Desain Penelitian METODE PENELITIAN

55

D. Definisi Operasional

1. Prestasi Belajar Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah penguasaan pengetahuan yang diikembangkan melalui mata pelajaran yang lazimnya ditunjukan dengan nilai melalui tes dan dinyatakan dalam bentuk angka pada aspek kognitif mencakup kompetensi pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi pada materi persiapan kemerdekaan Indonesia. 2. IPS Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan cabang ilmu pegetahuan yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat. Pembelajaran IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan serta pelatihan sikap, nilai, moral, keterampilan sosial siswa sebagai anggota masyarakat. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah persiapan kemerdekaan dan proklamasi kemerdekaan Indonesia. 3. Media Audio Visual Media audio visual adalah penggunaan berbagai alat bantu oleh guru yang berupa video dan slide bersuara untuk memindahkan atau mentransfer informasi kepada siswa yang mengandung unsur suara dan unsur gambar.

E. Desain Penelitian

Desain penelitian secara luas berarti semua proses yang diperlukan peneliti untuk memecahkan masalah dalam penelitian yang sedang dilakukan Sukardi, 2013:27. Sedangkan secara sempit, desain penelitian adalah penggambaran penelitian penelitian secara jelas, sehingga orang lain yang 56 berkepentingan misalnya guru mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan permasalahan dengan ubahan yang ada dalam konteks penelitian, dan apa yang hendak dilakukan oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan Sukardi, 2013:28. Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan peneliti untuk memecahkan masalah penelitian, sehingga orang lain yang berkepentingan dapat mengetahui tentang gambaran jelas penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti membagi desain penelitian menjadi dua yaitu rancangan penelitian dan rancangan tindakan yang diuraikan sebagai berikut: 1. Rencana Penelitian Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang terdapat di dalam kelas. Hal itu menyebabkan penelitian ini membutuhkan model atau desain penelitian yang dapat diterapkan. Pada penelitian tindakan kelas ini, menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis Mc. Taggart. Kemmis mengembangkan modelnya berdasarkan konsep ahli Lewin yang kemudian disesuaikan dengan beberapa pertimbangan Kasihani Kasbolah, 2011:113. Dalam perencanaan, Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk pemecahan masalah. Adapun skema alur tindakan model Kemmis Mc. Taggart adalah sebagai berikut: 57 Gambar 1. Skema Alur Tindakan pada Penelitian Tindakan Kelas 2. Rencana Tindakan Secara garis besar ada 4 tahap yang harus dilalui yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan refleksi. Adapun penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Planning Tahap perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk merancang penelitian tindakan yang bertujuan meningkatkan prestasi belajar matematika. Pada tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan Suharsimi dkk, 2009:17. Perencanaan dalam penelitian ini meliputi: 1 Peneliti merumuskan masalah penelitian setelah melakukan observasi awal. Peneliti kemudian mengkonsultasikan masalah 58 tersebut dengan guru kelas V, dan menjelaskan apabila akan dilakukan penelitian tindakan kelas dengan media audio visual pada mata pelajaran IPS. 2 Peneliti melakukan komunikasi dengan guru kelas V untuk merencanakan kegiatan pembelajaran dengan media audiovisual. Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian. 3 Peneliti bersama dengan guru mendiskusikan dan membuat RPP, LKS, lembar evaluasi, serta menyiapkan instrumen penelitian. 4 Peneliti mempersiapkan media audio visual beserta perlengkapan lain yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan. 5 Peneliti melatih guru kelas V dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan media audio visual agar tidak terjadi diskomunikasi antara guru dan peneliti. b. Tahap Pelaksanaan Acting Tahap kedua dalam penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu melaksanakan tindakan di kelas Suharsimi dkk, 2009:18. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan. Dalam penelitian tindakan ini, menggunakan model kolaboratif partisipatif dimana guru kelas V sebagai pelaku yang melaksanakan pembelajaran dan peneliti yang bertindak sebagai pengamatobserver. Materi yang diajarkan adalah persiapan kemerdekaan Indonesia, diajarkan dengan media audio visual. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini meliputi: 59 1 Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan media audio visual sesuai dengan RPP. Pelaksanaan kegiatan meliputi: a Kegiatan awal Kegiatan awal berupa memberi salam, presensi siswa, memberi apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran. b Kegiatan inti Kegiatan inti berupa guru menggunakan media audio visual ketika menjelaskan IPS materi persiapan kemerdekaan Indonesia. Dilanjutkan dengan mengerjakan lembar kerja siswa LKS melalui diskusi kelompok. c Penutup Kegiatan penutup berupa penyimpulan hasil pembelajaran, mengerjakan soal evaluasi serta refleksi. 2 Peneliti mengamati dan mencatat hal-hal penting ketika guru melakukan pembelajaran menggunaka media audio visual materi persiapan kemerdekaan Indonesia. c. Tahap Pengamatan Observing Tahap ketiga dalam pelaksanaan penelitian tindakan adalah pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas sebagai pelaksana tindakan dan peneliti. Kegiatan pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama dengan pelaksanaan tindakan, ketika guru menggunakan media audio visual untuk meningkatkan prestasi belajar IPS. Oleh karena itu, Kasihani Kasbolah 1998:91 menyebutkan bahwa pada tahap pengamatan atau 60 observasi tidak lain adalah upaya untuk mengamati pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan terhadap guru dan siswa, baik sebelum pelaksanaan tindakan, pada saat pelaksanaan tindakan maupun setelah pelaksanaan tindakan kelas. Observasi atau pengamatan yang dilakukan yaitu mencakup kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa dalam interaksi individu maupun kelompok. Data yang diperoleh dari pelaksanaan tahap pengamatan ini adalah data tentang proses pembelajaran di kelas dan data kemajuan hasil belajar siswa. Dengan demikian diharapkan dapat diketahui apakah tindakan yang dilakukan mengarah kepada perubahan positif dalam proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Kasihani Kasbolah 1998:92, menjelaskan bahwa apabila tidak terjadi perubahan positif maka peneliti harus segera mencari dan menemukan faktor penyebabnya, dan menentukan langkah perbaikannya. d. Refleksi Reflecting Tahap keempat dalam penelitian tindakan merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan Suharsimi Arikunto dkk,2009:19. Pendapat lain disampaikan oleh Kasihani Kasbolah 1998:100, yang menyebutkan bahwa refleksi dilakukan tidak hanya pada akhir pelaksanaan tindakan namun juga pada saat merencanakan, ketika tindakan dilakukan dan setelah pelaksanaan tindakan. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis. Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama 61 dengan guru kelas V. Refleksi yang dilakukan secara diskusi bersamaan akan memberikan dasar perbaikan nyata yang lebih baik Suwarsih Madya, 2009:64. Dari hasil refleksi yang dilakukan, akan dapat menentukan langkah perubahan selanjutnya. Apabila hasil tindakan pada siklus pertama belum sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka dapat dilakukan perencanaan untuk siklus berikutnya, begitu seterusnya.

F. Teknik Pengumpulan Data