Kajian tentang Media Audio Visual

23 KD yang digunakan adalah KD 2.2 yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan KD 2.3 yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.

C. Kajian tentang Media Audio Visual

1. Pengertian Media Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, secara harfiah, media berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan a source dengan penerima pesan a receiver Dina Indriana, 2011: 13. Secara lebih khusus, menurut Rostina Sundayana 2013: 4 pengertian media dalam proses belajar mengajar diartikan sebagai alat grafis, fotografis, atau alat elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Menurut Gerlach Ely Ashar Arsyad, 2011: 3 media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam prses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk mengkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. 24 Sedangkan Gagne Dina Indriana, 2011: 14 menyatakan bahwa media merupakan wujud dari adanya berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Lanjut Miarso Dina Indriana, 2011: 14 menyatakan media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauaan siswa untuk belajar. Schram Dina Indriana, 2011: 14 menyatakan bahwa media merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, sehingga media menjadi perluasan dari guru. Dari berbagai pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa media merupakan alat bantu yang sangat bermanfaat bagi para siswa dam pendidik dalam proses kegiatan belajar mengajar. Media sebagai suatu alat atau sejenisnya yang dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran. pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran, dimana keberadaan media tersebut dimaksudkan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Dengan adanya media pembelajaran, peran guru menjadi semakin luas, sedengkan siswa akan terbantu untuk belajar dengan lebih baik, serta terangsang untuk memahami pelajaran yang tengah diajarkan dalam bentuk komunikasi penyampaian pesan yang lebih efektif dan efisien. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu perantara yang memiliki nilai praktis untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran saat pembelajaran berlangsung. 25 2. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran Secara umum, Sadiman Rostina Sundayana, 2013: 7-8 menyatakan bahwa media mempunyai fungsi sebagai berikut. a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar. d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan presepsi yang sama. f. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar. g. Pembelajaran dapat lebih menarik. h. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar. i. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. j. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. k. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan. l. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Manfaat media pembelajaran menurut Hujair AH Sanaky 2013: 5 sebagai berikut: a. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih difahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik. c. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga,. d. Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. 26 Sejalan dengan pendapat tokoh di atas, kegunaan media pembelajaran menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti 1992: 10 adalah sebagai berikut: a. Media mampu memperlihatkan gerak cepat yang sulit diamati dengan cermat oleh mata biasa. b. Media dapat memperbesar benda-benda kecil yang tak dapat dilihat oleh mata telanjang. c. Media memudahkan guru ketika menjelaskan sebuah objek yang sangat besar yang tidak dapat dibawa ke dalam kelas, disajikan dengan gambar, film bingkai, atau model lain yang dapat digunakan dalam memberikan penjelasan di kelas. d. Media memudahkan guru ketika menjelaskan sebuah objek yang terlalu kompleks misalnya mesin atau jaringan radio, disajikan dengan menggunakan diagram atau model yang sederhana. e. Media menyajikan suatu proses atau pengalaman hidup yang utuh. f. Media membantu guru menjelaskan suatu objek yang berbahaya seperti harimau, bom, orang sakit, dan sebagainya, disajikan dalam bentuk gambar foto, gambar video, film, atau film bingkai. 3. Karakteristik Media Pembelajaran Media pembelajaran identik artinya dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata raga yaitu suatu bentuk yang dapat diraba, dilihat, didengar, diamati melalui panca indera. Tekanan utama media adalah 27 terletak pada benda atau hal-hal yang dilihat, didengar, dan diraba. Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan dalam proses pembelajaran antara pengajar dan pembelajar. Menurut Hujair AH Sanaky 2013: 43 media pembelajaran adalah semacam alat bantu dalam proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pengertian lain, media pembelajaran merupakan suatu perantara dan digunakan dalam rangka pendidikan dan pengajaran. Dengan demikian pendidikan mengandung aspek sebagai alat dan teknik yang sangat erat kaitannya dengan metode mengajar. Ciri-ciri media pendidikan menurut Gerlach dan Ely melalui Azhar Arsyad 2011: 12-14 adalah sebagai berikut: a. Ciri Fiksatif Fixative Property Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. b. Ciri manupulatif Manipulative Property Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. c. Ciri Distributif Distributive Property Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relative sama mengenai kejadian itu. 28 4. Macam-macam Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam pembelajaran mempunyai banyak macamnya. Dari media yang sedrhana dan murah sampai media yang canggih dan mahal. Beberapa media sederhana dapat dibuat sendiri oleh guru namun media yang canggih atau kompleks harus melalui bantuan ahli. Media tersebut digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. media dalam perkembanganya tampil dalam berbagai jenis, dimana msing-masing dengan ciri-ciri dan kemampuanya sendiri. Pengelompokan jenis-jenis media pembelajaran yang diungkapkan oleh Azhar 2011: 44-45 yaitu: a. Media visual yaitu jenis media yang dugunakan hanya mengandalkan indra penglihatan misalnya media cetak seperti buku, jurnal, peta, gambar, dan lain sebagainya. b. Media audio adalah jenis media yang digunakan hanya mengandalkan pendengaran saja, contoh tape recorder, dan radio. c. Media audio visual adalah film, video, program TV, sound slide, dan lain sebagainya. d. Multimedia yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran. 29 5. Media Audio Visual a. Pengertian Media Audio Visual Medi a audio visual adalah media yang “audible” artinya dapat didengar dan media yang “visible” artinya dapat dilihat Amir Hamzah Suleiman, 1985: 11. Pendapat tersebut mempunyai arti bahwa media audio visual merupakan kombinasi audio dapat didengar dan visual dapat dilihat. Sejalan dengan Yusufhadi Miarso 1984: 10 media audio visual adalah penggunaan berbagai alat atau bahan oleh guru untuk memindahkan gagasan dan pengalaman kepada anak melalui mata dan telinga. Pengajaran audio visual menekankan kepada nilai, pengalaman yang nyata, dan bersifat non verbal dalam proses belajar. Wina Sanjaya 2008: 11 juga menyatakan bahwa media audio visual adalah jenis media yang mengandung unsur suara dan unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman viseo, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media audio visual adalah penggunaan berbagai alat bantu atau bahan oleh guru untuk memindahkan atau mentransfer informasi kepada siswa yang mengandung unsur suara dan unsur gambar, seperti rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya. b. Karakteristik Media Audio Visual Dari uraian para ahli tentang media pembelajaran kita dapat melihat media mmenurut karakteristik ekonomisnya, lingkup sasaranya 30 yang dapat diliput, dan kemudahan kontrol pemakai. Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, peraba, pengecapan maupun penciuman, atau kesesuaiannya dengan tingkat hierarki belajar yang dianggap seperti Gagne, dan sebagainya. Azhar Arsyad 2006: 30 mengemukakan karakteristik media audio visual adalah sebagai berikut: 1 Bersifat linier. 2 Menyajikan visual yang dinamis. 3 Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang. 4 Merupakan representative fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak. 5 Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif. 6 Umumnya berorientasi kepada guru dengan tingkat keterlibatan interaktif siswa yang rendah. Berdasarkan karakteristik di atas maka dalam penelitian ini menjadi dasar pemilihan media audio visual dalam penelitian karena media dapat menggambarkan suatu peristiwa secara konkret tidak sebatas gagasan abstrak dan sesuai dengan prinsip psikologis behaviorisme tentang sebab-akibat, maksudnya dengan menggunakan media audio visual dapat mengakibatkan siswa menjadi lebih memahami materi. Hal tersebut juga didukung dengan karakteristik media audio visual yang dikembangkan menurut prinsip kognitif sehingga sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. 