43 - Skor 3, artinya baik,
- Skor 2, artinya kurang baik, dan - Skor 1, artinya tidak baik.
Berdasarkan rentang skor di atas, berarti skor ideal terendah 1 x 15 =15 dan skor ideal tertinggi 4 x 15 = 60.
Sehingga Mean Ideal M = × =
× 60 = 30, dan Standar deviasi ideal = × = × 30 = 10. Mengacu pada penilaian pada tabel no 5 di atas, batasan
lembar observasi partisipasi siswa disusun pada tabel di bawah ini:
Tabel 6. Kriteria Penilaian Lembar Observasi Partisipasi Siswa
No Rentang skor
Kategori 1
X 45 Sangat baik
2 30 X ≤ 45
Baik 3
25 X ≤ 30 Cukup
4 15 X ≤ 25
Kurang 5
X ≤ 15 Sangat Kurang
2. Analisis Data Hasil Tes Prestasi Belajar Tes yang digunakan adalah berupa pilihan ganda, isian
singkat dan essai yang berjumlah 22 soal dengan bobot soal yang berbeda-beda. Bobot soal pada soal evauasi didajikan pada tabel 7
yaitu pengelompokan butir soal evaluasi.
44 Tabel 7. Pengelompokkan Butir Soal Evaluasi
Jenis soal Nomor soal
Bobot tiap
butir soal Total skor tiap
jenis soal Pilihan
ganda 1,2,3,4,5,6,7,8,9,
10 1
10 Isian
singkat 11,12,13,14,15,
16,17,18,19,20 2
20 Essai
21, 22 5
10 Total skor
40 .
Perhitungan skor diperoleh dari
Berdasarkan rumus di atas diperoleh skor ideal terendah 0 dan skor tertinggi 100. Sehingga Mean Ideal M = ×
= × 100 = 50, dan Standar deviasi ideal =
× = × 50 = 16,7 dibulatkan menjadi 17. Mengacu pada penilaian pada tabel no 5 di atas, batasan kriteria ketuntasan tes
prestasi belajar matematika disusun pada tabel 8 sebagai berikut. Skor =
x 100
45 Tabel 8. Kriteria Tes Prestasi Belajar Matematika
No Rentang skor
Kategori 1
X 75,5 Sangat baik
2 58,5 X ≤ 75,5
Baik 3
41,5 X ≤ 58,5 Cukup
4 24,5 X ≤ 41,5
Kurang 5
X ≤ 24,5 Sangat Kurang
Prestasi belajar pada akhir setiap siklus dihitung nilai rata- ratanya. Hasil tes pada akhir siklus I dibandingkan dengan hasil tes
pada siklus II. Apabila mengalami kenaikan maka diasumsikan dengan menggunakan Media kartu bilangan positif negatif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
I. Indikator Keberhasilan
Sesuai dengan karakteristik Penelitian Tindakan kelas, keberhasilan penelitian ditandai dengan adanya perubahan yang lebih baik secara proses
maupun peningkatan hasil belajar. Terkait dengan itu, peneliti menentukan
indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu:
1. Secara kualitatif terkait dengan aktivitas guru dan partisipasi
siswa dalam ranah afektif dan psikomotor ditandai dengan peningkatan sikap siswa, aktivitas dan keterampilan bernilai
baik. 2.
Secara kuantitatif terkait dengan prestasi belajar siswa dalam ranah kognitif ditandai dengan:
46 a. Prestasi belajar matematika ≥ 70,00 sebagai batas tuntas
kompetensi dan dicapai oleh minimal 75 dari keseluruhan siswa.
Indikator pencapaian dalam penelitian ini juga ditetapkan: nilai rata-rata kelas ≥ 70 dan berada pada kategori baik.
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Dari segi geografis
SD Negeri Delegan 2 adalah Sekolah Dasar Negeri yang terletak di Desa Dinginan, Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Bangunan SD Negeri Delegan 2 terdiri dari dua lantai dengan fasilitas yang menunjang pembelajaran. Fasilitas sekolah ini terdiri dari enam
ruang kelas, ruang kepala sekolah dan ruang tamu, kantor guru, ruang karawitan, laboratorium komputer, UKS, perpustakaan, kantin
sekolah, mushola, gudang, dapur sekolah dan toilet.
b. Dari segi tenaga pengajar dan karyawan
Tenaga pengajarguru yang ada di SD Negeri Delegan 2 berjumlah 12 orang yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 5 guru tetap, 1
guru tidak tetap, 1 guru bahasa Inggris, 3 guru agama, 1 guru pendidikan jasmani. Karyawan yang ada di SD Negeri Delegan II
prambanan berjumlah 2 orang terdiri dari 1 karyawan administrasi dan
1 karyawan penjaga sekolah. 2. Deskripsi Kondisi Awal
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Delegan II. Jumlah siswa yang ada dalam kelas tersebut sebanyak 29 siswa. 29 siswa
tersebut terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Terdapat
48 kondisi khusus pada kelas tersebut yakni ada 5 siswa yang berkebutuhan
khusus. Kelima siswa tersebut memiliki hambatan belajar yang berbeda antara lain 1 siswa merupakan siswa yang di diagnosis slow learner, 1
siswa memiliki keterlambatan belajar dan 3 siswa yang lainnya hiperaktif. Dari hasil observasi, diketahui bahwa selama proses pembelajaran
matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, siswa cenderung ramai. Selain itu, antusias siswa juga kurang terlihat
sebab metode yang digunakan guru hanya terpusat pada guru tanpa melibatkan siswa. Materi bilangan bulat memang sudah mulai cukup
abstrak bagi siswa sekolah sebab terdapat bilangan bulat negatif yang menurut siswa sulit untuk dibayangkan.
Hal ini berdampak pada nilai prestasi belajar mereka yang rendah. Tes prestasi belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
yang diperoleh peneliti dari wali kelas mendapatkan hasil sebagai berikut Tabel 9. Hasil Prestasi Belajar Matematika Pra Tindakan
Poin Pra Tindakan
Jumlah 1717,5
Rata—rata 59,22
Jumlah siswa tuntas 7
Jumlah siswa belum tuntas 22
Persentase siswa tuntas 24,13
Persentase siswa belum tuntas 75,86
Nilai tertinggi 85
Nilai terendah 35
49 Dari tabel di atas tabel selengkapnya ada pada lampiran 16 dapat
dapat diperoleh informasi bahwa sebanyak 22 siswa belum tuntas dalam artian memperoleh nilai 70 dimana Kriteria Ketuntasan Minimal adalah
70. Rata-rata pada tes prestasi belajar kali ini hanya mencapai 59,22. Rata - rata tersebut masih tergolong rendah sebab banyaknya siswa yang tuntas
belum mencapai 75 bahkan belum mencapai 50. Oleh karena itu, dibutuhkan pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan prestasi belajar
maupun proses pembelajaran dalam kelas tersebut. Guru kelas dan peneliti mencari solusi untuk mengatasi masalah
tersebut baik melalui metode yang menarik hingga media yang dapat membantu siswa untuk membentuk bayangan konkret dari bilangan bulat.
Peneliti dan guru kelas sepakat untuk menggunakan media kartu bilangan positif negatif untuk membantu pembelajaran matematika dan melakukan
penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas
tersebut.
3. Deskripsi Penelitian Siklus I
Setiap siklus dalam penelitian tindakan kelas memiliki empat tahap antara lain perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi,
dan refleksi. Keempat tahap itu dilaksanakan secara berurutan. Apabila siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, maka harus dilaksanakan
siklus kedua dengan tahapan yang sama. Berikut deskripsi hasil penelitian siklus I:
50
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan sebelum melaksanakan tindakan dilakukan peneliti dan bersama dengan guru kelas. Perencanaan
tindakan meliputi : 1 menyusun jadwal pelaksanaan tindakan siklus 1 untuk pertemuan
pertama dan kedua. Hasil diskusi dengan guru kelas disepakati dua hari yaitu tanggal 4 Mei 2016 dan 7 Mei 2016
2 penyusunan perangkat pembelajaran antara lain rencana pelaksanaan pembelajaran, ringkasan materi, lembar kerja siswa,
soal evaluasi, dan
3 persiapan alat yang dibutuhkan untuk mengajar seperti media kartu bilangan positif negatif yang akan digunakan siswa dan
media display yaitu media kartu bilangan positif negatif yang berukuran besar yang akan digunakan oleh guru di depan kelas
untuk memeragakan penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat. b. Pelaksanaan Tindakan
1 Siklus I Pertemuan I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal
4 Mei 2016 pukul 09.45-11.00 WIB. Pada pertemuan pertama, siswa diperkenalkan dengan media kartu bilangan positif negatif beserta
51 dengan cara penggunaannya. Sebelumnya, siswa telah mendapat
materi mengenai bilangan bulat positif dan negatif dengan guru kelas. Kegiatan awal dimulai dengan pembukaan di mulai oleh guru
dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan apersepsi. Apersepsi menghubungkan cerita bawang merah bawang putih di mana cerita
tersebut dapat diambil sisi positif dan negatif. Positif dan negatif dihubungkan dengan materi di matematika yaitu bilangan bulat positif
dan bilangan bulat negatif. Setelah itu, siswa di jelaskan materi apa yang akan di pelajari pada hari tersebut serta tujuan pembelajaran
yang akan mereka dapatkan. Kegiatan inti di mulai dengan memancing siswa untuk
mengingat materi tentang bilangan bulat yakni bilangaan bulat dibagi menjadi tiga yaitu bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif, dan
bilangan bulat nol, siswa menjawab secara klasikal. Setelah itu, guru memperkenalkan kartu bilangan positif negatif kepada siswa. 1 kartu
positif memeragakan bilangan bulat +1, 1 kartu hitam memeragakan bilangan bulat −1, sedangkan sepasang kartu hitam dan putih
memeragakan bilangan bulat nol. Setelah siswa mengerti konsep media kartu bilangan positif
negatif, siswa dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri dari empat sampai lima siswa sehingga terdapat tujuh
kelompok yang terbentuk. Kemudian guru membagikan Lembar Kerja Siswa LKS dan media kartu bilangan positif negatif pada setiap