1. Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan. Motivasi adalah keadaan psikologis atau fisiologis dalam diri
pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan Suryabrata,
1984:72. Menurut Uno 2006:4 dari sudut sumber yang
menimbulkannya, motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a.
Motif intrinsik Motif intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari
luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Motif intrinsik dapat
ditimbulkan dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat terhadap bidang studi yang relevan. Sebagai contoh,
memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan intruksional pada saat pembelajaran akan dimulai yang
menimbulkan motif keberhasilan mencapai sasaran.
b. Motif ekstrinsik
Motif ektrinsik timbul karena adanya rangsangan sari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat
yang positif terhadap kegiatan pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya. Berikut beberapa hal yang dapat
menimbulkan motif ekstrinsik, antara lain Uno, 2006:4: 1
Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya,
perasaannya, maupun keyakinannya
2 Pendidik menggunakan berbagai metode dalam
melaksanakan kegiatan pendidiknya. 3
Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada anak didiknya dan membantu apabila
mengalami kesulitan, baik yang bersifat pribadi maupun akademis.
4 Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan
penguasa bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya.
5 Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian
kepada profesinya sebagai pendidik.
2. Motivasi Belajar
Menurut Winkel
1989:92, motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar
dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang
bersifat non intelektual peranannya yang khas adalah dalam hal pertumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar
Donald dan Sardiman, 1986:75. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa
hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah
adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut Uno, 2006:10:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar merupakan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap
tugas-tugas belajar. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energi fisik maupun praktis terhadap kegiatan tanpa mengenal perasaan
bosan atau menyerah Winkel, 1987:10 Dalam kegiatan belajar motivasi dapat berfungsi sebagai
Sugeng Paranto, 1981:7-8: 1
Menyediakan kondisi yang optimal bagi terjadinya belajar 2
Menggiatkan semangat belajar siswa 3
Menimbulkan atau menggugah minat siswa untuk mau belajar 4
Mengikat perhatian siswa pada kegiatan belajar 5
Membantu siswa agar mampu dan mau menemukan serta memilih jalan atau tingkah laku yang sesuai untuk mendukung
pencapaian tujuan belajar maupun tujuan hidup.
Berdasarkan fungsi tersebut, motivasi belajar dapat dikatakan sebagai penggerak atau motor bagi berlangsungnya kegiatan
belajar. Sebagai penggerak motivasi adalah kekuatan yang mampu
membuat individu yang belajar benar-benar belajar demi pencapaian tujuan.
Kadar motivasi yang dimiliki oleh siswa nampak pada kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Indikasi-indikasi yang
menunjukkan adanya motivasi belajar antara lain muncul dalam aktivitas belajar siswa di dalam sekolah, seperti penyelesaian
tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan kebiasaan belajar siswa di luar jam sekolah Elida Prayitno, 1989:63.
Aktivitas diperlukan dalam belajar, karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi
memerlukan kegiatan Sardiman, 1986:16. Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip belajar yang ada dalam ilmu Gestalt, bahwa
dalam belajar memerlukan aktivitas, siswa yang bersangkutan memperoleh pengetahuan yang bersumber pada pengalamanya
sendiri.
C. Disiplin Belajar