31 c. Jenis-jenis Media Audio Visual Menurut Miarso 1986: 34 jenis-jenis media audio visual adalah sebagai berikut: 1 Media Audio Visual Diam Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam, seperti: a Sound Slide Slide Bersuara Secara spesifik media slide bersuara termasuk ke dalam media audio visual diam. Media audio visual diam adalah media yang menyampaikan pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Kelebihan slide bersuara Ahmad Rohani 1997: 85-86 - Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian. - Dapat digunakan secara klasikal maupun individu. - Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang-ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dnegan gambar yang diinginkan. - Pemakaian tidak terikat oleh waktu. - Gambar dapat didiskusikan tanpa terikat waktu serta dapat dibandingkan satu dengan yang lain tanpa lepas film dari proyektor. - Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai. - Sangat praktis dan menyenangkan. - Relative tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali. - Pertunjukan dapat dipercepat atau diperlambat. 32 Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkret mengkongkritkan suatu yang bersifat abstrak. Dengan menggunakan slide bersuatu sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra yang terlibat, dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep pemahaman konsep semakin baik. Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi computer seperti power point, camtasia dan,windows movie maker. b Film Bingkai Film bingkai adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dari karton atau plastik. Sebagai suatu program, film bingkai sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan materi yang ingin disajikan. Ada program yang selesai dalam satu menit, tetapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim satu program film bingkai bersuara lamanya berkisar antara 10-13 menit. Jumlah gambar frame dalam satu program bervasiasi, ada yang hanya 10 buah, tetapi ada juga yang 160 buah atau lebih. 33 c Film Rangkai Berbeda dengan film bingkai, gambar frame pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Ukuran film nya sama dengan film bingkai, yaitu 35 mm. jumlah gambar dalam satu rol film rangkai antara 50 sampai dengan 70 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130 cm, tergantung pada isi film itu. Sebagaimana film bingkai, film rangkai bisa tanpa suara, bisa pula dengan suara. Suara yang menyertai film rangkai itu dimaksudkan untuk menjelaskan isi. Selain dengan suara yang direkam, penjelasan dapat disampaikan dalam bentuk buku pedoman atau narasi tulis di bawah gambar yang dibacakan oleh guru atau dibaca sendiri oleh siswa. 2 Media Audio Visual Gerak Media audio visual gerak yaitu media yang menampilkan suara dan gambar yang bergerak, seperti: a Film Film sebagai media audio-visual adalah film yang bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Film yang dimaksud di sini adalah film sebagai alat audio-visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang 34 dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang : proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian-kejadian dalam alam, tata cara kehidupan di negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan, sejarah kehidupan orangorang besar dan sebagainya. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Ada 3 macam ukuran film yaitu 8 mm, 16 mm dan 35 mm. Jenis pertama biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm tepat untuk dipakai di sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk komersial. Bentuk yang lama biasanya bisu.Suara disiapkan tersendiri dalam rekaman yang bisanya terpisah.Sebuah film terdiri dari ribuan gambar. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik 1985:104 mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4- R yaitu : “ The right film in the right place at the right time used in the right way ”. b Video Video sebagai media Audio-Visual dapat enggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Video menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep yang rumit, mengerjakan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang 35 waktu, dan mempengaruhi sikap. Pesan yang disajikan bersifat fakta maupun fiktif, bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Andi 2013: 302 mengatakan pemanfaatan program video dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya sebagai berikut: - Memberikan pengalaman yang tak terduga kepada peserta didik. - Memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak mungkin terlihat. - Jika dikombinasikan dengan animasi dan pengaturan kecepatan, dapat mendemonstrasikan perubahan dari waktu ke waktu. - Menampilkan presentasi studi kasus tentang kehidupan sebenarnya yang dapat memicu diskusi peserta didik. - Menunjukan cara penggunaan alat atau perkakas. - Memperagakan keterampilan yang akan dipelajari. - Menunjukan tahapan prosedur. - Menghadirkan penampilan drama atau music. - Menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu. - Menyampaikan objek tiga dimensi. - Memperlihatkan diskusi atau interaksi antara dua atau lebih orang. - Memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk merasakan sesuatu keadaan tertentu. Kelebihan video menurut Anderson Andi, 2013: 304- 306 sebagai berikut: - Dengan video disertai suara atau tidak, kita dapat menunjukan kembali gerakan tertentu. - Dengan video, penampilan peserta didik dapat dilihat kembali untuk dikritik atau dievaluasi. - Dengan menggunakan efek tertentu, dapat memperkokoh proses belajar maupun nilai hiburan dari penyajian tersebut. - Dengan video, kita akan mendapatkan isi atau susunan yang masih utuh dari materi pelajaran atau latihan, 36 yang dapat digunakan secara interaktif dengan buku kerja, buku petunjuk, buku teks, serta alat atau benda lain yang biasanya digunakan di lapangan. - Dengan video, informasi dapat disajikan secara serentak pada waktu yang sama di lokasi kelas yang berbeda dan jumlah penonton peserta yang tidak terbatas. - Pembelajaran dengan video merupakan suatu kegiatan pembelajaran mandiri, dimana siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing dapat dirancang. c Televisi Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara Audio-Visual dengan disertai unsure gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi tergolong ke dalam media massa. Selain sebagai media massa, kita mengenal adanya program Televisi Siaran Terbatas TVST atau Closed Circuit Television. Pada TVST sebagai suatu system distribusi TV, alat pengirim dan alat penerima secara fisik dihubungkan dengan kabel. Hubungan itu bisa antara sebuah kamera dan alat penerima di dalam ruang yang sama, bisa pula beberapa kelas dihubungkan dengan satu sumber ruang yang sama, sehingga penonton serentak dapat mengikuti program yang disiarkan. Oemar Hamalik 1985 : 134 mengemukakan : “Television is an electronic motion picture with con joinded or attendant sound; both picture and sound reach the eye and ear simultaneously from a remote broadcast ”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama 37 dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan. d. Kelebihan Media Audio Visual Menurut Amir Hamzah Suleiman 1985: 16 kelebihan menggunakan media audio visual sebagai berikut: 1 Audio visual mempermudah orang menyampaikan dan menerima pelajaran atau informasi serta dapat menghindarkan salah pengertian. Alat-alat audio visual dapat menyampaikan pengertian atau informasi dengan cara yang lebih konkrit atau lebih nyata daripada yang dapat disampaikan oleh kata-kata yang diucapkan dicetak atau ditulis. Oleh karena itu alat-alat audio visual membuat suatu pengertian atau informasi menjadi lebih berarti. 2 Alat-alat audio visual mendorong keinginan untuk mengetahui lebih banyak. Alat-alat audio visual memberi dorongan dan motivasi serta membangkitkan keinginan untuk mengetahui dan menyelidiki, yang akhirnya menjurus kepada pengertian yang lebih baik. 3 Alat-alat audio visual mengekalkan pengertian yang didapat. Alat-alat audio visual tidak saja menghasilkan cara belajar yang efektif dalam waktu yang lebih singkat, tetapi apa yang diterima 38 melalui alat-alat audio visual lebih lama dan lebih baik tinggal dalam ingatan. 4 Sekarang orang cenderung menggunakan alat-alat audio visual. Akibat dari apa yang diuraikan di atas, sekarang orang cenderung menggunakan alat-alat audio visual. Pesan yang dikirim akan lebih mudah diterima oleh orang lain dengan alat-alat audio visual. e. Langkah Penggunaan Media Audio Visual Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menggunakan media audio visual, didasarkan pada sistem pemanfaatannya dalam kegiatan pengajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2002: 131 adalah sebagai berikut. 1 Langkah Persiapan a Persiapan dalam merencanakan, berkonsultasi dengan materi dan perencanaan, mencatat beberapa hal yang bisa membangkitkan interest, bahan diskusi, dan cara-cara mengkaji pemahaman atau apresiasi. b Berikan pengarahan khusus terhadap ide-ide yang sulit bagi siswa yang akan dikemukakan dalam materi. c Kelompok sasaran harus diperhitungkan, apakah perorangan atau kelompok kecil, ataukah besar. Hal ini berhubungan dengan pengelolaan penyampaian atau penyajian, penggunaan fasilitas dan penentuan cara evaluasinya. 39 d Usahakan sasaran dalam keadaan siap. Arahkan mereka dengan berbagai stimulus. Pusatkan perhatiannya melalui suatu komentar atau melalui suatu pertanyaan pendahuluan. e Periksa peralatan yang akan digunakan. Siapa tahu ada kerusakan atau kelainan yang akan mengganggu rencana program yang telah ditetapkan. 2 Langkah Penyajian a Sajikan dalam waktu yang tepat dengan kebiasaan atau cara mereka menggunakan waktu untuk melihat, mendengarkan, mengamati dan menafsirkan. b Atur situasi ruangan, mungkin harus menggunakan cahaya yang cukup atau redup atau bahkan gelap. Hal ini terutama bagi penggunaan media OHP dan sound-slide. c Berikan semangat untuk mulai melihat, mendengarkan, mengamati, dan memulai konsentrasi terhadap permasalahan yang akan dihadapi. Usahakan mereka agar: - Memperhatikan dalam situasi yang tenang. - Memusatkan perhatian untuk memperhatikan materi yang sedang ditayangkan. - Memperhatikan dengan suatu kemauan yang kuat meskipun mungkin mereka akan bertemu dengan hal-hal yang bertentangan dengan kemauan dirinya. 40 - Menghubungkan apa yang mereka dengar saat itu dengan pengarahan sebelumnya. 3 Tindak Lanjut Dalam usaha tindak lanjut perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a Apakah seluruhnya atau sebagian saja dari hal-hal yang dipertanyakan pada langkah persiapan sebelumnya, terjawab atau terpenuhi? Bila tidak, apakah langkah yang harus diambil selanjutnya? b Apakah para siswa setuju dengan apa yang dikemukakan? Bila tidak, tindakan apa pula yang akan dilakukan selanjutnya? c Apakah materi yang disajikan telah cocok dengan kemampuan mereka? Apakah terlalu sukar atau terlalu mudah? d Apakah masih terjadi kesalahpahaman antara maksud materi dengan hasil penangkapan mereka? e Tentukan bagian-bagian mana saja atau bahkan keseluruhannya, yang harus diulang kembali, bila diperlukan. f Pada bagian materi mana, siswa memerlukan suatu pengayaan melalui bantuan penyertaan media lainnya. Tentukan media yang akan dipergunakan dan bagaimana pengaturannya. Berdasarkan pendapat di atas, langkah-langkah yang dapat guru lakukan dalam menggunakan media audio visual di sekolah adalah sebagai berikut. 41 1 Guru membaca buku pedoman penggunaan media audio visual. 2 Mempersiapkan ruangan yang tertutup sehingga cahaya yang masuk tidak terlalu mengganggu pemutaran media. 3 Guru menyiapkan laptop, LCD, layar proyektor, speaker, dan software VCDDVD yang digunakan dalam menjelaskan materi. 4 Guru memastikan posisi siswa sudah nyaman, sehingga siswa dapat memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan dengan baik. 5 Guru menayangkan materi pelajaran dengan media audio visual. 6 Siswa diminta memperhatikan dan mengamati materi pelajaran yang disampaikan guru. 7 Guru mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. 8 Siswa mengerjakan LKS. 9 Siswa diminta membacakan hasil kerjanya. 10 Siswa mengerjakan soal evaluasi. 11 Guru melakukan tindak lanjut. f. Penerapan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Penerapan dalam penggunaan media audio visual tentunya terlebih dahulu harus memperhatikan kriteria dalam pemilihan media, seperti yang disampaikan Dick dan Carey Hujair AH Sanaky, 2013: 37 bahwa kriteria dalam memilih media, yaitu: 1 Tersedia sumber setempat. Apabila media tidak tersedia, maka harus dibeli atau dibuat sendiri. 42 2 Apakah tersedianya dana, tenaga, dan fasilitas, dan kepraktisan dan ketahanan media untuk jangka waktu yang lama. 3 Faktor efektivitas dan efisiensi biaya, apabila dimanfaatkan untuk jangka waktu yang relatif lama. Sejalan dengan pendapat di atas, beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2009: 4 adalah sebagai berikut. 1 Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan intruksional yang telah ditetapkan. Tujuan- tujuan intruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pengajaran. 2 Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip dan konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa. 3 Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. 4 Keterampilah guru dalam menggunakannya; apapun jenis media yan diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada 43 medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya. 5 Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersbut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung. 6 Sesuai dengan taraf berfikir siswa; memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa.

D. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar