Tinjauan Mengenai Prestasi belajar a. Belajar

21 pernyataan tersebut dapat dilihat dari hasil tes yang diadakan setelah pembelajaran berlangsung. Prestasi belajar menunjukkan ketercapaian keberhasilan belajar serta tingkat penguasaan materi siswa terhadap mata pelajaran. 2 Pengukuran Prestasi Belajar Prestasi belajar menunjukkan hasil belajar yang telah di capai oleh siswa. Pengukuran keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan dengan mengukur ranah siswa itu sendiri, baik dari ranah cipta, ranah rasa, ranah karsa. Atau yang biasa dikenal dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ada pun pengertian dari penilaian ke tiga ranah tersebut menurut Muhibbin Syah 2008, 154−157 adalah sebagai berikut : 1. Evaluasi prestasi kognitif. Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi kognitif ranah cipta dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. Untuk menghendaki informasi yang lebih akurat, tes pilihan berganda sebaiknya tidak digunakan. Sebagai gantinya, dapat menggunakan tes berupa tes pencocokan matching test, tes isian, dan tes esai. 2. Evaluasi prestasi afektif Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi afektif ranah rasa dapat dilakukan dengan 22 menggunakan skala sikap yang tujuannya untuk mengidentifikasi kecenderungan sikap orang. 3. Evaluasi prestasi psikomotor. Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi psikomotor ranah karsa dapat dilakukan dengan observasi. Observasi dapat diartikan sebagai sejenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku atau fenomena lain.

3. Pembelajaran Matematika di SD a. Pengertian Matematika

Menurut Hans Freudental dalam Marsigit Ahmad Susanto, 2015: 189 matematika merupakan aktivitas insani human activities dan harus dikaitkan dengan realitas. Matematika di sekolah dasar merupakan ilmu pengetahuan aplikatif yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, konsep matematika harus mampu disampaikan dengan baik kepada siswa-siswa sekolah dasar sebagai bekal mereka di kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan studi tentang struktur-struktur abstrak dengan berbagai hubungannya Marshall Walker dalam Rostina Sundayana, 2013: 3. Matematika dengan struktur yang abstrak sehingga dirasa sulit bagi siswa sekolah dasar. Belum lagi apabila guru belum dapat memberikan penjelasan yang mudah dipahami oleh siswa. 23 Dari pendapat kedua ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan studi mengenai struktur abstak. Matematika di sekolah dasar hendaknya dihubungkan dengan realitas kehidupan sehari-hari agar mudah dipahami oleh siswa sebab matematika juga merupakan studi aplikatif dimana siswa juga akan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran matematika memang sudah seharusnya diajarkan dengan menghubungkan dengan permasalahan sehari-hari yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.

b. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

Untuk mendefinisikan bilangan bulat, tidak terlepas dari bilangan asli maupun bilangan cacah, karena kedua bilangan tersebut merupakan anggota himpunan dari bilangan bulat. Muchtar A. Karim, ____: 180-181 mendefinisikan bilangan bulat menjadi tiga: Definisi 1: Himpunan {−1, −2, −3, −4, −5, …} disebut himpunan bilangan bulat negatif Definisi 2: Gabungan himpunan semua bilangan cacah dan himpunan semua bulat negatif yaitu himpunan: {…, −5, −4, −3, −2, −1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, …} disebut himpunan bilangan bulat Definisi 3: Bilangan cacah yang bukan 0 yaitu bilangan asli, disebut juga bilangan bulat positif. 24 Kemudian dari definisi-definisi tersebut dapat diambil kesimpulan: 1. Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu: {1,2,3,4, …} 2. Bilangan bulat nol yaitu 0, dan 3. Bilangan bulat negatif, yaitu: {−1, −2, −3, −4, −5,…} Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bilangan bulat adalah bilangan rasional yang terdiri dari himpunan dari bilangan cacah bilangan asli, bilangan nol dan bilangan negatif. Operasi hitung bilangan bulat terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Akan tetapi, pada penelitian difokuskan pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

4. Karakteristik Kognitif Siswa Kelas IV SD

Tahapan perkembangan kognitif siswa dikelompokan oleh Piaget dalam empat tahap. Perkembangan kognitif anak-anak pada masa akhir termasuk dalam tahap perkembangan operasional konkret. Menurut Piaget siswa pada tahap ini belum bisa menerima konsep-konsep murni yang bersifat abstrak dan masih membutuhkan benda semi abstrak untuk membantu pemahaman mereka. Ahmad Susanto, 2015: 77. Dalam belajar matematika, seorang anak tidak langsung akan belajar pada simbol-simbol matematika akan tetapi mereka memiliki tahapan yang memudahkan mereka untuk belajar matematika sesuai

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MODEL TEAM ASSISTIED INDIVIDUALIZATION Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Me

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MODEL TEAM ASSISTIED INDIVIDUALIZATION Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Me

0 3 14

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN PIPA BERWARNA.

0 3 131

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 5 33

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 3 31

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SD N 3 JARAKAN.

0 0 127

PENGARUH PENGGUNAAN KARTU POSINEGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT KELAS IV SD NEGERI SINDUADI 1 SLEMAN.

1 22 174

Bilangan Bulat Positif atau Bilangan Asli Bilangan Bulat Negatif

0 0 84

Bilangan bulat Bilangan bulat positif Bilangan bulat negatif Garis bilangan

0 124 58