frekuensi yang diharapkan expected frequencies. Rumus yang digunakan untuk menguji Chi-squre x
2
adalah sebagai berikut Syofian Siregar, 2010: 231.
2
=
2
Keterangan: f
o
: Frekuensi Observasi f
e
: Frekuensi yang diharapkan x
2
: Chi-Square jika frekuensi harapan f
e
tidak diketahui maka dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut:
f
e
= keterangan:
f
o
: Frekuensi Observasi f
e
: Frekuensi yang diharapkan n : jumlah data
2 Kriteria Pengujian Hipotesis Jika nilai Asymp. Sig 0,05 maka H
o
diterima, maka tidak perlu dilakukan penentuan derajat asosiasi. Jika nilai Asymp. Sig 0,05
maka H
1
diterima, penerimaan H
1
menunjukkan pengaruh koefisien kontingensiC maka langkah selanjutnya ditentukan derajat asosiasi
antara variabel bebas dan variabel terikat. 3 Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi
Untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka dicari koefisien kontingensi C untuk
dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum C
max
. Rumus koefisien kontingensi adalah sebagai berikut Sudjana, 2005: 282:
= +
= 1
Rasio = CC
max
Keterangan: C
: koefisien kontingensi C
max
: koefisien kontingensi maksimum x
2
: Chi-Square m
: jumlah minimum antara baris dan kolom n
: banyaknya sampel 4 Membuat Interpretasi terhadap Rasio C
max
Selanjutnya, interpretasi derajat asosiasi menggunakan kriteria derajat asosiasi tampak pada Tabel 3.13 berikut.
Tabel 3.13 Kriteria Derajat Asosiasi
C C
max
Interpretasi
0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
0,60 – 0,799 Tinggi
0,40 – 0,599 Sedang
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Analisis Chi-Square diatas dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 for windows.
83
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2017 sampai dengan 6 Maret 2017 dengan subjek penelitian guru-guru SMK Negeri Se-Kota
Yogyakarta. Pengambilan data dilaksanakan di 7 SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta yaitu SMK Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK
Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4 Yogyakarta, SMK Negeri 5 Yogyakarta, SMK Negeri 6 Yogyakarta, dan SMK Negeri 7 Yogyakarta. Dari 7 sekolah
tersebut peneliti menyebar 218 kuesioner untuk guru dengan jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 204 kuesioner yang seluruhnya diisi dengan lengkap.
Tabel 4.1 berikut menjelaskan sebaran kuesioner disetiap sekolah
Tabel 4.1 Daftar Responden Penelitian
Nama Sekolah
Jumlah Responden Persentase
Kuesioner diisi
Lengkap Persentase
sampel terhadap
populasi Sebaran
Populasi Sampel
Guru Kuesioner
Disebar Kuesioner
Kembali Mengisi
Lengkap
SMKN 1 YK
68 16
16 16
16 100.0
23.5 SMKN 2
YK 183
43 43
43 41
95.3 22.4
SMKN 3 YK
172 40
43 41
37 86.0
21.5 SMKN 4
YK 140
33 33
31 29
87.9 20.7
SMKN 5 YK
107 25
36 26
24 66.7
22.4 SMKN 6
YK 113
27 27
26 25
92.6 22.1
SMKN 7 YK
93 22
22 21
20 90.9
21.5 Total
876 206
220 204
192 87.3
21.9
A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Data responden guru berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2 Data Reponden Guru Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequenc y
Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid
Laki-laki 90
46.9 46.9
46.9 Perempuan
102 53.1
53.1 100.0
Total 192
100.0 100.0
Jumlah responden guru berdasarkan jenis kelamin tampak pada Tabel 4.2, guru yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak sebesar 102 guru
53,1 sedangkan guru yang berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit daripada perempuan yaitu sebanyak 90 guru 46,9. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden guru berjenis kelamin perempuan 102 guru atau 53,1.
b. Pengalaman Mengajar
Data responden guru berdasarkan pengalaman mengajar dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3 Data Responden Guru Berdasarkan Pengalaman Mengajar
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid
Junior 43
22,4 22,4
22,4 Menengah
70 36,5
36,5 58,9
Senior 79
41,1 41,1
100 Total
192 100
100
Jumlah responden guru berdasarkan pengalaman mengajar tampak pada Tabel 4.3. Ada 43 guru 22,4 berada pada masa kerja 1-10 tahun
sebagai guru junior. Ada 70 guru 36,5 berada pada masa kerja 11-20 tahun sebagai guru menengah. Ada 79 guru 41,1 berada pada masa
kerja ≥ 21 tahun sebagai guru senior. Dengan demikian, sebagian besar responden guru mempunyai masa kerja senior ≥21 tahun 41,1.
c. Tingkat Pendidikan
Data responden guru berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.14 di bawah ini:
Tabel 4.4 Data Responden Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
D3 7
3.6 3.6
3.6 S1
157 81.8
81.8 85.4
S2 26
13.5 13.5
99.9 S3
2 1.0
1.0 100
Total 192
100 100
Jumlah responden guru berdasarkan status kepegawaian tampak pada Tabel 4.4. Ada 7 guru atau 3.6 yang mempunyai tingkat pendidikan D3.
Ada 157 guru atau 81.8 yang mempunyai tingkat pendidikan S1. Ada 26 guru atau 13.5 yang mempunyai tingkat pendidikan S2. Ada 2 guru atau
1.0 yang mempunyai tingkat pendidikan S3. Dengan demikian, sebagian besar responden guru mempunyai tingkat pendidikan S1 157 guru atau
81.8.
d. Pengalaman Diklat
Data responden guru berdasarkan pengalaman diklat dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5 Data Responden Guru Berdasarkan Pengalaman Diklat
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid
Minimal 157
81,8 81,8
81,8 Menengah
20 10,4
10,4 92,2
Maksimal 15
7,8 7,8
100 Total
192 100
100
Jumlah responden guru berdasarkan pengalaman diklat tampak pada Tabel 4.5. Ada 157 guru 81,8 berada pada masa diklat 1-30 hari dengan
waktu minimal. Ada 20 guru 10,4 berada pada masa diklat 31-60 hari dengan waktu minimal menengah. Ada 15 guru 7,8 berada pada masa
diklat ≥61 hari dengan waktu minimal maksimal. Dengan demikian, sebagian besar responden guru mempunyai masa diklat 1-30 hari 81,8
dan pengalaman diklat guru dinyatakan masih minim.
e. Pangkat Golongan
Data responden guru berdasarkan pangkat golongan dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6 Data Responden Guru Berdasarkan Pangkat Golongan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid IIIa
IIIb IIIc
IIId IVa
IVb Total
21 31
46 7
78 9
192 10,9
16,1 24,0
3,6 40,6
4,7 100.0
10,9 16,1
24,0 3,6
40,6 4,7
100.0 10,9
27,1 51,0
54,7 95,3
100.0
Jumlah responden guru berdasarkan pangkat golongan tampak pada Tabel 4.6. Ada 21 guru 10,9 dengan golongan IIIa. Ada 31 guru 16,1
dengan golongan IIIb. Ada 46 guru 24,0 dengan golongan IIIc. Ada 7 guru 3,6 dengan golongan IIId.
Ada 78 guru 40,6 dengan golongan IVa. Ada 9 guru 4,7 dengan golongan IVb. Dengan
demikian, sebagian besar responden guru adalah guru dengan golongan IVa 78 guru atau 40,6 dan pangkat golongan guru dinyatakan tinggi .
2. Deskripsi Variabel a. Implementasi Proses Pembelajaran
Menurut Hilgard 1962, belajar adalah suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi.
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses yaitu kemampuan guru dalam mengimplementasikan proses pembelajaran di