18 keadaan ruangan, jumlah siswa per kelas, dan pelaksanaan tata tertib sekolah
mempengaruhi keberhasilan belajar anak 3 Masyarakat yaitu keadaan masyarakat menentukan prestasi belajar anak.
4 Lingkungan sekitar yaitu keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, dan iklim dapat mempengaruhi prestasi belajar anak.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa faktor –faktor yang
mempengaruhi hasil belajar IPA antara lain yaitu: a kondisi jasmani dan rohani siswa yang sehat sehingga hasil belajar optimal, b intelegensi dan bakat yang
dimiliki siswa untuk melakukan eksperimen IPA berbasis lingkungan, c motivasi belajar siswa untuk mencoba dan mempelajari permasalahan lingkungan, d
dukungan keluarga baik moral maupun material untuk mendukung pelaksanaan eksperimen IPA berbasis lingkungan yang dilakukan siswa, e sarana prasarana
pembelajaran IPA di sekolah yang lengkap, pemilihan metode pembelajaran IPA yang sesuai dan interaksi antar siswa dengan guru, f lingkungan sekitar
mendorong siswa untuk mencapai hasil belajar IPA yang optimal.
3. Domain Hasil Belajar IPA
Kemampuan sebagai akibat dari perubahan perilaku yang dialami oleh siswa dalam proses belajar berkaitan dengan domain kognitif, afektif dan psikomotorik.
Domain hasil belajar ini merupakan perilaku- perilaku kejiwaan yang akan diubah selama proses pembelajaran.
Slameto 2003: 138 menyatakan bahwa hasil belajar dalam kecakapan kognitif mempunyai hierarki bertingkat-tingkat, sebagai berikut: a informasi non
verbal, dengan cara penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa secara
19 langsung, b informasi fakta dan pengetahuan verbal, c dipelajari dengan cara
mendengarkan orang lain dan dengan jalan cara membaca konsep dan prinsip, dan d memecahan masalah dan kreativitas.
Purwanto 2010: 50 menyatakan bahwa hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi berupa kemampuan
tertentu oleh otak untuk menyelesaikan masalah. Hirarkhis hasil belajar kognitif berdasarkan taksonomi Bloom disusun, sebagai berikut.
a. Hafalan knowledge C1 merupakan kemampuan memanggil kembali fakta yang disimpan dalam otak digunakan untuk merespon suatu masalah
b. Pemahaman comprehension C2 adalah kemampuan untuk melihat hubungan fakta dengan fakta
c. Penerapan application C3 adalah kemampuan kognitif untuk memahami aturan, hokum, rumus dan sebagainya dan menggunakan untuk memecahkan
masalah. Penggulangan ide, teori atau petunjuk teknis pada situasi lama akan beralih menjadi pengetahuan hafalan atau keterampilan.
d. Analisis analysis C4 adalah kemampuan memahami sesuatu dengan menguraikannya ke dalam unsur- unsur
e. Sintesis synthesis
C5 adalah
kemampuan memahami
dengan mengorganisasikan bagian- bagian ke dalam kesatuan.
f. Evaluasi evaluation C6 adalah kemampuan membuat penilaian dan mengambil keputusan dari hasil penilaian.
Anderson Wina Sanjaya, 2008: 130 menyatakan bahwa taksonomi Bloom domain kognitif sudah mengalami revisi dengan mengubah dimensi kognitif yang
20 enam tingkatan dari kata benda menjadi kata kerja yaitu mengingat C1,
memahami C2, menerapkan C3, menganalisis C4, mengevaluasi C5, dan mencipta C6. Adapun menurut Merrill Hamzah B. Uno, 2013: 101
menyatakan bahwa berdasarkan Componen Display Theory CDT memilah taksonomi hasil belajar dalam dua dimensi, yaitu a kinerja, yang terdiri dari
mengingat, menggunakan, dan menemukan, dan b isi pelajaran, yang terdiri dari fakta, konsep, prosedur, dan prinsip. Componen Display Theory CDT hanya
cocok untuk hasil belajar kognitif. Dalam penelitian ini hasil belajar IPA domain kognitif dibatasi pada tingkat
kognitif mengingat C1, memahami C2, menerapkan C3 dan menganalisis C4, hal ini disesuaikan dengan tingkatan perkembangan kognitif siswa SD. Hasil
belajar IPA domain kognitif ini sesuai dengan proses belajar IPA terutama kegiatan belajar yang melibatkan percobaan berdasar lingkungan karena siswa
dapat mengembangkan struktur kognitifnya.
C. Kajian Tentang Karakteristik Siswa SD Kelas V