivasi siswa dengan menuliskan kata- kata penyemangat disetiap soal latihan atau soal tes yang diberikan. Peneliti juga sempat menanyakan tentang bagaimana pemahaman murid terhadap materi yang diajarkan guru, menurut sebagian siswa materi yang diajarkan tidak mereka pahami dengan baik, mereka bosan dengan penjelasan guru yang monoton. Melalui observasi ini peneliti mencoba mengubah lingkungan belajar mereka menjadi lebih menyenagkan sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti pelajaran. 2. Pelaksanaan Tes Uji Coba Tes uji coba tes awal dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 September 2013. Karena kelas yang akan diteliti adalah kelas VIID SMPN 3 Depok, maka tes tersebut diberikan di kelas yang setara yaitu VIIA yang diikuti oleh 32 siswa. Tes tersebut digunakan untuk mencari validitas dan 69 reliabilitas soal tes yang nantinya digunakan untuk penelitian di kelas VIID. Tes tersebut terdiri dari dua macam. Yang pertama merupakan soal tes yang terdiri dari 5 soal bercabang berupa soal isian singkat dengan materi bentuk aljabar. Dan yang kedua merupakan pernyataan angket motivasi belajar siswa yang terdiri dari 20 pernyataan. Tes tersebut dikerjakan selama 1 x 40 menit atau satu jam pelajaran dan dilanjutkan dengan uji coba angket motivasi. Siswa diminta mengerjakan sendiri- sendiri tanpa bekerja sama dengan teman yang lain. 3. Validitas dan Reliabilitas Perhitungan validitas dan reliabilitas dilakukan agar seluruh instrument yang berkaitan dengan pengukuran data dapat dinyatakan valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk kegiatan penelitian. a. Validitas Isi Angket Motivasi Belajar Siswa Untuk mengukur validasi isi dari kuisioner motivasi belajar siswa maka harus dilihat kesesuaian antara masing – masing butir pernyataan dalam angket dengan kisi- kisi dan indicator motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Tabel 4.1 Indikator Angket Motivasi Belajar Siswa Variabel Indikator Motivasi 1. Keinginan dorongan untuk belajar 2. Kemauan mengerjakan tugas 3. Keinginan meningkatkan hasil belajar 4. Mandiri, tidak mudah menyerah 5. Tidak mudah putus asa 6. Keikutsertaan dalam pelajaran 70 Berikut ini adalah hasil analisis validitas isi angket motivasi belajar siswa. Tabel 4.2 Validitas isi Angket Motivasi Belajar Siswa No Pernyataaan Indikator 1 Saya belajar atas kemauan sendiri tanpa disuruh orang lain untuk belajar 1 2 Saya mempelajari kembali pelajaran yang disampaikan guru di rumah 1 3 Saya tidak pernah mempersiapkan materi pelajaran untuk hari berikutnya 1 4 Saya belajar agar dapat memahami materi pelajaran dengan baik 1 5 Saya menganggap tugas dari guru adalah penting sehingga saya harus mengerjakannya 2 6 Saya akan tetap berusaha untuk mengerjakan tugas walaupun saya mengalami kesulitan 2 7 Saya tidak suka menunda pekerjaan tugas yang diberikan oleh guru 2 8 Saya hanya menyalin tugas teman dan tidak mengerjakan sendiri 2 9 Saya rajin dan tekun belajar setiap hari untuk meningkatkan prestasi 3 10 Saya puas dengan nilai yang saya dapat selama ini sehingga tidak perlu belajar lagi 3 11 Nilai teman lain lebih bagus, mendorong saya untuk belajar lebih giat lagi dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan 3 12 Saya mencoba untuk mempelajari materi yang belum dibahas guru 4 13 Saya berusaha mencari buku pelajaran dari sumber – sumber yang lain untuk menambah pengetahuan 4 14 Saya malas untuk membaca buku dan hanya tahu pelajaran ketika sedang diajar oleh ibu guru 4 15 Saya akan berhenti belajar apabila saya sudah merasa lelah 5 16 Saya baru akan menerima bantuan teman apabila saya merasa sudah tidak bisa mengerjakannya 5 17 Saya kecewa jika mendapat nilai jelek sehingga saya malas belajar 5 18 Saya selalu bertanya ketika saya tidak memahami materi pelajaran yang diberikan guru 6 71 19 Saya selalu berpern aktif pada saat pelajaran berlangsung 6 20 Saya sering mengganggu teman pada saat pelajaran berlangsung 6 Setiap pernyataan telah mewakili semua kisi- kisi. Maka angket motivasi belajar siswa valid dan dapat digunakan. b. Validitas Butir Item Angket Motivasi Belajar Siswa Pada pengujian angket motivasi terdapat 20 butir pernyataan yang diuji coba. Setelah pengujian angket selesai dilaksanakan, peneliti melanjutkan dengan perhitungan validitas angket motivasi untuk memastikan bahwa angket motivasi tersebut mudah dipahami dan tidak menimbulkan makna yang berbeda. Untuk keperluan validitas butir item perlu dihitung terlebih dahulu besarnya nilai korelasi dari setiap butir item angket yang kemudian akan dibandingkan dengan r tabel . Untuk uji validitas item angket motivasi siswa, peneliti melakukan uji coba terhadap angket di kelas VII-A kelas yang berbeda dengan kelas penelitian. Perhitungan korelasi butir angket motivasi siswa dapat dilihat pada lampiran C.1 Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 32, maka nilai r table dapat diperoleh melalui table r dengan df degree of freedom = n-2. Jadi, df = 32 -2 =30 dengan taraf signifikansi 0,05. Diperoleh r tabel = 0,301. Butir angket dikatakan valid apabila nilai 72 r hitung ≥ r tabel. Sedangkan jika r hitung ˂ r tabel maka butir Angket dikatakan tidak valid. Dari hasil perhitungan korelasi butir item angket motivasi siswa, diperoleh sebagai berikut : Tabel 4. 3 Hasil Uji Validitas Butir Angket Motivasi Siswa Butir Angket ke- r hitung r tabel Keterangan 1 0,35 0,301 Valid 2 0,49 0,301 Valid 3 0,45 0,301 Valid 4 0,50 0,301 Valid 5 0,32 0,301 Valid 6 0,47 0,301 Valid 7 0,51 0,301 Valid 8 0,53 0,301 Valid 9 0,55 0,301 Valid 10 0,50 0,301 Valid 11 0,53 0,301 Valid 12 0,68 0,301 Valid 13 0,70 0,301 Valid 14 0,55 0,301 Valid 15 0,31 0,301 Valid 16 0,33 0,301 Valid 17 0,35 0,301 Valid 18 0,49 0,301 Valid 19 0,35 0,301 Valid 20 0,33 0,301 Valid Karena pada setiap butir soal nilai r hitung r tabel maka butir soal dikatakan valid sehingga butir soal dapat digunakan pada kelas penelitian. 73 c. Reliabilitas Angket Motivasi Siswa Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama – sama terhadap seluruh butir item pernyataan pada angket. Jika nilai Alpha ≥ 0,60 maka angket dikatakan reliabel. Dan sebaliknya jika perhitungan nilai alpha 0,60 maka soal dikatakan tidak reliabel. Perhitungan reliabilitas angket motivasi siswa dapat dilihat pada lampiran C.2 Perhitungan koefisien Cronbach Alpha r sebagai berikut : r = . = . = . = 0,7875 Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa nilai Alpha = 0,7875, maka nilai alpha ≥ 0,60 sehingga angket motivasi siswa dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. d. Validitas Isi Akhir Untuk mengukur validitas isi dari soal tes akhir, maka harus dilihat kesesuaian antara masing – masing butir soal dengan indikator – indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran ini. Berikut ini adalah indikator kognitif untuk soal tes akhir yang digunakan dalam penelitian ini. 74 Tabel 4. 4 Indikator Soal Tes Akhir No Indikator Kognitif Aspek Penilaian Ingatan Pemahaman Konsep Aplikasi Penerapan 1. Menentukan nilai kebenaran kalimat pernyataan Ya Ya Tidak 2. Menentukan bentuk PLSV, bukan PLSV dan variabelnya Ya Ya Tidak 3. Menentukan himpunan penyelesaian PLSV Ya Ya Tidak 4. Menentukan himpunan penyelesaian PLSV jika variable pada himpunan bilangan rasional Ya Ya Tidak 5. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan PLSV Ya Ya Tidak Berikut ini adalah hasil uji validitas isi tes akhir berdasarkan indikator kognitif diatas. Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Isi Tes Akhir No. Soal Soal Tes Akhir No. Indikator 1 1. Tentukan nilai kebenaran kalimat berikut ini a. Hasil kali 6 dan 11 adalah 66. b. 16 lebih dari 10. c. 600 dibagi 25 sama dengan 16. d. 3 adalah bilangan prima terkecil. e. Selisih dari 80 dan 16 adalah 65. 1 2 Persamaan PLSV Bukan PLSV Variabel x + 9 = 25 2x – y = 10 x + y + z = 10 2 75 p 2 – q 2 = 12 3 x + 2 = 2 3 Tentukan himpunan penyelesaian PLSV dibawah ini a. 3x + 7 = 25 b. -3x + 4 = 19 c. 3x – 2 = 2 x – 5 3 4 Tentukan himpunan penyelesaian persamaan - persamaan berikut jika variabel pada himpunan bilangan rasional a. x + 3 = 2 b. 3x + = c. 6t + = 2t - 4 5 Harga 1 buah buku sama dengan harga 3 buah pena. Jika harga 2 buah buku dan 5 buah pena adalah 38.500. a. Buatlah model matematikanya b. Berapa harga 1 buah buku dan 1 buah pena? c. Tentukan harga 3 buah buku dan 4 buah pena 5 Dari validasi isi di atas dapat dilihat bahwa masing – masing indikator pada kisi – kisi soal dipenuhi diwakili oleh butir – butir soal, maka soal tes valid dan soal dapat digunakan sebagai instrumen. e. Validitas Butir Item Tes Akhir Soal tes akhir ini diberikan diujicobakan di kelas VII-A kelas yang berbeda dengan kelas penelitian dan dipilih secara acak. Dari pelaksanaan uji coba tersebut diperoleh hasil atau nilai sebagai berikut: 76 Tabel 4. 6 Daftar Nilai Hasil Uji Coba Tes Akhir No Nama Siswa Nilai 1 Siswa 1 60 2 Siswa 2 65 3 Siswa 3 88 4 Siswa 4 70 5 Siswa 5 56 6 Siswa 6 33 7 Siswa 7 8 8 Siswa 8 46 9 Siswa 9 46 10 Siswa 10 45 11 Siswa 11 43 12 Siswa 12 63 13 Siswa 13 33 14 Siswa 14 33 15 Siswa 15 16 16 Siswa 16 53 17 Siswa 17 51 18 Siswa 18 43 19 Siswa 19 15 20 Siswa 20 33 21 Siswa 21 45 22 Siswa 22 33 23 Siswa 23 33 24 Siswa 24 45 25 Siswa 25 46 26 Siswa 26 45 27 Siswa 27 48 28 Siswa 28 4,3 29 Siswa 29 66 30 Siswa 30 48 31 Siswa 31 41 32 Siswa 32 30 Daftar nilai hasil uji coba tes akhir dapat dilihat pada lampiran C. 3 Seperti pada uji coba soal tes akhir, berdasarkan hasil yang diperoleh dari daftar nilai di atas, maka dapat ditentukan validitas butir item dari soal tersebut. 77 Perhitungan korelasi dapat dilihat pada lampiran C. 4 Setelah mengetahui nilai korelasi antara setiap butir soal terhadap total skornya, maka dapat ditentukan apakah butir soal tersebut valid atau tidak dengan cara membandingkan besarnya r hitung dengan r tabel . Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 32, maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui table r dengan df degree of freedom = n – 2. Jadi, df = 32 – 2 = 30 dengan taraf signifikansi 0,05, diperoleh r tabel = 0,301. Butir soal dikatakan valid apabila nilai r hitung ≥ r tabel . Sedangkan jika r hitung r tabel maka soal dikatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan korelasi pada masing – masing butir soal diperoleh sebagai berikut : Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Butir Soal No soal r hitung r tabel Keterangan 1a. 0,56 0,301 Valid 1b. 0,39 0,301 Valid 1c. 0,56 0,301 Valid 1d. 0,56 0,301 Valid 1e. 0,501 0,301 Valid 2a. 0,47 0,301 Valid 2b. 0.33 0,301 Valid 2c. 0,307 0,301 Valid 2d. 0,31 0,301 Valid 2e. 0,406 0,301 Valid 3a. 0,76 0,301 Valid 3b. 0,73 0,301 Valid 3c. 0,76 0,301 Valid 4a. 0,67 0,301 Valid 4b. 0,63 0,301 Valid 4c. 0,55 0,301 Valid 5a. 0,44 0,301 Valid 78 5b. 0,54 0,301 Valid 5c. 0,48 0,301 Valid Karena pada setiap butir soal nilai r hitung ≥ r tabel maka butir soal dikatakan valid sehingga butir soal dapat digunakan pada kelas penelitian. f. Reliabilitas Tes Akhir Untuk mengetahui reliabilitas dari soal tes uji coba tersebut dilakukan perhitungan koefisien Alpha r dengan menggunakan bantuan tabel perhitungan reliablitas. Apabila nilai Alpha ≥ 0,60 maka soal dikatakan reliabel. Dan sebaliknya, jika perhitungan nilai Alpha ≥ 0,60 maka soal dikatakan tidak reliabel. Perhitungan reliabilitas soal tes akhir dapat dilihat pada lampiran C. 5 Perhitungan koefisien Cronbach Alpha r sebagai berikut: r = . = . = . 1 – 0,22 = 1,05 . 0,23 = 0,81 Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa nilai Alpha ≥ 0,60 yaitu 0,81 ≥ 0,60, maka soal dikatakan reliable dan dapat digunakan dalam penelitian. 79 4. Pelaksanaan Pengambilan Data Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 3 Depok-Sleman, Yogyakarta, pada tanggal 3 September 2013, 6 September 2013, 7 September 2013, 10 September 2013, 13 September 2013, 14 September 2013, 17 September 2013. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII-D yang berjumlah 32 orang. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan perlakuan kepada para siswa yang menjadi subyek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru. Pemberian perlakuan berupa kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Quantum Learning untuk mengetahui motivasi belajar, dan hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan Persamaan Linear Satu Variabel. Penelitian berlangsung selama 13 jam pelajaran tiap jam pelajaran adalah 40 menit yang terbagi dalam 7 pertemuan. Proses belajar mengajar pada tiap pertemuan adalah sebagai berikut. 1. Pertemuan 1 Selasa, 3 September 2013 Pada pertemuan pertama, peneliti mengawali kegiatan dengan memperkenalkan diri kepada siswa, dan menyampaikan maksud dan tujuan peneliti mengadakan penelitian di kelas tersebut. Kemudian peneliti memberitahukan bahwa pembelajaran pada hari ini dan pertemuan-pertemuan berikutnya akan dilaksanakan agak berbeda dengan hari-hari biasa yaitu menerapkan pembelajaran melalui Quantum Learning . Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan 80 menyampaikan sedikit informasi tentang inti atau langkah-langkah dari pembelajaran yang akan dilaksanakan, agar siswa tidak kaget dan bingung saat pembelajaran dilaksanakan. Sebelum memberikan materi ajar kepada siswa, terlebih dahulu peneliti memberikan soal tes awal kepada siswa. Soal tes awal ini merupakan soal tes awal prasyarat untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi aljabar yang telah mereka pelajari sebelumnya untuk modal dalam pembelajaran yang berkaitan dengan PLSV. Soal tes awal terdiri atas 5 soal. Peneliti memberikan waktu 25 menit kepada siswa untuk mengerjakan soal tes awal. Selama proses mengerjakan soal secara individu, peneliti bertindak sebagai pengawas. Soal tes awal dapat dilihat dalam lampiran A. 6 dan kunci jawaban soal tes awal pada lampiran A. 7 Setelah siswa mengerjakan tes awal, peneliti memberikan angket motivasi kepada siswa untuk dikerjakan selama 15 menit. Kemudian peneliti menjelaskan materi PLSV. Sebelum peneliti menjelaskan materi PLSV, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai aljabar yang berkaitan dengan materi PLSV sebagai apersepsi. Masih terdapat siswa yang tidak ingat tentang apersepsi yang diberikan, terlihat bahwa siswa tersebut tidak ikut menjawab pertanyaan. Saat guru menegur siswa tersebut, siswa menjawab sudah lupa. Kemudian guru menyampaikan motivasi kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari ini akan bermanfaat bagi materi-materi 81 selanjutnya. Jadi, siswa harus bersungguh-sungguh dalam mempelajari dan mencermati materi ini. Setelah itu, peneliti melanjutkan pembelajaran dengan menjelaskan sub pokok materi awal PLSV yaitu pernyataan, kalimat terbuka dan pengertian PLSV. Untuk penataan lingkungan belajar yang nyaman, siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok, masing- masing kelompok terdiri dari 5 siswa dan ada 2 kelompok yang terdiri dari 6 siswa, pemilihan kelompok dibebaskan kepada setiap siswa, tempat duduk siswa diatur seperti gambar dibawah ini, sehingga siswa nyaman saat belajar. Pada kegiatan inti siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok memiliki satu siswa yang memiliki kemampuan lebih dalam akademik untuk menjadi ketuanya. Ketua dipilih berdasarkan hasil tes akhir siswa yang diadakan oleh guru mereka. Ketua memilih anggotanya sendiri dan memberi nama kelompoknya sesuai dengan kesepakatan kelompok. Setelah pembagian kelompok selesai dilakukan, peneliti memberikan angket motivasi kepada siswa untuk dikerjakan. Kemudian setelah angket dikerjakan tiap siswa, ketua kelompok mengambil soal latihan untuk dikerjakan dalam kelompok. Peneliti memutar musik barok untuk membuat suasana lebih menyenangkan dan mencegah kebosanan siswa pada saat mengerjakan latihan. 82 Setelah berkelompok siswa mulai melakukan diskusi dengan anggota kelompoknya. Jika siswa menemui kesulitan saat mengerjakan soal latihan, siswa disarankan bertanya kepada peneliti yang bertindak sebagai guru. Music barok diperdengarkan pada saat siswa mengerjakan soal latihan, ini dimaksudkan untuk mencegah kebosanan siswa saat mengerjakan soal latihan. Waktu pengerjaan soal latihan 40 menit, kemudian beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, dan akan diberikan penghargaan kepada siswa yang berani mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru berkeliling melihat pekerjaan siswa serta membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal latihan. Disamping membantu siswa yang mengalami kesulitan, guru juga selalu menyampaikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya belajar materi ini dan juga pentingnya belajar matematika. Siswa yang bertanya tentang kesulitan mengerjakan latihan masih sedikit, karena siswa masih malu- malu untuk bertanya kepada guru. Ini terlihat karena pada soal latihan masih banyak yang kosong. Namun guru selalu memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya supaya siswa terbiasa bertanya tentang kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan sesuatu. Beberapa siswa sudah mulai bertanya tentang kesulitanya akan tetapi masih ada beberapa siswa yang bergurau dengan temannya, seperti pinjam- meminjam alat tulis, mengganggu siswa lain yang 83 sedang mengerjakan soal dan mengganggu ketenangan siswa saat mengerjakan soal. Guru berusaha menenangkan siswa tersebut dan menyarankan untuk menyiapkan semua perlengkapan belajarnya sebelum pergi ke sekolah karena itu semua demi kelancaran belajar di sekolah. Pada pertemuan ini soal latihan belum dapat diselesaikan dengan baik karena keterbatasan waktu. Diskusi akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. 2. Pertemuan 2 Jumat, 6 September 2013 Pada awal pertemuan kedua ini, peneliti mengarahkan siswa untuk mengatur tempat duduk dan menata ruangan agar menjadi lebih menyenangkan. Peneliti memutar musik untuk mengawali pembelajaran. Peneliti mengarahkan siswa untuk melanjutkan diskusi dalam kelompok dan mengerjakan latihan yang sudah diberikan. Peneliti membimbing siswa dalam menemukan dan merumuskan konsep PLSV. Setiap kelompok memiliki karakter yang berbeda – beda dalam mengerjakan soal latihan. Ada kelompok yang memilih bekerja tanpa menggunakan meja di lantai sambil mengutak ngatik alat peraga yang diberikan peneliti. Ada juga kelompok yang bekerja secara teratur di meja dan mengerjakan soal dengan hanya membaca tanpa banyak mengutak – ngatik alat peraga. Selain itu, ada juga kelompok yang tidak bisa diam saat mengerjakan soal. Selama proses diskusi berlangsung siswa sangat menikmati suasana kelas yang begitu bersemangat dengan diiringi alunan musik. Namun masih ada siswa 84 yang tidak mengerjakan soal dan hanya menyalin pekerjaaan teman kelompoknya. Guru mendekati siswa tersebut dan menegurnya agar tidak menyontek lagi walaupun tugas itu dikerjakan secara kelompok. Karena kerja kelompok itu bukan menyontek pekerjaan teman tetapi dikerjakan bersama- sama. Pembelajaran hanya berlangsung selama 1 jam dan setiap kelompok sudah selesai diskusi namun belum sempat mempresentasikan hasilnya. 3. Pertemuan 3 Sabtu, 7 September 2013 Pada pertemuan ini, ruangan kelas dibentuk seperti pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini siswa yang tadinya masih ramai sendiri sudah mulai berkurang. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok mereka. Selama presentasi berlangsung peneliti tidak menghidupkan musik agar siswa fokus pada presentasi kelompok lainnya. Sebelum mempresentasikan hasil pekerjaan nya, siswa menghias hasil pekerjaannya agar terlihat lebih menarik dibandingkan kelompok lain. Belum ada siswa yang langsung berani menuliskan jawabannya di papan tulis, jadi guru memanggil siswa secara acak untuk menuliskan jawabannya di papan tulis serta mempresentasikannya. Siswa lain memperhatikan dan mencatat jawaban yang benar dibuku masing- masing. Siswa yang berani mempresentasikan jawaban kelompoknya akan mendapatkan penghargaan berupa hadiah. 85 Jika salah satu kelompok selesai mempresentasikan hasilnya, peneliti meminta kelompok lainnya untuk mengomentari hasil pekerjaan temannya. Diskusi kelompok besar berlangsung tertib walaupun terdapat banyak sanggahan atau komentar – komentar dari kelompok lain. Kelompok yang menjawab dengan tepat diberikan tepuk tangan agar merasa bangga dengan hasilnya. Setelah kegiatan diskusi kelompok besar berlangsung, peneliti mengarahkan siswa untuk dapat menarik kesimpulan dari hasil diskusi yang dilakukan mengenai materi PLSV dan meringkasnya dalam bahasa siswa sendiri agar siswa lebih mudah memahami materi tersebut. 4. Pertemuan 4 Selasa, 10 September 2013 Pada pertemuan ini, suasana ruangan dibuat seperti pertemuan sebelumnya. Peneliti melanjutkan materi PLSV dengan sub materi yang berbeda dari pertemuan sebelumnya. Sebelum pembelajaran dilanjutkan, guru menyampaikan apersepsi untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan diskusi kelompok yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan agar para siswa tidak lupa dengan materi yang diajarkan sebelumnya. Kemudian peneliti menjelaskan materi PLSV dengan sub pokok baru yaitu tentang sifat – sifat PLSV dan bentuk setara dari PLSV. Setelah peneliti selesai menjelaskan materi, siswa mengajukan beberapa pertanyaan atas materi yang tidak dia mengerti. Siswa sudah 86 berani bertanya kepada guru mengenai kesulitan yang dia temui. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa yang mengerti untuk menjelaskan materi tersebut kepada temannya yang tidak mengerti. Jika jawaban dari siswa tersebut belum tepat, peneliti berusaha melengkapi jawaban tanpa harus menjatuhkan mental siswa. Setelah itu, peneliti memberikan latihan soal kepada siswa untuk dikerjakan dalam kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Saat diskusi berlangsung peneliti memutarkan musik agar siswa bersemangat dalam menyelesaikan soalnya dan fokus pada pekerjaan kelompoknya. 5. Pertemuan 5 Jumat, 13 September 2013 Pada pertemuan ini, ruangan kelas dibentuk seperti pada pertemuan sebelumnya. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok mereka. Selama presentasi berlangsung peneliti tidak menghidupkan musik agar siswa fokus pada presentasi kelompok lainnya. Pada pertemuan kali ini siswa sudah berani maju sendiri tanpa harus ditunjuk oleh peneliti. Siswa yang berani mempresentasikan jawaban kelompoknya dan yang berani mengungkapkan pendapat sudah meningkat dari sebelumnya, yang tadinya hanya 2 siswa pada pertemuan ini ada 4 siswa. Jika salah satu kelompok selesai mempresentasikan hasilnya, peneliti meminta kelompok lainnya untuk mengomentari hasil pekerjaan temannya. Dalam diskusi kali ini, peneliti hanya memberikan kesempatan kepada beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasilnya sedangkan 87 kelompok lainnya bertugas mengomentari, memberi saran kepada kelompok yang mempresentasikan hasilnya. Dalam diskusi kelompok kali ini, banyak kelompok yang mengalami kesulitan dengan materi sifat – sifat PLSV dan bentuk setara dari PLSV. Beberapa kelompok saling beradu argumen mengenai materi ini. Ada juga beberapa kelompok yang saling membantu temannya yang tidak mengerti terhadap materi tersebut. Pada akhirnya kelompok yang menjawab dengan tepat diberikan tepuk tangan agar merasa bangga dengan hasilnya. Setelah kegiatan diskusi kelompok besar berlangsung, peneliti mengarahkan siswa untuk dapat menarik kesimpulan dari hasil diskusi yang dilakukan mengenai materi PLSV dan meringkasnya dalam bahasa siswa sendiri agar siswa lebih mudah memahami materi tersebut. Kesimpulan dari materi yang dipelajari pada pertemuan ini yaitu untuk dapat mengetahui sifat-sifat PLSV dan menentukan bentuk setara PLSV dengan cara menambah atau mengurangi serta membagi atau mengalikan dengan bilangan yang sama. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk menguatkkan ingatan siswa tentang materi yang sudah dipelajari, dan meminta siswa mempelajari materi selanjutnya tentang menentukan akar penyelesaian dan memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan PLSV. Pelajaran ditutup dengan salam. 88 6. Pertemuan 6 Sabtu, 14 September 2013 Pada pertemuan kali ini guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pada pertemuan ini ruangan ditata seperti pada pertemuan sebelumnya. Sebelum memulai materi baru peneliti menyampaikan apersepsi untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dengan membahas PR. Selama pembahasan berlangsung peneliti tidak memperdengarkan music. Ada 2 orang siswa yang tidak mengerjakan PR dengan alasan lupa. Guru mendekati siswa tersebut dan memberi pengarahan bahwa PR itu penting untuk dikerjakan supaya kalian tidak lupa untuk belajar. Kalau kalian lupa belajar pasti nilai kalian akan jelek-jelek. Pada pertemuan kali ini peneliti membahas PR yang sudah dikerjakan siswa. Siswa diminta untuk menuliskan hasil pekerjaan mereka. Siswa sudah memiliki kesadaran sendiri untuk bertanya maupun mengajukan argument jika soal dirasa sulit. Setelah membahas PR guru mulai menerangkan sub materi baru tentang menentukan akar penyelesaian dan memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan PLSV. Kemudian guru melanjutkan dengan memberikan soal latihan untuk dikerjakan dalam kelompok yang sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan ini siswa sudah langsung duduk secara berkelompok. Guru mulai memasang music klasik di dalam kelas untuk mencegah kebosanan siswa pada saat mengerjakan soal. Guru berkeliling melihat pekerjaan siswa serta membantu siswa yang 89 mengalami kesulitan. Beberapa siswa sulit untuk memahami maksud dari soal yang diberikan terutama dalam memodelkan bentuk PLSV. Contoh pertanyaan siswa misalnya, “Bu, saya belum jelas untuk membahasakan kalimat sehari-hari kedalam model matematika, apa ibu mas ih punya contoh yang lain bu?”, antar anggota kelompok juga sudah saling bertanya dan saling memberitahu jawaban dari soal tersebut. Setelah selesai mengerjakan, beberapa kelompok menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis dan memberikan alas an terhadap jawabannya tersebut dengan guru sebagai fasilitator. Siswa lain memperhatikan temannya yang sedang presentasi di depan kelas, mencatat hasil yang benar dan segera menyelesaikan soal latihan. Sebelum pelajaran ditutup guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Guru memberikan waktu untuk siswa yang akan bertanya tentang materi yang belum jelas. Ada 1 anak yang bertanya mengenai cara memecahkan masalah sehari- hari yang berkaitan dengan PLSV, guru menjelaskan kembali tentang cara memecahkan masalah sehari- hari yang berkaitan dengan PLSV. Sebelum pelajaran diakhiri guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi PLSV yang sudah diberikan, karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi atau tes akhir.pelajaran ditutup dengan salam. 90 7. Pertemuan 7 Selasa, 17 September 2013 Pada pertemuan terakhir ini akan dilaksanakan tes akhir. Tes yang diberikan mencakup semua materi yang telah diajarkan kepada siswa, selama menggunakan pembelajaran Quantum Learning. Soal tes yang diberikn juga sudah memenuhi standar kompetensi dan juga indicator dari materi yang telah diajarkan. Guru meminta siswa menyimpan semua catatan sera buku-buku matematika ke dalam laci meja atau tas masing- masing dan menginstruksikan kepada siswa untuk bekerja sendiri-sendiri saat mengerjakan tes, jika ada yang kurang jelas dalam kalimat-kalimat dalam soal langsung bertanya kepada guru saja, kemudian guru memberikan soal tes kepada siswa. Alokasi waktu mengerjakan tes hasil belajar adalah 70 menit, guru pun mulai menjelaskan atau member arahan tentang soal tes dan peraturan dalam mengerjakan tes. Guru menjelaskan bahwa tes terdiri dari 5 soal isian singkat dan uraian. Setiap soal mempunyai nilai yang berbeda. Tes harus dikerjakan secara individu. Beberapa siswa terlihat tenang mengerjakan soal tes, namun ada beberapa siswa yang masih bertanya kepada teman sebangkunya. Guru menegur dan memberikan peringatan agar tidak menyontek pada saat tes. Masih ada siswa yang meminjam alat tulis kepada siswa lain. Guru berusaha membantu dengan meminjami alat tulis. Setelah waktu mengerjakan tes akhir selesai, dan sebelum siswa mengumpulkan hasil tes mereka, peneliti menginstruksikan siswa untuk memeriksa kembali jawaban mereka. 91 Siswa mengumpulkan hasil tes dan guru membagikan angket motivasi belajar matematika kepada siswa, untuk mengetahui motivasi belajar siswa setelah mendapatkan pembelajaran matematika dengan Quantum Learning. Kegiatan penutup pada pertemuan ini dilakukan dengan Tanya jawab yang dilakukan guru dengan siswa mengenai tes hasil belajar yang baru saja selesai dikerjakan. Ada beberapa siswa mengeluh karena soalnya susah dan banyak. Mendengar keluhan siswa guru berusaha membesarkan hati mereka bahwa soal tersebut cara pengerjaannya hampir sama dengan soal latihan yang telah siswa kerjakan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Sebelum pertemuan ditutup, guru meminta siswa mempelajari materi selanjutnya. Pelajaran ditutup dengan salam.

C. Penyajian Data

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Pengaruh strategi resorce base learning terhadap hasil belajar matematika siswa

2 16 137

Pengaruh metode drilling dan ekspositori dalam pembelajaran remedial terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas V MI Plus Asy-Syukriyyah Tangerang-Banten

1 18 103

Pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa : studi eksperimen di SMP Muhammadiyah 19 Sawangan Depok

0 8 134

Efektifitas pelaksanaan quantum learning untuk meningkatkan hasil belajar sejarah kebudayaan islam: suatu penelitian tindakan kelas di kelas VII MTS Al-Adzkar Pamulang

0 7 112

Strategi pembelanjaan matematika dengan mengunakan metode quantum learning

0 9 0

penerapan metode poster session dalam meningkatkan hasil belajar SKI siswa

1 42 133

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6