Observasi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian

62 Tabel 11. Hasil Observasi Partisipasi Siswa Siklus I No Aspek yang diamati 1 2 3 4 1 Perhatian siswa pada pelajaran  2 Memperhatikan teman yang berbicara di depan kelas  3 Melaksanakan tugas dari guru  4 Keberanian mendemonstrasikan media kartu bilangan positif negatif  5 Keberanian bertanya  6 Menanggapi pertanyaan guru  7 Menggunakan waktu secara efektif  8 Bekerja sama dengan kelompok  9 Berperan aktif dalam kelompok  10 Mengamati penggunaan media kartu bilangan positif negatif yang didemonstrasikan guru  11 Menggunakan media kartu bilangan positif negatif berdasarkan petunjuk  12 Keterampilan menggunakan media kartu bilangan positif negatif  13 Mampu mendemonstrasikan media kartu bilangan positif negatif  14 Menyimpulkan materi pembelajaran  15 Mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran  Hasil observasi partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menunjukan skor kuantitatif sebesar 38. Berdasarkan kriteria penilaian yang terdapat pada analisis data pada Bab III, skor jumlah hasil hasil observasi aktivitas guru mengajar pada siklus I berada pada skala 30−45. Pada skala tersebut hasil observasi aktivitas guru mengajar pada siklus I termasuk dalam kategori baik. 63 Dari hasil pengamatan, siswa sudah terlihat antusias untuk menggunakan media kartu bilangan positif negatif dalam pembelajaran. Perhatian siswa pada pembelajaran sudah baik, siswa memperhatikan ketika guru menjelaskan tentang penggunaan media kartu positif negative. Siswa juga sudah mampu menggunakan media kartu bilangan positif negatif. Hal ini terlihat saat siswa sudah dapat mengikuti langkah-langkan dan mengerjakan soal pada Lembar Kerja Siswa. Akan tetapi keterlibatan siswa dalam menggunakan media kartu bilangan positif negatif saat mengerjakan LKS dinilai masih minim. Hal ini disebabkan banyaknya anggota yang berjumlah empat orang mengharuskan siswa untuk bergantian menggunakan media kartu bilangan positif negatif. Hanya beberapa siswa dalam kelompok yang menggunakan, sedangkan yang lain hanya memperhatikan. Pada pembelajaran siklus I siswa masih malu-malu untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini terlihat saat guru memberi kesempatan siswa untuk memeragakan media kartu bilangan positif negatif di depan kelas ada lima siswa yang mengangkat tangan dimana lima orang tersebut memang tergolong siswa yang sering aktif. Kebanyakan siswa lain mengikuti pembelajaran sudah antusias tetapi mereka hanya berani untuk menjawab pertanyaan secara klasikal. 64 2 Hasil Prestasi Belajar Matematika Siklus I Tabel 12. Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Siklus I Poin Siklus I Jumlah nilai 1897,5 Rata-rata 65,4 Jumlah siswa yang tuntas 12 Jumlah siswa yang belum tuntas 17 Persentase ketuntasan 41,37 Persentasi siswa yang belum tuntas 58,62 Skor tertinggi 85 Skor terendah 40 Berdasarkan analisis data yang ada pada BAB III, telah ditentukan indikator keberhasilan pada tes prestasi belajar. Batas tuntas kompetensi prestasi belajar matematika ≥ 70,00 dan dicapai oleh minimal 75 dari keseluruhan siswa. Dari tabel di atas dapat diperoleh informasi bahwa jumlah siswa yang tuntas sebanyak 12 anak sehingga presentase ketuntasannya adalah 41,37. Indikator yang kedua adalah nilai rata-rata kelas ditentukan ≥ 70 dan berada pada kategori baik. Pada tabel di atas rata-rata kelas pada tes prestasi belajar ini adalah 65,4. Berdasarkan kategori yang dibuat pada bab III maka rata-rata kelas pada siklus ini berada pada kategori baik namun belum mencapai indikator ketuntasan. Berdasarkan hasil tersebut, maka prestasi belajar siswa pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan. 65

d. Refleksi

Berdasarkan hasil tindakan siklus I, dapat diperoleh hasil aktivitas guru dalam mengajar berada pada kategori baik dan aktivitas belajar siswa pada kategori baik. Dari hasil tersebut, aktivitas guru dalam mengajar dan partisipasi siswa sudah mencapai indikator keberhasilan pada penelitian ini. Hasil prestasi belajar siswa menunjukkan ketuntasan dalam tes prestasi belajar hanya dicapai 12 siswa atau 41,37 dan rata-rata kelas 65,4. Maka dapat disimpulkan bahwa indikator keberhasilan pada prestasi belajar siswa belum tercapai. Oleh karena itu, peneliti harus melaksanakan tindakan kedua. Untuk melaksanakan tindakan kedua diperlukan metode dan cara yang berbeda agar pelaksanaan tindakan lebih efektif dan tepat. Berbagai kekurangan dalam di siklus I diusahakan tidak diulang dan dicari yang lebih sesuai. Adapun hambatan dalam pelaksanaan tindakan siklus I antara lain: 1 kurangnya keterlibatan setiap siswa dalam menggunakan media kartu bilangan positif negatif untuk menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat karena setiap kelompok terlalu banyak anggota, 2 media display yang digunakan guru di depan kelas kurang efisien sebab media kartu bilangan positif negatif yang besar sering jatuh sendiri saat ditempel sehingga waktu yang digunakan menjadi terbuang, 66 3 dari hasil prestasi belajar dan hasil pengamatan guru, siswa telah lancar dalam menggunakan media kartu bilangan positif negatif pada soal pejumlahan akan tetapi pada soal pengurangan masih ada siswa yang kesulitan, dan 4 partisipasi siswa dalam aspek keberanian masih kurang, siswa masih malu untuk bertanya serta masih malu menjawab pertanyaan guru Peneliti melaksanakan refleksi bersama observer dan guru kelas untuk menentukan pelaksanaan siklus kedua. Alternatif metode dicari agar pelaksanaan siklus II nantinya dapat berjalan lebih efektif dan efisien sehingga diharapkan indikator keberhasilan dapat tercapai. Solusi yang berhasil dibuat antara lain: 1 Untuk membuat fokus siswa lebih tinggi dalam mengerjakan lembar kerja siswa, jumlah kelompok akan diperkecil, dari empat orang siswa menjadi dua orang siswa. Tujuannya agar setiap siswa dapat mempraktikkan media kartu bilangan positif negatif. 2 Peneliti membenahi media display yang digunakan guru di depan kelas agar mudah dipakai oleh siswa saat maju di depan kelas, 3 Guru akan menjelaskan lebih detail mengenai pengurang bilangan bulat serta cara menggunakan media kartu bilangan positif negatif, selain itu guru akan menjelaskan setiap poin langkah-langkah dalam LKS agar siswa tidak bingung membedakan pengurangan bilangan bilangan bulat. 67 4 Guru harus mampu mendorong siswa untuk lebih aktif agar siswa berani mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan dari guru.

