Perhitungan dengan menggunakan spss untuk variabel proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses tampak pada Tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Nilai-nilai Statistik Variabel Proses Pembelajaran berdasarkan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Nilai Statistik
Skor
N valid 192
Mean 106
Median 105
Modus 98
Std. Deviasi 9,490
Minimum 87
Maksimum 123
Kesimpulan tersebut dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik yang tampak pada Tabel 4.8 yaitu mean rata-rata dengan skor 106,
median nilai tengah dengan skor 105, modus nilai yang sering muncul dengan skor 98, standar deviasi sebesar 9,490. Skor minimum adalah 87 dan
skor maksimumnya adalah 123. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 106 masuk ke dalam interval ≥ 106 berada
pada kategori sangat baik, sehingga kesimpulan diatas adalah benar.
b. Kesibukan Guru di Dalam Kegiatan Sekolah
Untuk mengetahui kecenderungan implementasi kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah peneliti membuat lima kategori kecenderungan
variabel kesibukan tugas guru. Kategori tersebut diperoleh setiap guru berdasarkan jumlah skor dari pernyataan dengan empat opsi jawaban
kuesioner yang dipilih guru, di mana skor terendah adalah 32 dan skor
tertinggi adalah 128. Penentuan skor untuk pernyataan positif yaitu; sangat setuju 4, setuju 3, tidak setuju 2, sangat tidak setuju 1, dan
sebaliknya, untuk pernyataan negatif penentuan skor adalah sebagai
berikut: 1 sangat tidak setuju 4, tidak setuju 3, setuju 2, sangat setuju 1. Selanjutnya, peneliti menginterpretasikan skor kesibukan guru
di dalam kegiatan sekolah yang tersaji pada Tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.9 Deskripsi Kesibukan Tugas Menurut Guru
Kategori Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Sibuk ≥ 113
25 13,0
Sibuk 98 - 113
49 25,5
Cukup 88 - 98
72 37,5
Tidak Sibuk 79 - 88
42 21,9
Sangat Tidak Sibuk
≤ 79
4 2,1
Total 192
100
Pada Tabel 4.9 diketahui bahwa dari 192 responden SMK Negeri Se- Kota Yogyakarta terdapat 25 guru 13,0 memiliki persepsi bahwa
kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah sangat tidak sibuk. Ada 49 guru 25,5 memiliki persepsi bahwa kesibukan guru di dalam kegiatan
sekolah tidak sibuk. Ada 72 guru 37,5 memiliki persepsi bahwa kesibukan guru di dalam kegaitan sekolah cukup. Ada 42 guru 21,9
memiliki persepsi bahwa kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah sibuk. Ada 4 guru 2,1 memiliki persepsi bahwa kesibukan guru di dalam
kegiatan sekolah sangat sibuk. Dengan demikian, kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah menurut
guru SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta cenderung cukup sehingga perlu