26 dengan ketuntasan ada 18 siswa. Pada siklus II nilai rata-rata naik
menjadi 85 dengan ketuntasan dicapai oleh 29 siswa sehingga terdapat kenaikan nilai rata – rata dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian
terdapat peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 15.
2. Penelitian dari Septian Agung Dwi Cahyo, 2013. Dengan judul: Penerapan Permainan Loncat Katak Untuk Meningkatkan Kemampuan
Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Brengkelas di Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo Tahun
Ajaran 20122013. Penerapan permainan loncat katak termasuk dalam kategori baik diikuti dengan peningkatan kemampuan operasi hitung
pada siklus I sebesar 11,8 dicapai oleh 75 siswa dengan rata-rata 72,08. Pada siklus II pelaksanaan pembelajaran dengan permain loncat
kata termasuk dalam kategori sangat baik serta terjadi peningkatan kemampuan operasi hitung sebesar 5,42 dengan nilai rata-rata 77,5
dicapai oleh 83 dari siswa di kelas.
C. Kerangka Berpikir
Belajar adalah suatu aktivitas interaksi dengan lingkungan yang dilakukan seorang individu guna mendapatkan suatu pengalaman dan
perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Salah satu prinsip belajar yaitu keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-
faktor bawaan lingkungan, kematangan, serta usaha dari individu secara
27 aktif. Kematangan atau perkembangan peserta didik yang merupakan
aspek penting yang harus diperhatikan. Matematika merupakan merupakan aktivitas insani human
activities dan harus dikaitkan dengan realitas. Penanaman konsep dalam mata pelajaran Matematika berlangsung di Sekolah Dasar hingga sekolah
menengah atas. Oleh karena itu, dalam membelajarkan matematika sebaiknya dikaitkan dengan permasalahan sehari-hari.
Adanya permasalahan bahwa siswa kelas IV SD Negeri Delegan II memiliki hambatan belajar dalam memahami materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat mengakibatkan prestasi belajar mereka rendah. Dengan memperhatikan aspek perkembangan kognitif siswa
bahwa siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret serta tiga tahapan pada proses belajar matematika siswa yaitu tahap enaktif,
tahap ikonik, dan tahap simbolik, maka siswa membutuhkan suatu media untuk membantu proses belajar mereka. Media kartu bilangan positif
negatif merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajarkan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Setelah siswa memahami materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan media kartu positif negatif, maka diharapkan
prestasi belajar siswa dapat meningkat. Melalui penelitian ini, setelah pelaksanaan tindakan diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat.