atau tugas yang lain untuk belajar, dan ulet menghadapi kesulitan tidak cepat lekas putus asa.
2. Hubungan Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan antara hubungan disiplin belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma. Pernyataan ini berdasarkan analisis koefisien
korelasi r
hitung
yaitu lebih kecil dari r
tabel
atau -0,057 0,219 dan nilai probabilitas 0,613 lebih besar dari 0,05. Artinya bahwa baik buruknya
disiplin belajar tidak menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar. Berdasarkan temuan peneliti menunjukkan bahwa disiplin belajar
tidak menentukan tinggi rendahya prestasi belajar. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Indrawati 2002 yang menyatakan seseorang yang
teratur belajarnya maka ia mempunyai sikap positif sedangkan seseorang yang belajarnya acak-acakan dan tidak teratur akan menghambat
belajarnya. Mahasiswa yang memiliki disiplin belajar tinggi maka akan cenderung memiliki prestasi belajar yang tinggi juga sebaliknya.
Hasil deskripsi data menghasilkan disiplin belajar menunjukkan ada 49 mahasiswa 60,5 mempunyai disiplin tinggi. Disiplin belajar
yang diterapkan dalam peserta didik memiliki manfaatnya, disiplin belajar akan membuat peserta didik memiliki kecakapan mengenai cara belajar
yang baik yang merupakan proses ke arah pembentukan watak yang baik.
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa cukup baik, hal ini terlihat ada 34 mahasiswa 42. Prestasi
belajar adalah hasil tertinggi yang telah dicapai mahasiswa dalam bidang tertentu. Prestasi akademik mahasiswa nampak dalam studi yang berupa
nilai-nilai dari mata kuliah yang tercermin dalam Indeks Prestasi IP. Hasil penelitian ini mengatakan disiplin belajar mahasiswa
Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 tergolong tinggi, hal ini sejalan dengan prestasi belajar yang tergolong baik maka dapat
disimpulkan bahwa disiplin belajar yang baik seharusnya dapat menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa. Namun dalam
penelitian ini peneliti menemukan bahwa ternyata disiplin belajar yang tinggi tidak ada hubungan yang positif dengan prestasi belajar
mahasiswa, sehingga menimbulkan pertanyaan bahwa disiplin belajar yang tinggi bukan menjadi faktor dominan menentukan tinggi rendahnya
prestasi belajar. Alasan yang menyebabkan tidak ada hubungan disiplin belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa karena peneliti menduga bahwa instumen penelitian ini perlu dikembangkan lagi agar indikator dalam
instrumen lebih berkembang dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu peneliti memberikan masukan atau menambahkan indikator
dalam instrumen, yaitu perhatian terhadap kegiatan pembelajaran dan persiapan yang baik untuk belajar.
3. Hubungan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar