temannya. Apabila teman-teman di sekitarnya itu teman sekelasnya, anak akan mengadakan belajar bersama. Belajar
bersama ini dimaksudkan agar tidak ketinggalan dalam mengikuti mata pelajaran di kelas dapat diatasi.
Menurut Roestiyah 1982:162 faktor-faktor yang datang dari masyarakat yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu:
1 Mass Media
Banyak bacaan berupa buku-buku, novel, majalah, koran, yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara pendidikan.
Kadang-kadang anak asyik membaca buku yang bukan buku pelajaran, sehingga lupa akan tugas belajar. Maka bacaan anak
perlu diawasi dan diseleksi.
2 Teman bergaul
Anak perlu bergaul dengan anak lain, untuk mengembang- kan sosialisasinya. Tetapi perlu dijaga jangan sampai
mendapatkan teman bergaul yang buruk perangainya. Perbuatan yang tidak baik mudah menular pada orang lain.
dengan siapa mereka bergaul.
3 Kegiatan lain
Di samping belajar anak mempunyai kegiatan-kegiatan lain di luar sekolah, seperti olah raga, berenang, kesenian, main drama
dan sebagainya. Hal itu perlu diawasi agar jangan sampai mendesak anak untuk melupakan belajarnya.
4 Cara hidup lingkungan
Cara hidup tetangga di sekitar rumah dimana anak tinggal, besar pengaruhnya pada pertumbuhan anak. Di lingkungan
yang rajin belajar, otomatis anak terpengaruh akan rajin belajar juga tanpa disuruh.
E. Kajian Hasil Penelitian Yang Relavan
Menurut Indrawati dalam skripsinya “Disiplin Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa” 2002,
menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar mahasiswa di Program Studi
Pendidikan Akuntansi angkatan 2002 di Universitas Sanata Dharma. Motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa dapat
terjadi karena siswa yang memiliki motivasi belajar akan merasa bersemangat dalam belajar sehingga apa yang dilakukan dirasa senang
dan tidak ada paksaan. Disiplin
mempengaruhi prestasi belajar, karena seseorang yang
teratur belajarnya maka ia mempunyai sikap positif atau acak-acakan dan tidak teratur akan menghambat belajarnya. Mahasiswa yang
memiliki disiplin belajar tinggi maka akan cenderung memiliki prestasi belajar yang tinggi juga sebaliknya.
Mahasiswa yang tinggal di lingkungan belajar yang mendukung akan cenderung mempunyai prestasi belajar yang tinggi
begitu juga sebaliknya mahasiswa yang tinggal di lingkungan belajar yang kurang mendukung, maka akan cenderung memiliki prestasi
belajar yang rendah.
F. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar
Motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak psikis di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan arah pada kegiatan
belajar demi tercapainya suatu tujuan. Motivasi mahasiswa akan berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa karena dengan
adanya motivasi akan terpacu untuk lebih giat belajar sehingga akan membawa pengaruh terhadap prestasinya.
Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi menampakkan minat yang besar dan perhatian yang penuh
terhadap tugas-tugas belajar. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energi terhadap kegiatan tanpa mengenal perasaan bosan
apalagi menyerah. Sebaliknya mahasiswa akan mempunyai motivasi rendah, mereka menampakkan keengganan. Cepat bosan
dan berusaha menghindari kegiatan belajar. Motivasi sangat penting untuk keberhasilan belajar karena
dengan motivasi mahasiswa terdorong untuk belajar lebih baik dibanding mahasiswa yang tidak giat belajar. Jadi mahasiswa yang
memiliki belajar yang tinggi akan memperoleh prestasi yang
semakin baik.
2. Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar
Disiplin merupakan faktor dari mahasiswa yang sifatnya subjektif karena masing-masing orang berbeda tingkat
kedisiplinannya. Kaitannya dengan belajar, disiplin dipengaruhi prestasi belajar, karena seorang yang teratur belajarnya maka ia
mempunyai sikap positif atau belajar yang acak-acakan atau tidak teratur akan menghambat belajar.
3. Hubungan antara Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar
Faktor lingkungan mempunyai peranan penting dalam proses belajar mahasiswa. Dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
lingkunga sosial, hubungan lingkungan non sosial, dan lingkungan fisiologis. Lingkungan sosial yang merupakan hubungan dengan
sesama manusia seperti dengan para dosen, teman sekelas, masyarakat dan orang tua sangat mempengaruhi diri mahasiswa.
Hubungan tersebut bisa mempengaruhi proses belajar mahasiswa, hubungan baik antara mahasiswa dengan orang-orang yang ada di
lingkungannya akan menguntungkan bagi mahasiswa itu sendiri, dalam arti bisa mendukung situasi belajar mahasiswa. Lingkungan
yang mendukung akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Dengan demikian lingkungan belajar yang mendukung
akan menjadikan prestasi belajar tinggi dan sebaliknya lingkungan yang kurang mendukung akan menjadikan prestasi belajar
mahasiswa akan rendah.
G. Hipotesis