Hipotesis Tindakan LANDASAN TEORI

menggunakan model ceramah saja tetapi menerapkan pembelajaran yang menghadapkan pada masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa. Model PBL merupakan model pembelajaran yang menggunakan sebuah masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan pengetahuan baru. Dalam prosesnya, peserta didik diberikan permasalahan terlebih dahulu sehingga mereka dapat menemukan hipotesis yang dapat dipertanggungjawabkan. Peserta didik akan menemukan pengetahuan mereka. Dimana semua kegiatan guru berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran menggunakan PBL ini juga diharapkan dapat membuat siswa aktif karena nanti siswa memecahkan masalah di dalam kelompok. Siswa akan saling berkomunikasi dan bertukar pikiran dengan teman. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.

2.4 Hipotesis Tindakan

2.4.1 Penggunaan model PBL menggunakan 5 tahap dalam upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn kelas V di SD Negeri Plaosan I yaitu mengorganisasikan siswa kepada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membantu penyelidikan siswa, mempresentasikan hasil karya, dan menganalisis serta mengevaluasi proses pemecahan masalah. 2.4.2 Penggunaan model PBL mampu meningkatkan keaktifan belajar PKn siswa kelas V SD Negeri Plaosan I. 2.4.3 Penggunaan PBL meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas V SD Negeri Plaosan I. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. Berdasarkan pengertian tersebut terdapat beberapa pengertian sebagai berikut: Menurut Suharsimi dalam Mulyasa, 2009: 11 PTK merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan treatment yang sengaja dimunculkan. Dedi 2010:8 penelitian tindakan kelas adalah bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar. Menurut Kemmis dan Taggart dalam Dedi 2010:14 menyatakan bahwa model tindakan adalah berbentuk suatu perangkat yang terdiri dari tiap komponen perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi ke-empat perangkat tersebut disebut siklus. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan strtegi siklus yang dimulai dari identifikasi masalah yang dihadapi oleh guru, penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi. Rangkaian kegiatan berurutan mulai dari rencana tindakan sampai dengan refleksi disebut satu siklus penelitian. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu 1 perencanaan tindakan 2 pelaksanaan tindakan 3 observasi dan interpretasi, dan 4 analisis dan refleksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI