Struktur Organisasi Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Utility

d. Menjalankan usaha dalam bidang leveransir, supplier, distributor, grosir, komisioner, wakil atau agen baik dari perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri. e. Sebagai pemborong, kontraktor, pelaksana pengawas dari pekerjaan pembuatan bangunan-bangunan, gedung-gedung, bangunan rumahproperti, jalanan, lapangan, pengairanirigasi, installasi listrik, air, gas dan telekomunikasi. f. Menjalankan usaha dalam bidang advertising serta percetakan. g. Menjalankan usaha dalam bidang event organization. h. Menjalankan usaha dalam bidang informatika dan teknologi, baik pengadaan barang-barangnya maupun perakitannya. i. Menjalankan usaha dalam bidang periklanan dan promosi. j. Menjalankan usaha dalam bidang jasa atas design dan jasa lainnya.

2.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Darmatama Indonesia adalah struktur organisasi garis dan staff. Pimpinan tertinggi dipegang oleh seorang Manajer dibantu oleh supervisor dan beberapa staff yang didalamnya telah terlihat batasan-batasan pertanggungjawaban dari setiap bidang pekerjaan tersebut. Adapun Struktur Organisasi PT. Darmatama Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Darmatama Indonesia MANAGER SUPERVISOR TEAM LEADER MARKETING HEAD OF TECHNIC HEAD OF LEGAL HEAD OF FINANCE DRIVER S ECURITY OFFICE BOY ADMINISTRASI KASIR TEAM MARKETING DRAFTER INS. LAPANGAN LOGISTIC KOMISARIS DIREKTUR Universitas Sumatera Utara

2.3. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam menjalankan organisasi dibutuhkan orang yang memegang jabatan tertentu dalam struktur organisasi, dimana masing-masing orang mempunyai tugas dan wewenang yang jelas. Tanggung jawab yang diberikan pada masing- masing orang seimbang dengan wewenang yang diterima. Pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Darmatama Indonesia dapat dilihat pada Lampiran.

2.4. Proses Produksi

Proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan dan dana. PT. Darmatama Indonesia merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang properti. Dalam kegiatan operasinya, akan dilakukan pengawasan pembangunan perumahan oleh head of technic dengan suatu sistem pengendalian mutu yang baik dari manajemen.

2.4.1. Standar Mutu BahanProduk

PT. Darmatama Indonesia mempunyai standarisasi dalam menghasilkan produk. Pengawasan mutu dilakukan terhadap proses produksi yang ditujukan untuk menjaga konsistensi dari mutu produk. Produk yang bermutu dan pelayanan yang baik merupakan usaha perusahaan dalam menjual produk pada konsumen. Universitas Sumatera Utara Keberhasilan perusahaan sangat bergantung dari seberapa jauh perusahaan dapat mengetahui, mengerti dan memahami permintaan konsumen.

2.4.2. Bahan Yang Digunakan

2.4.2.1. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan sebuah produk. Bahan ini memiliki persentase yang relatif besar dalam produk dibandingkan bahan-bahan lainnya. Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Semua bahan baku yang digunakan dibeli di toko bangunan panglong yang berada di Jl. Sisingamaraja Medan. Dalam pembuatan rumah bahan baku yang digunakan yaitu: 1. Batubata Batu yang terbuat dari tanah liat berguna sebagai bahan untuk mendirikan bangunan. 2. Batu koral Batu koral merupakan batu gunung yang berguna sebagai bahan untuk mengecor pondasi bangunan. 3. Semen Semen merupakan tepung yang berguna untuk membentuk bangunan. 4. Pasir Pasir merupakan campuran untuk semen. Universitas Sumatera Utara 5. Besi Cor Besi cor merupakan besi yang digunakan dalam pembuatan pondasi untuk memperkokoh bangunan. 6. Kayu Kayu meranti yang digunakan sebagai kusen pintu dan jendela. 7. Genteng Metal Merupakan penutup atap yang terbuat dari metal.

2.4.2.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah suatu bahan yang ditambahkan dalam proses pembuatan suatu produk dimana komponen-komponennya tidak terlihat jelas pada produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang digunakan dalam memproduks i rumah adalah sebagai berikut : 1. Aluminium Merupakan bahan yang digunakan sebagai rangka atap. 2. Air Bahan yang digunakan untuk mencapur semen dengan pasir. 3. Kawat Bahan yang digunakan untuk mengikat besi cor.

2.4.2.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk atau bahan yang ditambahkan pada produk dimana keberadaannya Universitas Sumatera Utara tidak mengurangi nilai dari produk tersebut melainkan menambah nilai dari produk. Adapun bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan rumah yaitu : 1. Cat Merupakan bahan untuk mewarnai bangunan rumah. 2. Besi jerjak Besi jerjak digunakan sebagai jerjak pada kusen jendela. 3. Gypsun Gypsun digunakan sebagai penutup batas antara lantai rumah dengan atap rumah. 4. Keramik Keramik yang terbuat dari tanah liat dan memiliki motif yang digunakan sebagai lantai dari bangunan rumah. 5. Kaca Pentin Kaca pentin merupakan kaca yang memiliki corak dan warna yang indah untuk mempercantik bangunan rumah.

2.5. Utility

Fungsi sarana utilities merupakan sarana pembantu yang di gunakan untuk rnelangsungkan operasional proses produksi, sarana ini sangat penting atau mutlak di perlukan. Sarana utilitas yang terdapat pada lokasi perumahan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Air Untuk kegiatan produksi pada pembuatan rumah sangatlah penting, pemakaian air pada proses pembuatan rumah untuk mencampurkan semen dengan pasir. Sumber air dalam proses pembuatan rumah yang digunakan PT. Darmatama Indonesia bersumber dari PDAM Tirtanadi. b. Gudang Gudang sangat dibutuhkan di lokasi perumahan karena dalam kegiatan produksi banyak menggunakan bahan-bahan yang di supplay sebagai persediaan proses pembangunan. c. Kantor Pemasaran Dengan adanya kantor pemasaran di lokasi perumahan, maka proses penjualan rumah lebih mudah dilakukan oleh perusahaan. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Studi Kelayakan

1 Pada umumnya proyek-proyek yang dinilai dari segi social benefit adalah proyek-proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah dan organisasi-organisasi Studi kelayakan pada akhir-akhir ini telah banyak dikenal oleh masyarakat, terutama masyarakat yang bergerak dalam bidang dunia usaha. Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha, telah menuntut perlu adanya penilaian sejauh mana kegiatankesempatan tersebut dapat memberikan manfaat benefit bila suatu usaha dijalankan atau dikembangkan. Kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usahaproyek bisnis. Studi kelayakan atau sering disebut “feasibility study” adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu gagasan usaha atau bisnis tentang layak atau tidaknya gagasan usaha tersebut untuk dilaksanakan. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan usaha yang akan dilaksanakan memberikan manfaat benefit, baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha dalam arti social benefit tidak selalu menggambarkan layak dalam arti financial benefit, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan. 1 Ibrahim Yacob, H. M. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi, Penerbit PT. Rineka Cipata, Jakarta, 2003. Universitas Sumatera Utara