Uji Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

No. Butir r hitung r tabel Keterangan 27. 27 0,409 0,1191 Valid 28. 28 0,558 0,1191 Valid 29. 29 0,641 0,1191 Valid 30. 30 0,381 0,1191 Valid 31. 31 0,422 0,1191 Valid 2 Uji validitas instrumen pada variabel kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah Data mengenai kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah diungkapkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 36 pernyataan. Jika koefisien r tabel dibandingkan dengan koefisien r hitung maka Jika koefisien r tabel dibandingkan dengan koefisien r hitung maka diperoleh hasil 33 butir pernyataan dapat dikatakan valid dan 3 butir pernyataan tidak valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah sebagai berikut. Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Penelitian Guru Variabel Kesibukan Guru Pertama No. Butir r hitung r tabel Keterangan 1. 38 0.292 0,1191 Valid 2. 39 0.342 0,1191 Valid 3. 40 0.342 0,1191 Valid 4. 41 0.362 0,1191 Valid 5. 42 0.314 0,1191 Valid 6. 43 0.422 0,1191 Valid 7. 44 0.349 0,1191 Valid 8. 45 0.266 0,1191 Valid 9. 46 0.218 0,1191 Valid 10. 47 -0.063 0,1191 Tidak Valid 11. 48 0.091 0,1191 Tidak Valid No. Butir r hitung r tabel Keterangan 12. 49 0.334 0,1191 Valid 13. 50 0.362 0,1191 Valid 14. 51 0.066 0,1191 Tidak Valid 15. 52 0.375 0,1191 Valid 16. 53 0.287 0,1191 Valid 17. 54 0.331 0,1191 Valid 18. 55 0.257 0,1191 Valid 19. 56 0.450 0,1191 Valid 20. 57 0.196 0,1191 Valid 21. 58 0.349 0,1191 Valid 22. 59 0.457 0,1191 Valid 23. 60 0.451 0,1191 Valid 24. 61 0.450 0,1191 Valid 25. 62 0.449 0,1191 Valid 26. 63 0.599 0,1191 Valid 27. 64 0.591 0,1191 Valid 28. 65 0.583 0,1191 Valid 29. 66 0.592 0,1191 Valid 30. 67 0.535 0,1191 Valid 31. 68 0.620 0,1191 Valid 32. 69 0.620 0,1191 Valid 33. 70 0.608 0,1191 Valid 34. 71 0.472 0,1191 Valid 35. 72 0.397 0,1191 Valid 36. 73 0.268 0,1191 Valid Berdasarkan Tabel 3.8 di atas, butir nomor 47, 48 dan 51 tidak valid, oleh karena itu, instrumen yang tidak valid yaitu nomor 47, 48 dan 51 tidak diikutsertakan dalam pengujian validitas berikutnya. Berikut rangkuman pengujian validitas butir nomor 47, 48 dan 51 tidak diikutsertakan. Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Penelitian Guru Variabel Kesibukan Guru di Dalam Kegiatan Sekolah Kedua No. Butir r hitung r tabel Keterangan 1. 38 0.270 0,1191 Valid 2. 39 0.314 0,1191 Valid 3. 40 0.323 0,1191 Valid 4. 41 0.341 0,1191 Valid 5. 42 0.297 0,1191 Valid 6. 43 0.399 0,1191 Valid 7. 44 0.333 0,1191 Valid 8. 45 0.260 0,1191 Valid 9. 46 0.191 0,1191 Valid 10. 49 0.302 0,1191 Valid 11. 50 0.336 0,1191 Valid 12. 52 0.362 0,1191 Valid 13. 53 0.294 0,1191 Valid 14. 54 0.345 0,1191 Valid 15. 55 0.228 0,1191 Valid 16. 56 0.417 0,1191 Valid 17. 57 0.160 0,1191 Valid 18. 58 0.333 0,1191 Valid 19. 59 0.417 0,1191 Valid 20. 60 0.434 0,1191 Valid 21. 61 0.428 0,1191 Valid 22. 62 0.483 0,1191 Valid 23. 63 0.646 0,1191 Valid 24. 64 0.641 0,1191 Valid 25. 65 0.629 0,1191 Valid 26. 66 0.633 0,1191 Valid 27. 67 0.565 0,1191 Valid 28. 68 0.659 0,1191 Valid 29. 69 0.662 0,1191 Valid 30. 70 0.652 0,1191 Valid 31. 71 0.509 0,1191 Valid 32. 72 0.423 0,1191 Valid 33. 73 0.242 0,1191 Valid a. Uji Reliabilitas Kuesioner Menurut Kountur 2003:156, reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh suatu instrumen yang dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data. Untuk menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini rumus yang digunakan yaitu koefisien Cronbach’s Alpha Muhadi, 2011: 54: 11 = 1 1 2 2 Keterangan : 11 = Reliabilitas instrumen. = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal. = Jumlah varians butir. 2 = Varians total. Uji reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika pada α = 5 nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6. Nilai yang diperoleh kemudian diinterpretasikan sesuai dengan tabel berikut Tabel 3.10 Kriteria Koefisien Reliabilitas Nilai Reliabilitas Kriteria 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Sedang 0,200 – 0,399 Rendah 0,200 Sangat Rendah Berikut ini adalah rangkuman dari pengujian reliabilitas Kuesioner penelitian untuk variabel standar proses berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2013 tentang standar proses. Tabel 3.11 Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Penelitian Guru VariabelStandar Proses Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items N of Items 0,933 0,937 31 Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.9 di atas dapat diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,937, koefisien tersebut berada pada taraf 0,800 – 1,000. Dengan demikian, diartikan bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel standar proses tersebut adalah reliabel dengan kriteria reliabilitas yang sangat tinggi. Tabel 3.12 Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Penelitian Guru Variabel Kesibukan Guru di Dalam Kegiatan Sekolah Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items N of Items 0,891 0,890 33 Berdasarkan Tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.10 di atas dapat diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,890, koefisien tersebut berada pada taraf 0,800 – 1,000. Dengan demikian, diartikan bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel Kesibukan Guru di Dalam Kegiatan Sekolah tersebut adalah reliabel dengan kriteria reliabilitas yang sangat tinggi.

H. Teknik Deskritif Data

1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti. Peneliti melakukan penyajian data dalam bentuk tabel dan nilai-nilai statistikanya, kemudian, yang akan diinterprestasikan secara kualitatif yang berdasarkan pada Penilaian Acuan Patokan tipe II PAP II, dengan kategori sebagai berikut Masidjo, 1995:157 : 80 ke atas : Sangat Baik 66 - 80 : Baik 56 - 65 : Cukup 46 - 55 : Tidak Baik Di bawah 46 : Sangat Tidak Baik PAP II merupakan salah satu cara untuk menghitung variabel proses pembelajaran dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Karena data penelitian yang telah ditetapkan memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi 4, maka untuk mendeskripsikan kategori variabel langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus: Perhitungan kategori kecenderungan untuk setiap variabel pada responden siswa dan guru adalah sebagai berikut: a. Variabel Proses Pembelajaran Skor minimal yang mungkin dicapai + nilai x skor maksimal yang mungkin dicapai – skor minimal yang mungkin dicapai Karena perhitungan variabel menggunakan PAP II terkategori sangat baik dan baik dan sebaran datanya tidak merata, maka peneliti menggunakan rumus rata-rata dan standar deviasi. Standar skor kategori kecenderungan untuk variabel proses pembelajaran menggunakan rumus sebagai berikut: Skor maksimal yang mungkin dicapai: 31 x 4 = 124 Skor minimal yang mungkin dicapai: 31 x 1 = 31 Skor kategori kecenderungan untuk variabel standar proses adalah sebagai berikut: 31 + 81 124-31 = 106 atau lebih tinggi, kategori sangat baik. 31 + 66 124-31 = 92 - 106, kategori baik. 31 + 56 124-31 = 83 - 92, kategori cukup. 31 + 46 124-31 = 74 - 52, kategori tidak baik. Kurang dari 74, kategori sangat tidak baik. b. Variabel Kesibukan Guru di Dalam Kegiatan Sekolah Skor maksimal yang mungkin dicapai: 33 x 4 = 138 Skor minimal yang mungkin dicapai :33 x 1 = 33 Skor kategori kecenderungan untuk kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah adalah sebagai berikut: 33 + 81 132 - 33 = 113 atau lebih tinggi, kategori sangat baik. 33 + 66 132 - 33 = 98 - 113, kategori baik. 33 + 56 132 - 33 = 88 - 98 , kategori cukup. 33 + 46 132 - 33 = 79 - 88, kategori tidak baik. Kurang dari 79, kategori sangat tidak baik. c. Variabel Frekuensi Mengakses Internet Skor maksimal yang mungkin dicapai: 40 Skor minimal yang mungkin dicapai : 2 Skor kategori kecenderungan untuk frekuensi mengakses internet adalah sebagai berikut: 2 + 81 40 - 2 = 33 atau lebih tinggi, kategori sangat baik. 2 + 66 40 - 2 = 27 - 32, kategori baik. 2 + 56 40 - 2 = 23 - 26 , kategori cukup. 2 + 46 40 - 2 = 20 - 22, kategori tidak baik. Kurang dari 20, kategori sangat tidak baik. 2. Pengujian Hipotesis a. Rumusan Hipotesis Hipotesis I = Tidak ada pengaruh positif kesibukan guru di dalam kegaiatan sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 22 Tahun 2016. 1 = Ada pengaruh positif kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 22 Tahun 2016 Hipotesis II = Tidak ada pengaruh positif frekuensi guru mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 22 Tahun 2016. 1 = Ada pengaruh positif frekuensi guru mengakses internet guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 22 Tahun 2016 Hipotesis III = Tidak ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 22 Tahun 2016. = Ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 22 Tahun 2016. b. Langkah-langkah Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui pengujian hipotesis menggunakan analisis Chi- square x 2 , langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut: 1 Mencari Nilai Chi-Square x 2 Uji Chi-Square x 2 digunakan untuk menentukan seberapa tepat frekuensi yang teramati observed frequencies cocok dengan frekuensi yang diharapkan expected frequencies. Rumus yang digunakan untuk menguji Chi-squre x 2 adalah sebagai berikut Syofian Siregar, 2010: 231. 2 = 2 Keterangan: f o : Frekuensi Observasi f e : Frekuensi yang diharapkan x 2 : Chi-Square jika frekuensi harapan f e tidak diketahui maka dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut: f e = keterangan: f o : Frekuensi Observasi f e : Frekuensi yang diharapkan n : jumlah data 2 Kriteria Pengujian Hipotesis Jika nilai Asymp. Sig 0,05 maka H o diterima, maka tidak perlu dilakukan penentuan derajat asosiasi. Jika nilai Asymp. Sig 0,05 maka H 1 diterima, penerimaan H 1 menunjukkan pengaruh koefisien kontingensiC maka langkah selanjutnya ditentukan derajat asosiasi antara variabel bebas dan variabel terikat. 3 Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi Untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka dicari koefisien kontingensi C untuk

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta 2017.

0 2 215

Pengaruh kreativitas, kesibukan guru di luar kegiatan sekolah, pangkat dan golongan ruang terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah.

0 0 2

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, kesibukan guru di luar kegiatan sekolah, dan status sekolah tempat guru mengajar terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah.

0 1 177

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016 tent

0 0 277

Pengaruh pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, dan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan implementasi PerMendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada

0 4 268

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, kesibukan guru di luar kegiatan sekolah, dan status sekolah tempat guru mengajar terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah

1 6 175

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman diklat, dan frekuensi Mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013

1 1 238

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016

0 0 246