Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan teoritik dan kajian penelitian di atas, objek yang telah diteliti dijelaskan sebagai berikut. 1. Pengaruh Kesibukan Guru di Dalam Kegiatan Sekolah Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Kewajiban guru sesuai Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 35 ayat 1 mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, sertamelaksanakan tugas tambahan. Pasal 35 ayat 2 Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa beban kerja guru sekurang- kurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam 1 satu minggu. Kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah seperti membimbing ekstrakurikuler, melaksanakan tugas tambahan, melatih siswa, dll membutuhkan persiapan. Dengan persiapan tersebut secara tidak langsung guru sudah mempelajari implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses. Guru yang diberi tanggung jawab dengan banyak kegiatan di sekolah berarti guru tersebut sudah memiliki pengetahuan yang cukup untuk memahami perubahan kurikulum. Diduga, Semakin sedikit kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah maka guru semakin kurang mampu mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses. Sebaliknya semakin banyak kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah maka guru semakin mampu mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses. 2. Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Frekuensi mengakses internet itu sendiri yaitu seringnya guru dalam mendapatkan manfaat dan informasi dari penggunaan Jaringan internet. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi mengenai implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses adalah guru harus sering menggunakan waktu luangnya untuk mengakses internet. Waktu luang yang dimiliki dimanfaatkan dengan mencari informasi mengenai implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses bukan untuk membuka hal-hal yang di luar implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Dengan demikian peneliti menduga, Semakin sering guru mengakses internet untuk mencari informasi mengenai implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses maka guru semakin mampu mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses. Sebaliknya, semakin tidak sering guru mengakses internet untuk mencari informasi mengenai implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses maka guru semakin kurang mampu mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses. 3. Pengaruh Pangkat Golongan terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pangkat golongan guru yang dimaksud adalah orang yang kerjanya mengajar berada pada kelompok tingkat kepegawain tertentu. Pengertian pangkat dalam Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002, adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai Negeri Sipil PNS berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. Syarat untuk naik pangkat golongan salah satunya guru harus memiliki pengetahuan yang banyak mengenai pendidikan. Seharusnya, guru yang memiliki pangkat golongan tinggi akan lebih memahami cara mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses. Tetapi kebanyakan guru yang memiliki pangkat golongan tinggi sudah lanjut usia sehingga mereka sudah tidak antusias lagi untuk mempelajari implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses. Saat ini, guru lebih banyak dibebankan masalah administrasi guru. Namun demikian, guru yang memiliki pangkat golongan rendah juga dapat mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses. Alasannya, guru yang memiliki pangkat golongan rendah masih antusias untuk mempelajari dan mencoba mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Dengan demikian, guru yang memiliki pangkat golongan tinggi belum tentu bisa mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses. Sebaliknya guru dengan pangkat golongan rendah belum tentu tidak bisa mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses.

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang belum final dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. = Tidak ada pengaruh positif kesibukan guru dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 1 = Ada pengaruh positif kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 2. = Tidak ada pengaruh positif frekuensi guru mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 1 = Ada pengaruh positif frekuensi guru mengakses internet guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 3. = Tidak ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 1 = Ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta 2017.

0 2 215

Pengaruh kreativitas, kesibukan guru di luar kegiatan sekolah, pangkat dan golongan ruang terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah.

0 0 2

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, kesibukan guru di luar kegiatan sekolah, dan status sekolah tempat guru mengajar terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah.

0 1 177

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016 tent

0 0 277

Pengaruh pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, dan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan implementasi PerMendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada

0 4 268

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, kesibukan guru di luar kegiatan sekolah, dan status sekolah tempat guru mengajar terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah

1 6 175

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman diklat, dan frekuensi Mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013

1 1 238

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016

0 0 246