4. Deskripsi Penelitian Siklus II a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan sebelum melaksanakan tindakan dilakukan peneliti dan bersama dengan guru kelas. Perencanaan tindakan meliputi : 1 menyusun jadwal pelaksanaan tindakan siklus 2 untuk pertemuan pertama dan kedua. Hasil diskusi dengan guru kelas disepakati dua hari yaitu tanggal 11 Mei 2016 dan 12 Mei 2016 2 penyusunan perangkat pembelajaran antara lain rencana pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I, 3 mempersiapkan lembar kerja siswa dan soal evaluasi yang berbeda akan tetapi memiliki bobot yang sama, 4 mempersiapkan dan memperbaiki media display yang digunakan oleh guru di depan kelas agar lebih mudah digunakan oleh siswa. b. Pelaksanaan Tindakan 1 Siklus II pertemuan I Pelaksanaan tindakan siklus II juga dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2016 pukul 09.45-11.00 wib. Pelaksanaan siklus II 68 dilaksanakan dengan mengacu pada refleksi yang telah dilakukan pada siklus I. Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan salam oleh guru dilanjutkan dengan apersepsi. Apersepsi kali ini siswa diajak untuk mengamati bagian atas baterai dimana terdapat tanda positif dan pada bagian bawah terdapat tanda negatif. Kedua tanda di baterai tersebut dihubungkan dengan materi pada matematika yaitu bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Setelah itu, siswa dijelaskan materi apa yang akan di pelajari pada hari tersebut serta tujuan pembelajaran yang akan mereka dapatkan. Pada kegiatan inti, guru mengulang materi konsep bilangan bulat pada pertemuan siklus I. Guru memberi pertayaan kepada siswa “Siapa yang dapat memberi contoh bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif?”. Tiga orang siswa mengangkat tangan dan secara bergantian menjawab contoh bilangan bulat positif dan negatif. Guru memperkenalkan kembali media kartu bilangan positif negatif pada siswa. Guru memberi kesempatan pada siswa yang berani untuk menjelaskan mengenai kartu bilangan positif negatif di depan kelas, satu orang siswa maju ke depan kelas. Siswa mengutarakan apa yang diingatnya tentang kartu bilangan positif negatif berikut dengan aturannya. Guru menempel 1 kartu positif, 1 kartu negatif dan sepasang kartu hitam putih beserta keterangannya di bagian atas papan tulis agar dapat dilihat selama pembelajaran. 69 Memasuki materi penjumlahan dan pengurangan, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari dua orang siswa. Pembagian kelompok dikurangi agar setiap kelompok dapat lebih terfokus dalam bekerja dengan kelompoknya. Selain itu, apabila jumlah kelompok lebih sedikit akan memudahkan untuk siswa untuk bermain dengan kartu bilangan positif negatif. Setiap kelompok kemudian di beri Lembar Kerja Siswa. a Penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif. Guru menjelaskan kembali cara menggunakan media kartu bilangan positif negatif untuk mengerjakan lembar kerja siswa. Guru memberi contoh cara mengerjakan poin penjumlahan bilangan bulat positif dan bilangan bulat positif dengan soal 3 + 2. Guru bertanya pada siswa “tiga dan dua termasuk dalam bilangan apa anak-anak?” anak-anak serentak menjawab “Positif”. Kemudian guru “Ya benar, maka dari soal tersebut, kita harus menyiapkan kartu berwarna putih sebanyak tiga” guru menempel tiga kartu putih pada papan display diikuti siswa dalam kelompok masing-masing memeragakan di meja.

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MODEL TEAM ASSISTIED INDIVIDUALIZATION Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Me

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MODEL TEAM ASSISTIED INDIVIDUALIZATION Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Me

0 3 14

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN PIPA BERWARNA.

0 3 131

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 5 33

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 3 31

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SD N 3 JARAKAN.

0 0 127

PENGARUH PENGGUNAAN KARTU POSINEGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT KELAS IV SD NEGERI SINDUADI 1 SLEMAN.

1 22 174

Bilangan Bulat Positif atau Bilangan Asli Bilangan Bulat Negatif

0 0 84

Bilangan bulat Bilangan bulat positif Bilangan bulat negatif Garis bilangan

0 124 58